Part 18

532 68 16
                                    

Happy Reading...


*

Raya terbangun oleh sinar matahari, ia mengucek kedua matanya, sebenarnya hari ini ia merasa kurang sehat namun ia teringat akan janji Mondy semalam untuk mengajaknya pergi keliling paris. Raya beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah tiga puluh menit ia keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan kimono saat ia mendengar pintu di ketuk oleh seseorang.

Tok.. tok.. tok..

"iya sebentar.." sambil megencangkan tali kimono yang ia pakai Raya bergegas membuka pintu. Ceklek..

"pagi sayang.."

"pagi Mondy.. loh kok kamu pakek baju seformal itu, kan kita mau jalan jalan"

"emm maaf ya sayang mendadak aku ada meting penting kita jalan jalannya setelah aku selesai meting ya Ray,.."

"loh.. kan kamu udah janji Mon.." jawab Raya lesu.

"iya sayang tapi ini bener bener meting penting sayang, aku janji setelah aku selesai dengan semua urusanku kita bakalan jalan jalan oke"

"ya udah gak papa tapi jangan lama lama ya Mon"

"iya sayang, yaudah aku berangkat dulu ya Ray.." pamit Mondy sambil mencium kening Raya dan berangkat ke kantor.

Untuk beberapa saat Raya hanya diam membisu ada rasa kesal yang menyelinap di hatinya.

"kenapa kamu lebih mentingin kerjaanmu dari pada aku Mon.."

Raya bergegas menutup pintu kamar untuk mengganti pakainnya. Ia kecewa dengan Mondy dan ia berniat untuk jalan jalan sendiri pikirnya.

*

Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, kini Raya sedang duduk di salah satu taman di kota yang tak pernah ia kunjungi, entah bagaimana nanti ia kembali ke hotel, yang jelas ia malas bertemu dengan Mondy bahkan panggilan telepon dari Mondypun ia tak mengangkatnya tadi.

Kini ia merasakan kelaparan jelas tadi ia belum sarapan, hanya meminum susu itupun tidak ia habiskan. Rayapun beranjak dari duduknya mencoba mencari cafe atau lestoran cepat saji di sekitar taman itu, ia menemukan lestoran dengan menu makanan yang ia sukai beefstek dengan irisan kentang goreng wah beruntungnya aku guman Raya.

Raya masuk kedalam lestoran itu, ia mencari tempat kosong dan ia melihat ada tempat kosong di pojok dekat jendela, setelah duduk Raya memanggil pelayan dan memesan menu yang ia pikirkan tadi, beberapa saat kemudian pelayan pun datang membawa pesanannya.

"selamat menikmati"

"terimakasih"

Setelah pelayan itu pergi Raya langsung makan tidak peduli banyak pasang mata yang memandangnya karena cara Raya makan seperti orang yang tidak pernah makan satu tahun, hahahaha entahlah.

Tiba tiba ada pelayan yang menghampiri Raya,

"maaf mengganggu anda nona, ini ada titipan untuk anda"

"hah.. untuk saya"

"iya nona, kalau begitu saya permisi nona"

Setelah pelayan itu meninggalkan ia, Raya mencoba membuka kotak itu, Raya sedikit terkejut, badannya menegang ..

"ini..."

Di dalam kotak itu ada selembar foto bergambar sepasang kekasih yang sedang tertawa bahagia, di baliknya tertera nama 'Raya Clarista dan David Jeremy'.

"he.em... apa kabar Ray.."

Raya mendongak ternyata di depan mejanya ada seorang laki laki yang menjadi mimpi buruknya.. entah bagaimana rasanya untuk Raya.

"Da.. Daavviid... kamu"

"iya Ray ini aku David"

"oh.. silahkan duduk Dav" ucap Raya mempersilahkan David duduk.

Setelah David duduk hanya keheningan yang terjadi, mereka sama sama canggung akan situasi ini bagaimana tidak, sudah lama sekali sejak kejadian buruk yang terjadi antara keduanya mereka tidak pernah bertemu sama sekali.

"he.em.. bagaimana kabarmu Ray.. lama tak jumpa"

"eh.. iiya.. Dav aku baik baik saja.. kamu bagaimana kabarmu sehat?" tanya Raya sedikit canggung.

"aku tak pernah baik baik saja setelah kejadian waktu itu Ray"ujar David dengan nada menyesal.

"sudahlah lupakan saja.. itu hanya masa lalu"

"aku tak bisa melupakannya Ray.."

"Dav.. ini sudah lama berlalu, aku harap kita sama sama melupakannya"

"baiklah.. terimakasih Ray.."

"hemm.. kamu kok bisa tau aku ada disini" tanya Raya, ia berusaha untuk tidak merasa takut dengan laki laki yang pernah ada dalam mimpi buruknya ini.

"ini salah satu lestoran ku Ray.. dan kebetulan tadi aku melihatmu"

"oh iya.."

"kamu kok disini sendiri Ray.."

"oh itu.. iya tadi aku ingin jalan jalan trus laper, jadinya mampir cari makanan eh gak taunya kamu pemilik lestoran ini"

"hahahaha iya Ray, ngomong-ngomong kamu sendiri Ray" tanya David.

"iya sendiri"

"loh sahabat sahabatmu gak ikut kamu kesini"

"enggak aku ada urusan sama seseorang makanya aku ke Paris, Sean dan yang lainnya gak ikut"

"oh.. emmm.. habis ini mau kemana Ray"

"mau lanjut jalan jalan Dav"

"boleh aku temenin, gak baik lo perempuan jalan sendiri"

"emm.. boleh deh.."

Setelah Raya menyelsesaikan makanannya mereka beranjak untuk jalan jalan bersama.

*

Di tempat lain Mondy mondar mandir gak jelas, ia bingung.. beberapa kali ia mencoba untuk menelpon Raya namun hanya di abaikan oleh Raya.

"apa Raya marah ya.. ah tidak mungkin.. aku harus cepat selesaikan pekerjaan" guman Mondy.

Setelah semua pekerjaan sudah selesai Mondy bergegas meninggalkan ruangannya, ia berniat untuk pulang dan memenuhi janjinya dengan Raya untuk berkeliling Paris.

Di dalam mobil perjalanan pulang Entah mengapa perasaannya tiba tiba tidak enak ia selalu mengingat Raya, ada apa ini guman Mondy. Setibanya di depan penginapan Mondy segera turun dari mobil, saat sudah sampai di depan pintu Mondy berniat untuk membuka pintu namun saat ia mencoba membukanya namun pintu itu ternyata terkunci, biasanya Raya tak pernah mengunci pintu jika ia ada di penginapan ini.

"kemana Raya" guman Mondy, ia merogoh ponsel di sakunya mencoba menghubungi Raya, namun no Raya tidak aktif.





Alhamdulillah sudah beres part ini...

Trimakasih banyak buat semuanya yang udah setia..

I love you All..




salam Ramonlovers

By. Matut.INH.

Nobody is perfectWhere stories live. Discover now