"Yenaaaaa", panggil Chani tepat didepan kelas Yena.
"Brisik njir, ngapain lo?" tanya Yena balik.
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo, rahasia tapi", ucap Chani pelan. Tumbenan nih anak agak serius, pikir Yena.
"Gak bisa ih! Gue sama Yena mau makan!" ucap Saeron yang mendengar ucapan Chani tadi.
"Ailah nyai, sebentar doang ini mah", kembali Chani memohon agar Saeron meminjamkan Yena kepadanya.
Emang Yena tipe-x dipinjem-pinjem-,-
"Yaudah sebentar tapi ya", ucap Saeron kemudian duduk didekat Hyunjin(cewe) sambil ikut memakan nasgornya.
"Cuss Yen", Chani menarik Yena menuju taman sekolah. Yena nurut aja gak protes kaya biasanya. Chani rada heran juga sih, cuma dia diem aja.
"Mau ngomong apa Chan? Gak penting gue sunat lagi lo", ujar Yena pelan tapi tajam.
"Serem bener bu boss".
"Cepetan!"
"Mood lu lagi nurun?"
"Menurut l?"
"Yaudah tunggu dulu disini 5 menit. Jangan kemana-mana", ucap Chani kemudian berlari.
"WOY!! MAU NGAPAIN SIH LO CHAN?!", teriak Yena. Murid-murid yang lagi dideket situ semua menatap Yena.
Tak sampai 5 menit, Chani kembali dengan dua buah es krim ditangannya.
"Nih, biar mood lo naik", Chani menyerahkan es krim coklat vanilla itu kepada Yena.
"Dih, tumben baik", cibir Yena.
"Gue baik salah, gue jahat lebih salah, salah aja terus aku sama kamu tuh".
"Jijik", singkat, padat, jelas.
"Jadi gini Yen..", Chani mulai membahas topik yang ingin dibahasnya bersama Yena. "Lusa kan ada acara keluarga besar nih dirumah".
"Trus?" tanya Yena sambil menatap Chani.
"Kak Iyong ngajakin kak Naeun. Mami nyuruh gue bawa cewe juga, dan gue dengan bodohnya malah iyain kalau gue punya gebetan".
"Oh gitu, yaudah ntar gue bilangin Rachel lo mau ngajak dia".
"Eh, jangan! Maksud gue bukan gitu".
"Trus apa dong? Lo kalo ngomong jangan setengah-setengah", protes Yena.
"Ya abisnya lo protes mulu".
"Yaudah lanjutin".
"Lo mau ya dateng sebagai pacar gue", ucap Chani hati-hati. Bagai tersambar petir Yena kaget gak karuan. Apa sih maunya si Chani ini? Pusing sudah kepala Yena.
"Ogah ah, gue gak mau", jawab Yena.
"Yah Yen, lo kok gitu sih? Tolongin gue kek. Ntar gue diledek Iyong", bujuk Chani.
"Gak Chan, gue anak baik-baik gak suka boong", Yena menggeleng.
"Yaudah dibenerin aja jangan boong".
"Emang lo kira atap bocor dibenerin. Gue gak mau".
"Yen ayo dong, lo satu-satunya harapan gue. Tanpa lo gue bisa mampus", Chani memelas dengan jurus-jurusnya.
"Yaudah mampus aja", balas Yena cuek.
"Yahh tegaan lo mah".
"Pokonya gue gak mau", Yena bangkit dari duduknya. Namun tangan Chani menahannya.
"Kenapa?" tanya Chani. Tak biasanya Yena menolak permintaannya. Ada apa dengan Yena?
"Gue gak mau aja".
"Ya, alasannya tuh kenapa?"
"Lo kok maksa sih Chan?" Yena mulai gedek sendiri.
"Gue butuh orang yang udah ngenalin gue lahir batin. Lo orangnya Yen", ujar Chani.
"Tapi gue gak mau Chan".
"Kenapa?"
"Karena gue maunya jadi pacar beneran bukan boongan", Yena langsung pergi meninggalkan Chani yang masih mencerna omongan Yena.
"Yena naksir gue?"
Yena kembali kekelasnya sambil merutuki kebodohan sepanjang hidupnya.
"Dasar dodol lu Yen, geblek sekali lo Yen", Yena memukul jidatnya menggunakan jari telunjuk berulang kali.
"Awas jadi pea lo Yen", ujar Hyunjin. Yena gak terlalu dengerin. Sementara Saeron jadi bingung sendiri.
"Kenapa dah lo?"
🔫🔫🔫
Tampaknya sebentar lagi akan tamat, mueheehe😄
Maapin aku yang benar-benar ngaret, aku lagi sibuk ujian. Hehehe:v doain aku yaa😘
Janlup vomment nya, aku benci sider😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Gurlz ✓
FanficI don't care with love! Masa SMA itu gudangnya problema percintaan🔫 ©littlepinkeu, 2017