bagian 4

16 0 0
                                    

Author POV

Sekarang rafa dan dara telah sampai di depan rumah dara .

" maksih udah di anterin "  kata dara dengan nada judes

" iya sama² tapi nggak usah judes juga kali lembut dikit kek abis itu senyum" ucap rafa sambil menujukan deretan giginya

" iya , maksih yaa udah di anterin pulang " ucap dara dengan nada lembut dan tersenyum manis

" hehe sama² , lo cantik kalau lagi senyum .manis pula " ucap rafa sambil menatap ke arah darah dengan senyuman yang mengembang .

Deg .jantung dara berdetak kencang dan tanpa sadar wajahnya bersemu merah .

" yee apaan sih lo , dikira gue gula apa manis " dara yang sok menutuppi wajah meronanya

" emang lo manis , eeh tu muka lo kenapa kayak kepiting rebus gitu " ucap rafa yang mencoba menyentuh wajah halus dara .namun di cekal oleh dara

" eeh eng ..gak , ap- panya yang merah coba" jawab dara dengan nada gugup

" oh yaudah deh gue pulang ya udah mau maghrib" pamit rafa ke dara

" iya ..hati hati ya "

" ok . asalamualaikum" salam rafa

" wa alaikum salam" sahut dara dengan senyuman.

  Setelah itu dara masuk ke dalam rumah setelah rafa meninggalkan perkarangan rumahnya.

" asalamualaikum..!!."  salam dara dengan nada yang sedikit keras.

" wa alaikum salam..., Loh  dek baru pulang ? Abang gilang mana ?? Gak bareng ? " tanya ibunya setelah ia mencium punggu tangan dan pipi ibunya.

" iya mah , abang lagi main basket ama gengnya jadi gak bareng dara deh " jelas dara pada ibunya.

" terus pulang naik apa tadi??" tanya ibunya dengan penasaran

" oh itu dianter ama temen" jawab dara sedikit gugup.
Ibunya pun senyum dan berkata
" temen apa temen ,,hmm??" ucap ibu dara sambil mencoel hidung dara .dan dara pun hanya bisa senyum malu .
" iih mamah apaan siih orang tadi itu cuman temen kok  " ucap dara sambil memanyunkan bibirnya.

" iy deh , udah sana mandi abis itu bantu ibu nyiapin makan malam"

" siap bu boos!!" seru dara sembari hormat .

  Dara telah selesai mandi dan menuju ke dapur untuk membantu ibunya menyiapkan makan malam dan tak lama setelah semuanya selesai kakaknya datang
Sekarang semuanya telah berkumpul kecuali ayah dara karna ayahnya sedang di luar negeri mengurus perusahaan .

   Di meja makan hanya ada suara denting peralatan makan karna tidak ada hal yang akan di bahas .kemudian dara menuju kamarnya , tidak ia tidak tidur melainkan berdiri di balkon kamarnya dan menatap indahnya kota jakarta di malam hari . saat dia sedang menikmati pemandangan ia dikejutkan dengan kakak tercintanya

"baaaaaaaa!!!!" teriak gilang yang mengagetkan dara

" KODOK LONCAT" teriak dara dengan nada latah nya .

" hahahah ..kodok memang loncat kali mna ada kodok ngesot ...haha"  ucap gilang sambil tertawa .

" gila lo ya , kalau gue jantungan gimna ,nnti lo gak punya adek secantik gue lagi dong" jawab  dara dengan senyum penuh arti.

" haha iya deh adek gue yang paling cantik!! Oh iya , lu tadi ngapa bengong?? Hayoo lagi mikirin cowok ya?? " ledek gilang pada adiknya

" idih siapa yang ngelamunin cowok , orang gue lagi ngeliatin pemandangan kok ,sok tau banget deh lo bang" sengkal dara

" ooooo..yaudah deh udah malem gih tidur gue gak mau sakit lo kambuh lagi" ujar gilang mengingatkan adik tersayang nya .

" iya kakak sayang ,perhatian amat siih ama aku makin sayang deeeh ..muaaaach "

" haha yaudah gue ke kamar dulu ..dada adik ku " pamit gilang sambil mengecup pipi sebelah kanan dara .

Dara hanya bisa tersenyum .kakaknya memang suka nyebelin tapi perhatian nya yang membuat ia tak mau jauh dari kakaknya .

Dara pun beranjak menuju tempat tidurnya dan bersiap untuk tidur dan akhirnya dara memasuki alam mimpi.

SENJA TERAKHIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang