bagian 18

13 1 0
                                    

flashback ON

dara yang panik melihat naifa diserang dengan segerombolan lelaki menangis dan mencoba berfikir apa yg harus dibutnya akhirnya ia terfikir untuk menelfon kakaknya .

" nomor yng anda tuju sedang tidak aktif"  kira ² itu yang terdengar ketika naifa menghubungi kakaknya

" arrrghh.. gue harus gimana kenapa gak aktif sih bang "  ketika ia mencoba untuk berfikir dara teringat dengan dengan seseorang .

" halo!" suara seseorang disebrang sana

" halo! kak tlong kak tolongin aku kak aku mohon " ucap  dara pada rafa dengan nada yang ketakutan

" lo kenapa dar? bilang ke gue siapa yang nyakitin elo  !" jawab rafa tidak kalah kawatirnya

" nanti aja aku jelasin sekarang kakak datang kesini biar aku sare lokasi nya aku mohon kak bantuin aku"

" iya² oke gue bakalan bantuin cepet sare lokasi ok!"

setelah itu dara mengirim rafa dimana dia berada .

RAFA POV

" Kenapa raf? " tanya gino

" kalian ikut gue sekarang ini penting"

" kenapa sih raf kok lo panik gitu?" ucap viko

" dara minta bantuan gue dan dia kedengeran seperti ketakutan gitu gue takut dia kenpa²  "

" ya udah ayok cepetan takut dara diapa apain lagi " ujar dani dan bersiap memakai jaketnnya . akhirnya gue dan anak² pergi kelokasi yang dikirim dara , gue panik banget takut dara kenapa² semoga aja dia baik² aja sbar dara aku bakalan dateng

lima belas menit kemudian gue udah sampai di tempat trsebut dan gue lihat dara jongkok sambil menggigit jarinya, sngat terlihat dia ketakutan tapi disisi lain gue lihat naifa lagi berantem dan mengahajar lelaki itu.

" dara lo gak papa?" tnya gue sambil berjongkok didepannya

" gue gak papa kak tapi tolongin temen gue ,, pliiisss "

" iya² gue bakal bantu "

saat gue balik badan tiba² gue lihat viko berlari kearah naifa.

FLASHBACK OOF

AUTHOR POV

Ketika lelaki itu hendak memukul kepala gadis itu tiba² saja iya tersungkur ke tanah , naifa kaget dengan kejadian itu reflek dia melihat siapa yang melakukan ini dan saat dia menoleh dia melihat viko yang melakukannya .

" lo gak papa?" tanya viko dengan penuh kekhawatiran

" gak papa " ucap naifa dingin

" syukurlah kalo gitu , yaudah ayok kesana kasian dara ketakutan liat lo "  ucap viko dan membantu naifa berjalan naifa barfikir kenapa viko begitu mengkhawatirkannya .

" naifa!!!" tiba² saja dara memeluk naifa dengan kencang dan hampir membuat naifa terjungkal kebelakang untung saja ada viko dibelakangnya .

" gue gak papa dara udah jangan nangis ,,cengeng  ihh" ucap naifa dengan menampakkan senyumannya.

" gak papa gimana!! lo tu dikeroyok lima laki² naifa lima bukan satu ,, nyebelin deh lo bikin gue jantungan kebiasaan banget lo ya dari dulu sukanya berantem mulu" ucap dara panjang lebar , rafa, dani, gino dan viko dibuat tercengang dengan kehebatan naifa yang bisa melumpuhkan lima lelaki sekaligus .

"jadi empat laki² yg terkapar itu elo yng ngehajar nai?" tnya gino tidak percaya .

" menurut lo" jawab naifa dengan nada jutek

"sumpah hebat banget lo nai ,belajar beladiri dimana lo??" tanya dani yang masih menatap keempat lelaki yg telah terkapar.

" dikuburan " singkat dan asal

" judes amat lo jadi cewek pantes aja masih jomblo orang kelakuannya kayak macan kagak dikasih makan " gumam gino asal namun naifa mendengar semua itu.

" ngomong apa lo!? " tanya naifa ke gino dengan tatapan tajam dan gino dibuat kelagapan dengan tatapannya.

" eh ,,hehehe enggak kok enggak " elak gino

" hahahahah kak  gino payah hahaha laki² kok takut ama perempuan " dara tertawa lepas melihat raut wajah gino yang ketakutan ketika ditatap oleh naifa.

" yee gimana gak takut orng temen lo sadis gitu bisa² gue didepak sampek kutub utara " jawab gino dengan bergidik ngeri.
naifa yang mendengar ucapan gino hanya melihat sekilas lalu tersenyum . senyum lo manis banget nai, batin viko sedari tadi viko menatap naifa dengan penuh kekaguman atas keberaniannya .

" semua kan udah aman nih jadi kita pulang aja ya,  dara lo gue anter dan viko ikutin naifa dari belakang takut dia kenapa² nanti di jalan "  ucap rafa

" eh gak usah gue bisa pulang sendiri kok " tolak naifa .

" naifa   pliss lo itu baru aja kena masalah gue  gak mau lo kenapa² tolong turutin permintaan gue untuk kali ini aja yaa!!" mohon naifa , karena tidak ingin menolak permintaan sahabatnya akhirnya naifa menyetujuinya.

" iya deh kalo maksa "

"  nah gitu dong , sekali kali nurut, kak viko tolong jagain naifa ya! awas aja kalo temen aku sampai kenapa² abis kakak  di tngan aku" ucap dara sambil menujukkan kepalan tangannya kepada viko.
Viko terkekeh mendengar perkataan dara.

" iya² tenang aja, mana mungkin sih gue berani macem²in temen lo yang ada temen lo tuh yang bakal macem² kegue" jawab viko dengan menujukkan senyuman mautnya ,sedangkan naifa hanya diam menatapnya dengan tatapan datar .

" yaudah kalo gitu gue pulang deh udah sore nanti nyokap gue bingung nyariin gue " pamit gino .

" dasar anak mami "  ledek dani pada gino.

setelah itu gino,dani,viko dan naifa meninggalkan tempat tersebut dan kini tinggal tersisa dara dan rafa yang ada disana , sedari tadi rafa tidak bisa lepas memandangi dara mulai dari dia ketakutan, sedih,marah dan tertawa lepas . menurutnya itu sangatlah indah untuk dipandang apalagi senyumnya yang begitu manis.

"kak?hello!!" ucap dara sambil menjentikkan jarinya didepan wajah rafa.

" eh ... iya ,,  kenapa dar?" rafa tersentak dengan panggilan dara dan membuat lamunannya buyar.

" kok ngelamun sih , ayok pulang udah sore nih keburu malem nanti"  jawab dara dengan menarik narik lengan rafa seperti anak kecil  , rafa terkekeh melihat perbuatan dara yang lucu itu.

" iya² yok!!" dara dibuat kaget karena rafa yang menggandeng tangannya , rafa menggandeng dara hingga tepat di depan motor sportnya setelah itu rafa memakaikan helm ke kepala dara dan jarak diantara keduanya begitu dekat sampai²  dara bisa merasakan hembusan nafas dari rafa .

Perjalanan menuju rumah dara memang tidak memakan waktu banyak hanya butuh waktu 25 menit.

Rafa dan dara berhenti didepan sebuah warung makan , rafa memang bisa dibilang orang yang mempunyai fasilitas cukup, bahkan dia bisa membeli warung tersebut jika mau , namun rafa tidak ingin menunjukkan apa yang ia punya karna dia lebih suka bersosialisasi dengan orang yang bisa dibilang sederhana .

" loh kak kok berenti disini sih , mau ngapain coba?"  tanya dara yang masih setia memeluk rafa dan tanpa disadari itu membuat rafa tersenyum penuh kemenangan.

" gue mau bunuh orang , asal lo tau gue itu psikopat dan target gue ada disini " jawaban rafa membuat dara tercengang apalagi setelah mengucapkan kalimat itu rafa tertawa iblis, seketika tangan dara berubah menjadi dingin dia merasa takut bagaimana jika yang diucapkan oleh rafa itu benar.

" pfffftttt bwahahahhahaha"...rafa tertawa lepas karena melihat ekspresi dara .

" issh ..nyebelin..nyebelin..nyebelin.." rajuk dara sambil memukul mukul punggung rafa .

SENJA TERAKHIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang