Eunbin jalan santai kearah kantin. Banyak cowok yang suit-suitin dia. Eunbin mah selaw aja coy.
"Eunbin!! Sepatu lo, astaga." Sapa Nancy ketika Eunbin baru saja duduk dikursi kantin.
"Sepatu gue? Kenapa?" Tanya Eunbin kemudian memandang sepatunya yang berwarna ungu.
"Hari ini razia ogeb, pinter ih lo Bin." Hina menoyor kepala Eunbin.
"Udah ogeb trus pinter, gajelas lu Na." Balas Eunbin santai.
"Kalo ketangkep, gak akan gue ambilin ya Bin. Kemarin udah dapet peringatan 1 dari Jinyoung." Ujar Nancy kemudian menyeruput American Coffee miliknya.
"Tenang aja lo udah, siapa yang berani nangkep sepatu gue? Sans aja." Ucap Eunbin, kemudian memakan batagor komplit milik Jinsol.
"Gue. Gue yang berani nangkep sepatu lo. Sini!" Ucap seseorang dibelakang Eunbin dengan suara yang dingin. Otomatis semua pasang mata tertuju kearah pemuda tersebut.
"Siapa lo sampe berani ngambil sepatu gue?" Tanya Eunbin dengan tangan yang disilangkan didepan dadanya. Semua temannya menghembuskan nafas lelahnya.
"Itu Jinyoung, ketua osis kita Eunbin." Bisik Saeron. Eunbin kaget, cuma ia pandai menyimpan ekspresinya.
"Jadi lo yang namanya Jinyoung?" Tanya Eunbin. Jinyoung hanya menatap Eunbin datar.
"Cy, catet nama dia." Perintah Jinyoung pada Lucy, osis bagian keamanan.
"Lo kena P1. Kalo udah P3 urusan lo sama Bu Krystal. Gak tau juga Bu Krystal siapa? Guru BK SMAN Dua." Ucap Jinyoung kemudian berlalu.
"Mana mungkin Eunbin gak kenal Bu Krystal, kan itu guru favorit Eunbin. Hehehe." Siyeon terkekeh mengingat sudah berapa kali Eunbin bolak-balik Ke BK. Eunbin hanya menatap Siyeon yang kini tengah terkekeh bersama Yena.
Bel masuk berbunyi, sementara Eunbin belum mengisi perutnya sama sekali.
"Gue belum makan apa-apa." Keluh Eunbin. Jinsol hanya menatap Eunbin datar.
"Halah, lo udah ngabisin batagor Jinsol. Lo bilang masih belum makan apa-apa?" Tanya Somi. Eunbin cengengesan aja. Eunbin gak suka makan, cuma sekali makan porsinya gede bor.
"Na, disini aja dulu ya? Gue mau makan. Kan kita jamkos." Eunbin mengeluarkan jurus melasnya. Hina pasrah aja, soalnya dia mager juga kalau kekelas.
"Gue mau pesen, lo mau apa?" Tanya Hina.
"Gue pengen bakso kosong ya Na, yang jumbo. Hehehe..." Ucap Eunbin disertai cengengesannya. Hina jalan kearah warung bakso. Eunbin sibuk scroll-scroll ig, balesin Dm endorse-an.
"Ingat, lain kali kalau sekolah jangan cuma pengen dapet uang jajan atau dapet gelar doang." Ujar seseorang dibelakang Eunbin, yang tak lain dan tak bukan adalah Jinyoung.
"Apaan sih lo?" Eunbin hanya menatap malas Jinyoung. Hina pun datang dengan semangkuk bakso, sepiring siomay, dan 2 gelas teh es manis.
"Na, jadi itu ketos kita?" Tanya Eunbin pelan melirik Jinyoung yang sekarang lagi duduk ganteng bareng temannya di meja sebelah mereka.
"Iya, fungsi lo sekolah tuh apa elah bin?" Tanya Hina sambil menyendokkan potongan telur kedalam mulutnya.
