Part 7

712 78 8
                                    

Happy reading

*

Jam menunjukkan pukul 10 siang, Mondy mondar mandir tak jelas di ruangan kerjanya. Hari ini ia berjanji menemani Raya untuk keluar pada waktu istirahat siang padahal hari ini jadwal pekerjaannya sangat padat tapi demi ingin lebih mengenal Raya ia rela mengcensel meting penting walapun harus rugi ratusan juta ia tak ambil pusing toh masih banyak penghasilan yang ia dapatkan dari pekerjaan lainnya. Mondy hanya ingin memastikan apa ia hanya tertarik dengan Raya atau ia benar benar ada perasaan terhadap Raya, namun kata kata Sean kemarin selalu menghantuinya bagaimana ia harus bersaing dengan Sean yang notabennya lebih selangkah dekat dengan Raya dari pada dirinya.

Dreertt.. dreerrtt..

Mondy mengambil hanpone di dalam saku jasnya ia melihat ada nomor asing yang menelfonnya siapa ini pikir Mondy yang langsung menganggkat telponnya.

"halo.."

"halo Mr. maaf saya Oky, apa saya mengganggu anda Mr.." tanya salah satu bodigard Mondy yang ia sewa setelah kejadian penyerangan oleh anak buah William kemaren malam.

"ada apa Oky" jawab Mondy to the poin.

"begini Mr. sepertinya ada yang mencoba untuk mencari informasi siapa wanita yang menolong anda kemaren malam Mr"

"apa..!! coba kamu cari tau siapa orangnnya dan beritahuku secepatnya mengerti" sebelum dijawab oleh Oky sambugan telepon Mondy sudah di putus.

Kini Mondy menjadi was was bagaimana jika ada yang mengetaui wanita itu adalah Raya dan jika orang yang mengetahui identitas Raya adalah anak buah William Raya pasti akan jadi sasarannya. Shiiittt.. umpat Mondy kenapa jadi begini pikirnya. Ia mencoba mengatur nafasnya agar ia tak kalut, Mondy mencoba untuk duduk di kursinya dan menyandarkan punggungnya, nanti ia harus waspada kalau keluar dengan Raya siapa tau ada yang mengikutinya.

Gara gara melamun Mondy tidak meyadari kalau sekarang sudah jam setengah 12 ia langsung bergegas keluar dari ruangannya dan menuju lift untuk ke loby kantor, untung ia susdah menyuruh salah satu pegawainnya untuk mengambil mobilnya di basement jadi ia tak perlu repot repot mengambil mobilnya. Mondy mengendarai mobil Lamborghini Aventador nya dengan kecepatan di atas rata rata sambil senyum senyum gak jelas ia berdoa semoga hari ini adalah hari keberuntungannya untu mengenal lebih dekat Raya.

Kini mobil putih ini sudah sampai di depan kantor megah Rama Grub ia membuka pintu mobil dengan lalu memakai kacamata hitam dan dengan pdnya ia masuk kedalam kantor, sampai di depan resepsionis Mondy berhenti untuk menanyakan Raya.

"selamat siang Mr. ada yang bisa saya bantu" tanya resepsionis kepada Mondy sambil sesekali membenahi pakaiannya karena gugup melihat pria tampan di depan matanya.

"bisa tolong panggilkan Mrs. Raya saya Mondy Alexander sudah ada janji dengannya"

"sebentar Mr. (sambil mencoba menelpone sekertaris Raya) Mrs. Raya sebentar lagi turun Mr. silahkan anda tunggu di sebelah sana" sambil menunjukkan ruang tunggu.

"hemm" dehem Mondy.

Beberapa menit kemudian terdengar suara dentingan lift terbuka muncullah Raya dari dalam lift ia mengguanakan rok di atas lutut berwarna hitam memakai kemeja putih dan di balut dengan blezer biru tua senada dengan jas yang di pakai oleh Mondy entah itu kebetulan atau takdir.

"he.emm" deheman Raya membuyarkan lamunan Mondy yang menatap Raya kagum atas kecantikan alami yang terpancar dar Raya.

"eh.. Ray.." kaget Mondy dan mencoba berdiri sambil menggaruk tengkuknya yg sebenarnya gak gatal. (gugup Mon hahahah)

Nobody is perfectWhere stories live. Discover now