36

530 16 2
                                    

Mencintaimu adalah kewajibanku. Tapi aku takut kalau suatu saat Tuhan memanggilku untuk pulang saat aku masih ingin bersamamu.

Fransisca Vanleaz
22 Desember 2017.

***

" Do, aku takut hasil ujian aku jelek, " kata gue sambil mengerutkan bibir

" Gausah takut sayangg. Believe in yourself, " kata Fernando sambil tersenyum dan mengusap rambut gue

" Mending sekarang kita ke kantin yukk. Kita jajan disana dan liat liat siapa tau ada perubahan disini, " kata Fernando sambil sedikit menarik tangan gue dan gue pun segara mengikuti langkah kaki nya

Keadaan sekarang masih tidak ada yang berubah seperti dulu bahkan sikap para perempuan yang sering genit ke Fernando pun masih bersikap sama seperti dulu. Disepanjang jalan ke kantin banyak sekali yang melihat ke arah Sisca dengan tatapan yang memang sangat mengganggu tapi Sisca sudah merasa sangat terbiasa dilirik seperti itu.

" Do, keadaan disini masih sama kayak dulu yaa haha. Bahkan sikap anak perempuan yang dulu sering genit ke kamu pun masih bersikap sama seperti dulu sampai sekarang haha, " kata gue sambil melirik kearah sekitar kantin dan kearah perempuan yang sedang mulai mendekati Fernando dari kejauhan

" Waduhh pada kesinii. Kita jangan ke kantin yaa, ke tempat lain aja yukk, " kata Fernando sambil menarik tangan gue

" Ihh kenapa sih? Mereka kangen kali sama kamuu haha. Ayok balik kesana lagii, " kata gue sambil berusaha melepaskan tangan dari tarikan Fernando dan tertawa

" Jangan disini sayangg, aku gak suka dideketin sama mereka. Please ayok kita jangan disini, " kata Fernando dengan menunjukan muka melasnya dan akhirnya gue pun mengikuti keinginannya. Lalu saat gue melihat ke arah belakang ternyata para perempuan tadi sudah tidak mengikuti Fernando lagi

" Seorang Fernando yang dulu nya suka dideketin mereka kok sekarang malah gak suka dideketin mereka? Haha, " kata gue sambil tertawa samar dengan muka evil

" Aku udah bukan Fernando yang dulu lagi sayang haha, " kata Fernando sambil dengan menyombongkan dirinya

" Ahh masa? Seorang International Playboy bisa berubah semudah itu?, " kata gue sambil menunjukan senyum meledek kearahnya

" Kok kamu tau aku International Playboy? Wahh jangan jangan kamu suka kepo yaa sama kehidupan orang? Wahh ayokk ngaku, " kata Fernando sambil menyubit pipi ku lalu berlari menjauh dariku

" Heyy jangan lari kamuu," kata gue sambil sedikit berteriak dan sedikit tertawa

" Haha ciee gabisa ngejar aku. Lagian ngatain aku Playboy sihh hahaha," kata Fernando sambil berjalan kearah gue sambil tertawa

" Emang fakta nya kamu pernah jadi Playboy kan? Haha," kata gue sambil sedikit tertawa

" Huh, sok tau yaa kamu haha," kata Fernando sambil masih tertawa

" Ahh aku pake High Heels sihh, kalo aku gak pake mungkin tadi aku udah kejar kamu. Huh mengganggu banget sepatu ini," kata gue sambil sedikit kesal dan berdesis

" Heh jangan salahin sepatu nya sayangg, mungkin kamu nya aja kali yang gamau lari haha," kata Fernando sambil menyubit pipi gue

" Ishh jangan nyubit nyubit pipi akuu, kalo nanti pipi aku jadi Chubby gimana?," kata gue sambil mengerutkan bibir dan mengusap pipi gue sendiri

Penyemangat HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang