Nancy lagi duduk dibangku taman sekolah. niatnya mau nge-draft proposal, tapi pikirannya malah melipir ke hal lain. Nancy mikir nasib percintaannya gak jauh beda sama temen-temennya.
"Woy!"Seseorang mengejutkan Nancy dari belakang.
"Katanya mau coba nge-draft sendiri tanpa bantuan gue." Orang itu alias Sanha duduk dibangku sebelah Nancy.
"Ini juga lagi nge-draft." Kata Nancy sambil mengangkat laptopnya.
"Kali ini proposal buat apaan?" Tanya Sanha sambil mengintip laptop Nancy.
"Tau sendiri kan sebentar lagi bazar. Osis minta turun dana, jadinya gue sibuk ngetik proposal." Jawab Nancy.
"Biasanya minta tolong sama gue juga. kok sekarang enggak." Kata Sanha heran. Sanha itu emang punya bakat gitu dibidang teknologi, cuma Nancy gengsi buat minta tolong lagi. Ia pikir dirinya harus mandiri mengerjakan segala sesuatunya sendiri tanpa meminta bantuan Sanha sang teman kecil juga tetangganya.
"Gue gak mau repotin elo lagi, hehe." Nancy nyengir apa adanya. Sanha liatin Nancy rada curigaan gitu. ini semua, gak-kayak-Nancy-yang-Sanha-kenal. Itu yang ada didalam pikiran Sanha.
"Ohh gitu." Sanha tidak bertanya lebih lanjut. Mungkin untuk kali ini Nancy tidak ingin cerita.
"Eh San, Minho jadian sama Seoyeon?" Tanya Nancy. Bukan Nancy cemburu karena Minho mantannya, tapi ia ingin mengetahui lebih lanjut aja apa yang dibilang Siyeon kemarin.
"Iya, kok lo tau sih?" Tanya Sanha balik.
"Dari Siyeon kemarin. Gak nyangka ya Seoyeon bisa gitu juga." Ujar Nancy sambil mengetik beberapa word dilaptopnya.
"Kirain lo cemburu Minho udah punya pacar lagi. Ngomong-ngomong lo gak ada niatan jatuh cinta lagi?" Tanya Sanha kepo. Kini Nancy menatap Sanha datar.
Nancy kembali memfokuskan dirinya pada proposal dilaptopnya. "Engga. Orang yang gua suka udah punya pacar, hehe." Cengir Nancy.
"Oh ceritanya naksir pacar orang nih?"
Nancy hanya mengangguk. "Salah ya gue?"
"Engga kok. Kata siapa?"
"Kata diri gue."
"Inget ya, selama janur kuning belum melengkung, kesempatan masih banyak." Sanha merangkul teman kecilnya itu.
"Ahh, emang gue mau nikah apa." Nancy terkekeh.
Sungguh, itu rangkulan yang nyaman.
"Emang orang nya siapa?" Tanya Sanha penasaran. Pertanyaan yang paling ditakutkan Nancy.
"Hah? Bukan siapa-siapa kok."
"Masa? Ayo dong cerita sama gue."
"Engga bisa San."
"Tenang, gue gak ember kok."
"Bukan gitu. Gue gak enak."
"Siapa sih? Ayo dong cerita."
"Elo Sanha!" Nancy malah keceplosan.
'Dasar Nancy bego!' Rutuk Nancy pada dirinya sendiri.
"Hah?" Sanha bingung. Nancy naksir dirinya?
"Mak--sud gue... Elo Sanha itu dipanggil Kyla..." Tunjuk Nancy pada Kyla yang lagi jalan bareng Ningning.
"Masa sih? Lo naksir gue ya Nan?" Tanya Sanha dengan pedenya.
"Dihh pede amet lo." Nancy deg-degan juga. "Yena!! Mau ke green house yaa? Ikut!!" Teriak Nancy pas liat Yena lagi jalan sambil bawa alat penyiram bunga.
Dengan secepat kilat Nancy berlari kearah Yena sambil menggendong laptopnya. Yena heran sendiri.
"Nancy naksir gue yaa?" Tanya sanha pada dirinya sendiri.
"Lo kenapa Nan?" Tanya Yena pas liat Nancy terengah-engah.
🔫🔫🔫
Haihaihai...
Janlup vomment yaww😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Gurlz ✓
FanfictionI don't care with love! Masa SMA itu gudangnya problema percintaan🔫 ©littlepinkeu, 2017