DARA POV.
Saat gue buka mata pertama kali yang gue lihat itu bayangan putih alias dinding rumah sakit dan gue liat ada dokter yang selalu nanganin gue pas gue sakit .
Dokter surya bilang gue gak boleh kecapean gk boleh setres dan banyak pikiran emang penyakit gue separah apasih sampek gue gak boleh kecapean orang dulu aja gue sampek panjat tebing Gak papa kok sekarang jadi di kekang gini yaa..tapi yaudah lah mungkin ini yang terbaik buat gue.
" dara anak mama!! Kamu gak papa nak ?? Mana yang sakit bilang sama mama!!" kasian mama kayaknya khawatir banget sama gue.
" iya ma dara gak papa kok kata dokter juga dara cuman kecapean doang"
" kalo gitu lain kali kamu jangan capek² mama gak mau kamu sakit lagi.."
" iy ma dara janji gak bakal cape² lagi.."
" sumpah dar lo tuh berhasil buat gue mati berdiri karena ketakutan tau gak" si fera mulai deh.
" lebay deh lo fer " kata gue sambil terkekeh pelan.
" iih gue serius ..gue itu sayang banget sama lo tau gak "
" ucucuh sayang sini peyuk sini.."
Akhirnya gue sama fera pelukan .
" lo udah mendingan dar?_" tanya naifa.
" iya nai lumayan lah udah gak pusing kayak tadi." jawab gue dan naifa hanya manggut².
" eeh udah² jangan banyak nanya ke dara dong kan kata dokter tadi gak boleh gimana sih" marah sari.
" iya deh iya bawel amat lu" jwab fera
Abis itu sahabat terbaik gue pamit pulang bukan cuman mereka sih yang pamit tapi temen² kak rafa juga ikut pamitan sedangkan mami lagi keluar beli kebutuhan gue selama dirumah sakit dan kalian tau gue disini ama siapa ..ya rafa lah sumpah panas dingin dah gua.😁
"Gimana udah mendingan?" buset senyumnya cuy bikin gue jantungan.
" eh...ud..udah mendingan kok" tuh kan kayaknya gue ketularan aziz gagap deh.
" gak usah gugup gitu kali gue juga gak bakal ngapa ² in lo kok"
" enggak siapa juga yang gugup..sok tau dech"
" oh ya.."
" ih tau ah serah kakak.."
"Dih ngambek..haha cuman becanda " dia ngacak² rambut gue adooh makin dag dig dug dug dug.
****
AUTHOR POV
Rasa kasih sayang dan cinta dari rafa telah ditunjukkan dari semua perilaku dan sifatnya mulai dari kekhawatiran yang ia tunjukkan dan semua perhatiannya selama ini, mungkin menurut dara itu hanyalah gombalan semata namun tidak, semua itu tulus dari hati.
" udah gak usah ngambek² an sekarang makan dulu yaa..." ucap rafa yang entah sejak kapan telah memegang semangkuk bubur.
" nggak ah kak aku gak suka bubur ..yang lain aja ya" jawab dara dengan nada manjanya.
" lah gimana sih kan belum sembuh bener jadi harus makan ini dulu ...ok" bujuk rafa.
" sumpah deh kak aku gak suka bubur pengen muntah rasanya kalo makan itu"
" ok gini aja ada dua pilihan kamu makan bubur ini atau ..."
" atau apa ??" tanya dara yang penasaran karena rafa memberhentikan ucapannya.
" atau aku bakalan cium kamu disini sampek bibir kamu ndower.." jawaban rafa berhasil membuat mata dara membulat sempurna.
" iiihh kak rafa kok ngancem sih ..gak aci" ucap dara yang kemudian memalingkan wajahnya.
" aku gak ngancem prinses..." jawab rafa sembari memegang dagu dara agar bisa menatapnya lagi.
" dengerin deh..gini ya aku itu bukan mau ngancem kamu..aku gak bisa lihat kamu sakit kayak gini terbaring lemah ..kamu prioritas aku untuk saat ini ..aku gak pernah sedeket ini sama cewek setelah kejadian itu jadi aku bakal jagain kamu mati- matian." dara terdiam mendengar ucapan rafa mata rafa terlihat sendu sangat terlihat jika mata itu terpancar kesedihan namun dara tak mengetahui apa yang membuat rafa menjadi sedih.
" iya deh iya nurut .." akhirnya dara menuruti kemauan rafa dan membuat rafa tersenyum senang.
" nah gitu dong..sini biar kakak suapin.." Rafa memberikan suapan demi suapan kedara dengan telaten sesekali ia membersihkan noda makanan yang ada di sudut bibir dara dan itu membuat dara menahan nafasnya.
Setelah rafa selesai menyuapi dara ia beranjak untuk memebereskan sisa makanan tadi , sedangkan dara ia masih termenung mencoba mengerti apa maksut dari perkataan rafa tadi ...dara menggelengkan kepalanya ketika ia berfikir bahwa rafa menyukainya , tanpa disadari dara ia tengah diperhatikan sedari tadi.
Rafa mendekati dara dan bertanya..
" ngapain geleng - geleng kepala gitu?"" eh..nggak kenapa² kok cuman lagi mikir aja" jawab dara .berbohong.
" gak usah banyak mikir kayak lo pinter aja" ucap rafa.
" etdah sombong amat mentang² situ pinter .." jawab dara yang mulai merasa kesal.
" bukannya sombong sih ..tapi gimana lagi emang itu kenyataannya" jawab rafa dengan nada sombong yang dibuat buat.
" percuma pinter tapi gak bisa naklukin hati cewek...alias..JOMBLO" dara tertawa .
" kayak lo gak jomblo aja"
" gue bukan jomblo tapi single" elak dara
" dih.. apa bedanya jomblo sama single?" tanya rafa .
" kalo jomblo itu gak laku ..tapi kalo single itu memilih agar tidak terjerumus.." ucap dara dengan bangga.
dara meringis saat mendapat sentilan dari rafa" dasar oneng!" .. Dara mengerucutkan bibirnya setelah rafa meledeknya dengan sebutan oneng.
****
sudah hari ke 3 dara berada dirumah sakit , berbagai proses pengobatan telah ia lalui dan itu menambah rasa ingin tahu tentang penyakit apa yang ia derita sekarang .
" dar! Hello..!" dara tersentak ketika fera mencoba membuyarkan lamunannya.
" kenapa fer?" tanya dara setelah lamunanya buyar karena teriakan maut dari fera.
" lo kenapa sih..bengong aja dari tadi ...pasti gak dengerin gue kan lo tadi" fera memanyunkan bibirnya sedangkan dara tertawa melihatnya.
" gila bibir lo udah mirip kayak pantat ayam..haha..yaudah lo mau ngomong apa coba ulangin.." ujar dara.
" gak jadi deh..oh ya lo nanti sore atau besok sih pulang nya?" tanya fera.
dara tampak berfikir dengan pertanyaan fera .
" kayaknya nanti sore deh..tapi gak tau lagi gue"
Fera hanya manggut-manggut mendengar jawaban dara.
tak lama setelah itu terdengar suara pintu terbuka dan terlihatlah tante rena yang masuk dengan membawa tas ransel milik dara berisi baju ² miliknya.
" sayang..siap- siap yuk kita pulang sekarang" ucap tante rena
" loh kita pulang sekarang mah?" tanya dara.
" ya iyalah sekarang emang kamu mau disini terus.."
" ya nggak lah...lagian disini gak enak bau obat.."
" nah makannya sekarang cpet siap² kita udah ditunggu abang di depan ...nanti fera bantu tante ya nak" ucap tante rena pada fera.
" siap tante cantiik" jawab fera dengan menunjukkan ibu jarinya penuh semangat.
setelah selesai membereskan barang² dara dan ibunya menuju parkiran dibantu dengan fera, mereka hanya bertiga karena yang lainnya sudah pulang duluan.mungkin hari ini fera akan menginap dirumah dara karena orang tuanya keluar negeri jadi dia berencana menginap dirumah dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA TERAKHIR
RomanceCinta itu tidak memandang waktu ,tempat dan keadaan . cinta menerima apa dan bagaimana kondisi orang yang kita cinta tidak melihat dari paras melainkan hati , hati yg tulus , hati yang iklas dan semua itu butuh perjuangan.