Part 22

611 54 9
                                    

Happy reading.

Raya kini sedang berada di dapur untuk menyajikan sarapan. Perutnya benar benar lapar saat ini, bagaimana tidak tadi ketika ia bangun tidur kewanitaanya benar benar nyeri, tapi itu tidak menyulitkan bagi Mondy.

Malah Mondy mengajak Raya bercinta di dalam kamar mandi sampai hampir dua jam ingat itu dua jam entah berapa ronde mereka bercinta yang ada Raya keluar dari kamar mandi dengan dada penuh tanda merah akibat ulah kekasihnya yang mesum itu.

"pagi sayang" sapaMondy mengecup sekilas bibir Raya.

"pagi Mon.."

"loh.. dimana para pelayan Ray.."

"apa kamu lupa Mon semalam kamu memerintahkan petugas penginapan bahwa hari ini kamu tidak ingin ada yang mengganggu"

"oh iya sayang aku lupa hehe maaf"

"sudah lah kamu sebaiknya sekarang duduk sebentar lagi nasi goreng siap"

"oke sayang" cup.. Mondy mencium pipi kanan Raya sekilas dan menuju meja makan duduk menungggu Raya.

Beberapa menit kemudian..

"tara.. nasi goreng siap" seru Raya sambil menaruh sepiring nasi goreng di depan Mondy dan di depannya.

"hemm.. enak Ray" ucap Mondy langsung melahap nasi goreng bikinan Raya ini.

"makasih sayang"

"oya Ray.. tiket kita sudah siap?"

"kamu lupa ya.. semalam aku bilang kalau kita pulang naik jet ku"

"oh..."

"sekarang kita siap siap bentar lagi kita berangkat" ujar Raya seraya menarik tangan Mondy menuju ke kamar masing masing untuk membereskan baju mereka.

*

Kini Raya dan Mondy sudah pulang dan meeka sedang ada di perjalanan menuju mansion Raya, karena Mondy ingin meminta ijin untuk melamara Raya, entah mengapa suasana sedikit tegang karena ini adalah pertama kali Mondy ingin meminang seorang wanita.

"apa kamu gugup Mon.."

"tidak, hanya sedikit merasa.. gerah mungkin" elak Mondy sambil sesekali mengelap keningnya.

"hahaha.. kamu gugup Mon.. lihat keringatmu banyak sekali" sindir Raya tertawa melihat kekasihnya.

"terserah sayang.." jawab Mondy sambil mengambil sebelah tangan Raya untuk ia genggam.

*

Setibanya di Mansion Raya, mereka turun dan bergegas menuju pintu utama. Pelayan yang mengetahui bahwa Raya datang langsung membukakan pintu masuk, Raya segera menggenggam tangan Mondy menarinya masuk kedalam menemui orang tua Raya.

"Mami.. Papi.." teriak Raya memanggil kedua orangtuanya.

"hai sayang.. kamu sudah pulang" jawab mami Raya keluar dari arah taman belakang.

"yah mi.. papi mana"

"papi di sini sayang" jawab tuan Rama keluar dari ruang kerjanya.

"aku kangen banget sama mami sama papi" seru Raya sambil memeluk kedua orang tuanya.

"kamu itu selalu manja jika di rumah Ray.." ujar mami Raya mengelus puncak kepala Raya.

"eh ada Mondy juga.."

"sore tante.." ujar Mondy sambil mencium tangan mami Raya dan beralih mencium papi Raya.

"ada apa kamu kesini Mondy" tanya tuan Rama tegas.

"papi.. sebaiknya kita ngobrol sambil duduk ayo nak Mondy.." perintah nyonya Rista sambil menggandeng tangan suaminya duduk.

"kamu pasti bisa sayang.." semangat Raya kepada Mondy sambil tersenyum dan menggandeng tangan Mondy mengikuti kedua orangtuanya untuk duduk.

Setelah mereka semua duduk mami Raya memanggil pelayan untu menyajikan minuman. Beberapa saat kemudia minuman dan makanan ringan datang dan di sajikan di meja.

"jelaskan.." perintah Tuan Rama.. papi Raya.

"bigini om dan tante.. maaf jika kedatangan saya mengganggu kalian, saya hanya ingin mengutarakan bahwa saya ingin melamar Raya Om" ucap Mondy tegas menatap mata kedua orangtua Raya.

"kamu serius" tanyapapi Raya sedikit terkejut.

"yah.. saya serius om, saya sangat mencintai dan menyayangi Raya" ucap Mondy sambil mengeratkan genggaman pada tangan Raya dan menatap Raya sekilas sambil tersenyum.

"suruh orantuamu datang kesini besok, jika kamu serius akan ucapanmu" ucap tuan Rama tegas lalu beranjak meninggalkan menuju ruang kerjanya.

"maaf nak Mondy.. apapi Raya memang seperti itu orangnya.."

"tidak apa apa tante saya memakluminya"

"syukurlah kalau begitu, besok jangan lupa ya ajak orangtuamu kesini"

"ya tante"

"kalau begitu mami ke dalam dulu ya.. semoga kedua orang tuamu mau menginjakkan kakinya kesini" ucap mami Raya seraya beranjak menyusul suaminya.

"apa maksud dari ucapan mami" guman Raya dalam hati.

"Ray.. sayang"..

"eh iya Mon.."

"kamu kenapa melamun hem.."

"gak Mon.. aku cuman kecapek'an mungkin" jawab Raya memijit pelan tengkuknya.

"kalau begitu aku pulang dulu ya sayang.. besok aku akan kesini lagi" ujar Mondy berdiri.

"hati hati di jalan ya Mon.." pinta Raya tersenyum pada Mondy.

"iya sayang.. pasti" jawab Mondy sambil mencium kening Raya dan memeluknya sebentar lalu iya beranjak menuju pintu depan dan pulang.

Raya yang melihat kepergian Mondy hanya tersenyum hangat bahagia, lalu iya beranjak menuju ke kamarnya di lantai dua. Ia masuk kedalam kamar lalu langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah beberapa menit kemudian Raya keluar dari kamar mandi, ia merasa segar dan melirik ponselnya yang ada di meja riasnya.

Rayapun melihat panggilan dari Sean sahabat nya di ponselnya, lalu ia tersenyum mencoba untuk menganggkatnya.

"halo Sean.."

"hai Ray.. apa kau sudah pulang" tanya Sean di sebrang sana.

"sudah Sean, ini baru selesai mandi"

"bagaimana kabar mu, aku kangen"

"apaan sih Sean.. bagaimana kalau kamu besok datang ke mansion ku"

"ah.. baiklah besok aku free."

"yes.. jangan lupa ajak semuanya ya"

"baiklah.. tapi sekarang kamu tidur sana"

"iya.. selamat malam Sean"

"malam Raya"

tut..

setelah Raya selesai mengangkat telpon dari Sean ia langsung merebahkan tubuhnya keranjang dan tidur.





Salam Ramonlovers..

By. Matut.INH.

Nobody is perfectWhere stories live. Discover now