"Eunbin ayo dong tungguin gue." Siyeon kembali mengguncang tubuh Eunbin.
"Kan ada Saeron sih. Nebeng aja nanti." Jawab Eunbin malas.
"Dia pulang bareng kak Woojin nanti." Ujar Siyeon.
"Lah trus kak Sohye gimana?"
"Ya sama kak Sohye juga." Jawab Saeron.
"Oiya lupa lo sama kak Sohye sepupuan." Eunbin menepuk jidatnya.
"Eehh Bin, Winnie sepupunya Jinyoung loh." Ujar Saeron.
"Berarti lo juga dong?"
"Engga lah. Gue dari sebelah bokap dia. Kalau Jinyoung sebelah nyokap dia."
"Berarti sepupu Jinsol dong."
"Iya. Mereka sepupuan." Ucap Saeron.
"Tapi ya Bin. Denger-denger dari Winnie sama mbak Jennie, Jinyoung udah taken loh. Ldr gitu." Ujar Saeron sambil meminum latte miliknya.
"Sabar ya Eunbin. Cowok gak cuma Jinyoung." Siyeon menepuk pelan pundak Eunbin.
"Tanya sama Jinsol aja biar lebih pasti." Saran Saeron.
"Ig nya Jinyoung apa?" Tanya Eunbin.
"Ig nya jjinyoungg." Jawab Saeron.
"Ehh Eunbin, lo jadi kan nungguin gue?" Siyeon menanyakan ulang pertanyaannya diawal.
"Yaudah iya." Eunbin hanya bisa pasrah.
🔫🔫🔫
Kini Eunbin berakhir disini. Duduk diem ditepi aula, karena ia harus menunggu Siyeon.
Siyeon gak ada yang jemput karena kakak-kakaknya pada sibuk. Jadilah Eunbin sebagai temen yang baik menunggu Siyeon.
Eunbin gabut beneran. Dia cuma scroll ig, sambil sesekali melihat story milik teman-temannya.
"Gila, Siyeon lama banget." Ujar Eunbin.
Siyeon kini sedang latihan teater buat pensi. Gak dia aja sih Saeron ada juga begitupun Nancy. Cuma Nancy agak telat pulangnya, soalnya ia masih harus mengatur ini dan itu.
Eunbin teringat akan nama instagram Jinyoung. Dia langsung kepoin isinya.
"Lah beneran udah punya pacar. Liani Nakyung. Bukan anak sini ya." Eunbin bermonolog.
Males juga liatin itu lama-lama, bikin sakit hati. Eunbin sendiri juga gak tau kenapa ia bisa naksir sama Jinyoung. Padahal awalnya dia benci banget pas Jinyoung dengan songongnya ngatain dia dikantin pas razia.
Emang bener, cinta sama benci itu gak beda jauh.
"Dari pada lo gabut gak jelas gini, mending bantuin gue dekor." Ucap seseorang dibelakang Eunbin. Otomatis Eunbin menoleh kesumber suara.
"Ogah." Jawab Eunbin singkat. Ia menghindari kontak mata dengan pemuda yang kini duduk disampingnya ini. Ketua Osis Smanda.
"Ya daripada lo cuma duduk diem gini. Mending bantuin gue."
"Males." Eunbin menggeser duduknya karena Jinyoung duduk terlalu dekat disebelahnya. Ia hanya takut. Takut perasaan yang selama ini berusaha dikuburnya muncul lagi.
"Yaudah gue duduk disini aja sama lo." Jinyoung bergeser lagi. Ia mendekat kearah Eunbin. Namun Eunbin bergeser lagi menjauh.
Begitu seterusnya.
"Lo kenapa sih?" Tanya Jinyoung.
"Gue gak mau deketan sama lo." Ucap Eunbin. Jinyoung bingung. Ada ya cewe gak mau deket sama dia.
"Emang gue kenapa?"
"Gak papa. Gue takut aja."
"Takut kenapa?" Kini Jinyoung bertanya lebih jauh.
"Takut baper." Jawab Eunbin pelan.
"Lah kok baper?" Jinyoung ternyata dapat mendengar jawaban Eunbin.
"Ya soalnya gue naksir elo. Eh?" Eunbin malah keceplosan.
Eunbin malu sama dirinya sendiri. Ia segera berlari menuju mobilnya dan segera mengatur napas.
Jinyoung yang disana senyam-senyum ganteng aja.
Sementara Siyeon yang melihat Eunbin berlari meninggalkan aula heran.
"Lah Eunbin kenawhy?" Tanya Siyeon pada dirinya sendiri
🔫🔫🔫
Vomment nya dong sayang biar aku semangat nulis. Heheh😂😂
Aku benci sider loh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gurlz ✓
Fiksi PenggemarI don't care with love! Masa SMA itu gudangnya problema percintaan🔫 ©littlepinkeu, 2017