Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❤ Likedby 26.667 others Ron.sae.billaAjari aku mencintai tanpa keinginan untuk memiliki Kak iyi 😚 @Yeriana.billa
ViewAllComments
Jiho.salsabillaTaken by?
Eunbin0106Kak yeri cantikk 😍
Jisoo.billaCantikan kakak kali dek @Eunbin0106
Yeriana.billaMakasihh ade 😚 @Eunbin0106
Ron.sae.billaTaken by Kak Iyo fg keliling @Jiho.salsabilla // Kak Yeri doang nih bin 😑 @Eunbin0106 // Iyaa iyaa kak jicu cantekkk 😁 @Jisoo.billa
J_jaehyunModel jadi fg @Jiho.salsabilla
Wooseok_ Duhh yang kanan cantik lahh
Jiho.salsabillaBacot jepray @J_jaehyun
Yerianaa.billaMakasihh kak ucok @Wooseok_
🔫🔫🔫
"Lo sama kakak-kakak lo goals banget ya Sae." Ujar Yena ketika melihat postingan instagram Saeron.
"Iya, di Ig doang goalsnya. Kalo dirumah ya kayak sodara pada umumnya." Ucap Saeron kemudian melanjutkan membaca novelnya.
Yena pun lanjut scrollup-scrolldown Ig-nya.
"Eh Sae. Sini deh liat cepet!" Ucap Yena sambil menepuk pundak Saeron yang duduk disebelahnya.
"Apaan?" Tanya Saeron kemudian berbalik menatap Yena. Yena memberikan Hp-nya agar Saeron dapat melihat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjunhard_ Memilikimu adalah salah satu do'a yang dikabulkan Tuhan untukku ❤ @Ningning_v
"Trus kenapa?" Tanya Saeron lagi kemudian mengembalikan handphone Yena.
"Udah gitu aja? Respon lo gitu aja?!" Yena bertanya balik sambil mengangkat kedua alisnya.
"Iya." Jawab Saeron singkat padat jelas.
"Kagum gue sama lo Sae! Sumpah dah!" Jerit Yena sambil menggelengkan kepalanya.
"Aneh ah lo." Ucap Saeron kemudian melanjutkan membaca novelnya. Sementara Yena ngacir keluar untuk mencari Eunbin dkk.
Ketahuilah, Saeron bukanlah Wonder Woman ataupun Super Girl. Saeron tetaplah gadis biasa pada umumnya, yang bisa rapuh dan patah hati. Setetes air jatuh membasahi halaman 73 yang tengah dibaca Saeron. Setetes itu berubah menjadi dua tetes, kemudian menjadi tiga tetes hingga tak terhitung.
"Nih, lap air mata lo. Hobi banget dah baca novel trus nangis." Ucap seseorang sambil menyerahkan sapu tangan putih. Sontak saja Saeron menatap pemuda yang kini sedang menyodorkan sapu tangan tersebut
"Hah? Ya abisnya novelnya sedih." Ujar Saeron kemudian mengelap air matanya.
"Ada-ada aja ah lo." Pemuda itu tergelak, kemudian duduk disamping Saeron.
"Lo ngapain kesini?" tanya Saeron.
"Lah? Nemuin sahabat sendiri gak boleh nih?" Pertanyaan Saeron tadi dijawab pertanyaan lagi olehnya.
'Sahabat doang?' Batin Saeron. "Oh iya Ren, selamat ya akhirnya lo jadian juga." Ucap Saeron sambil menyenggol pemuda itu alias Renjun.
"Hehehe, baru aja mau gue kasih tau. Lo kapan nyusul?" Tanya Renjun sambil tertawa.
"Gua mah bisa kapan-kapan." Saeron melanjutkan membaca novelnya.
"Keluar dia tadi bareng sama Haechan." Ucap Saeron, matanya tak lepas dari novelnya.
Mungkin jika saat ini Renjun memperhatikan dengan baik, setetes air jatuh membasahi lembaran novel tersebut.
"Yaudah Sae, gue nyari Sanha dulu ya." Renjun pamit, Saeron hanya mengangguk pelan. Kebetulan banget dipintu Renjun papasan sama Yena yang mau masuk kelas. Yena langsung berlari menghampiri Saeron yang kini sedang menunduk.
"Woy! Tadi Renjun ngomong apa aja sama lo?" Tanya Yena pelan, takut Renjun dapat mendengarnya. Namun, kenyataannya Renjun sudah menghilang dibalik pintu.
Saeron langsung memeluk Yena sambil menangis sesenggukan serta menggenggam sapu tangan Renjun erat. "Gue emang gak bisa sok tegar Yen, gua gak bisa!"