Part 25

453 72 30
                                    

Happy reading.




Dua bulan kemudian..

Kini sepeninggal Mondy entah kemana dia, Raya tetap menjalankan aktifitasnya memimpin perusahaan Rama Grub.

Jam menunjukkan pukul tujuh pagi Raya membuka mata untuk terbangun dari tidur panjangnya entah mengapa akhir akhir ini kepalanya sering pusing dan nafsu makanpun juga berkurang. Raya mencoba untuk duduk bersandar di kepala ranjang sambil memijit pelipisnya.

"kenapa pusing sekali" guman Raya

Tiba tiba rasa mual melandanya, Rayapun beranjak dari ranjang bergegas menuju kamar mandi untuk memuntahkan semua isi dari dalam perutnya,setelah di rasa sedikit mendingan Raya langsung mencoba untuk mandi agar badannya segar tak lemas lagi.

Beberapa menit kemudian Raya selesai mandi namun ketika ia membuka pintu kamar mandi rasa pusing menghampirinya ia mencoba untuk berpegangan pada tembok namun tiba tiba ia masuk kedalam kamar mandi lagi untuk memuntahkan cairan bening dari mulutnya.

"kenapa dengan ku" guman Raya yang merasakan lemah tubuhnya.

Dirasa sudah mendingan Raya langsung beranjak menuju meja rias duduk di depan meja sambil berkaca, terlihat pucat sekali wajahnya.

Terdengar suara ponsel berbunyi ia mencoba melihat dan ada nama Gino di ponselnya.

"halo Gin.." jawab Raya setelah mengangkat telpon.

"Ray jangan lupa nanti kita semua ke kantormu membahas soal pembangunan villa yang ada di Bali" ucap Gino.

"ya Gin.. stt... aku mungkin sedikit terlambat" jawab Raya sambil meringis menahan pusingnya yang menjadi jadi.

"Ray kamu kenapa.."

"gak papa Gin.. hanya sedikit pusing setelah minum obat pasti sembuh"

"baiklah hati hati ya"

"iya.."

Tut.. sambungan teleponpun terputus, Raya berlari menuju kamar mandi dan muntah lagi..

Deg.. setelah Raya membasuh mukanya ia berlari mengambil ponsel dan melihat tanggal pada hari ini, benar saja ia hampir lupa bahwa ia hampir dua bulan sejak berhubungan dengan Mondy Raya tak mengalami datang bulan.

"ah.. mungkin karena aku kecapek'an" guman Raya dalam hati.

Karena dahulu Raya selalu telat datang bulan itupun dokter mengatakan dirinya terlalu memforsir tubuhnya dalam bekerja, hingga lupa waktu.

Raya hanya mencoba untuk berfikir positif.

*

Kini Raya sedang menuju ke kantornya untuk meting dengan para sahabatnya membahas proyek pembangunan villa di Bali.

Ketika ia sudah sampai di depan kantor Raya langsung turun dari mobil dan memberi kuci mobil pada satpam untuk memakirkan mobilnya di basement.

Semua karyawanpun selalu menatap kagum akan sosok bos besar yang selalu terlihat cantik walaupun hanya dengan makeup senatural mungkin.

Setelah ia berada di depan ruang kerjanya Raya terlihat begitu menahan pusing di kepalanya, ia memegang gagang pintu dan mencoba untuk menahan rasa sakit agar semua sahabatnya tidak mengkhawatirkannya.

"apa ibuk nona baik baik saja" tegur sekertarisnya kwatir melihat bosnya menahan sakit.

"jangan kawatir aku hanya sedikit pusing" jawab Raya sambil memijat pelan pangkal hidungnya.

Nobody is perfectWhere stories live. Discover now