Part 19

646 69 15
                                    


Happy Reading..



*

Kini Mondy mondar mandir di depan penginapan sambil sesekali mencoba menghubungi Raya namun nihil selalu jawaban dari operator yang ia terima. Bahkan ini sudah jam tiga sore, sudah dua jam ia mencoba untuk menunggu kabar dari kekasihnya namun tak ada kabar sama sekali.

Shiit..

Umpat Mondy ia takut kalau terjadi apa apa dengan Raya. Mondypun bergegas menuju mobilnya dan melajukan keluar dari penginapan untuk mencari Raya, hampir dua puluh menit ia mencoba berkeliling namun sama sekali tidak menemukan kekasihnya. Tiba tiba..

Brakk..

Ya Tuhan apa lagi ini pekik Mondy di dalam mobil, ia keluar dari mobil dan ternyata ia tidak sengaja menabrak seorang wanita, wanita itupun tersungkur terlihat ia sedikit mengaduh dan memegangi lutut nya yang terluka.

"maaf saya tidak sengaja, anda terluka lebih baik kita kerumah sakit untuk mengobati luka anda"

"tidak apa apa, hanya luka ringan"

"saya harus bertanggung jawab mari saya bantu" ujar Mondy seraya membantu wanita itu dan menuntun masuk kedalam mobilnya.

"seharusnya tidak usah ke rumah sakit tuan, saya benar benar baik baik saja" ungkap wanita itu lembut.

Namun Mondy tidak menjawabnya, Mondy hanya diam menatap lurus kedepan, tapi pikirannya selalu tertuju pada Raya. Setelah beberapa menit sampailah mereka di depan rumah sakit, wanita itu kembali di tuntun oleh Mondy untuk mengobati luka lukanya. Ketika wanita itu sudah di tangani oleh dokter Mondy menunggu di luar ruangan dan mencoba menghubungi Raya berharab ponselnya dapat dihubungi. Namun nihil.

Ceklek.

"bagaimana keadaan wanita itu dok" tanya Mondy kepada dokter yang baru saja membuka pintu.

"ah.. tidak usah cemas pak, ibu tadi sudah di obati luka nya, hanya luka ringan tidak ada yang perlu di kawatirkan"

"sukurlah, trimakasih dok"

"sama sama kalau begitu saya permisi dulu"

"iya silahkan dok"

Setelah dokter itupun pergi Mondy segera menghampiri wanita yang di tabraknya itu ke dalam ruangannya.

"apa kau baik"

"aku sudah bilang aku baik baik tapi tuan tetap saja memaksa saya kesini"

"aku hanya memastikan bahwa kau baik baik saja dan tak akan menjadi masalah di kemudian hari"

"terserah tuan saja, dan terimakasih"

"sama sama, apa kau membutuhkan sesuatu"

"em.. sebenarnya aku lapar tuan"

"baiklah ayo kita cari makan sebentar"

"ah.. sekali lagi terimakasih tuan"

"ya sudah kalau gitu saya keluar dulu"

"baik tuan"

Sepeninggalnya Mondy , wanita itu merogoh ponselnya dan mencoba untuk menghubungi seseorang..

"halo.."

"..."

"rencana kita berhasil, sepertinya Mondy sejenak melupakan Raya"

"..."

"oke aku akan segera kesana"

*

Kini Mondy dan wanita itu sedang menyantap makanan mereka masing masing.

"siapa namamu"

"Bella Antari tuan"

"saya Mondy, kalau ada apa apa dengan luka mu tong segera hubungi saya ini kartu nama saya" ucap Mondy sambil mengambil kartu nama di sakunya dan menyerahkan pada Bella.

"ah trimakasih tuan"

"hem.."

"em.. ngomong ngomong tuan kok bisa menabrak saya"

"astaga.. aku baru sadar, aku harus mencari seseorang" ucap Mondy sambil mengelap mulutnya dan ingin segera bergegas namun di hentikan dengan Bella.

"mencari seseorang.. siapa Mon"

"Raya dia kekasihku.. maaf aku harus segera mencarinya"

"tunggu Mon.. sebagai rasa terimakasih ku bagaimana kalau aku ikut mencari siapa tadi Raya ah ya Raya kekasihmu"

"tidak, terimakasih"

"em.. ayolah Mon.. lagian aku lebih tau jalan kota ini daripada dengan mu"

"baiklah.."

Merekapun setelah selesai menghabiskan makanan mereka segera bergegas untuk mencari Raya. Namun setelah 1 jam pencarian, hasilnya nihil Mondy dan Bella tidak menemukan keberadaan Raya. Tanpa sepengetahuan Mondy yang asik menyetir fokus kejalan mencari Raya, Bella merogoh ponselnya di dalam saku dan mencoba untuk mengirim pesan kepada seseorang

'kamu di mana?'

Send.

'di taman kota'

'baiklah aku segera kesana dengan Mondy'

Send.

"emmm Mon.. bagaimana kalau kita mencari Raya di taman kota, barangkali Raya kesana"

"kamu benar, kita segera kesana"

Beberapa saat kemudian mereka sampailah di taman kota, mungkin hari ini bukan hari libur karna hanya ada sedikit pengunjung di sini. Mondy mencoba untuk berkeliling mencari Raya entah ini hanya kebetulan atau memang takdir mempertemukan Mondy dengan Raya yang asik bercanda gurau dengan David sambil memakan es krim di banggu taman.

Raya tak menyadari akan kehadiran Mondy di depannya karena asik dengan celotehan dari David sambil memakan es crim kesukaaanya.

"he'em"

Mendengar deheman dari seseorang Raya menghentikan aksi menjilati escrimnya dan menengok ke sumber suara begitupun dengan David.

Deg..

"Mondi.." kaget Raya.

"kenapa takut ketahuan iya.." ucap Mondy melirik tajam sekilas ke arah David.

Yah Mondy sudah mengetahui bahwa pria yang sedang bercanda gurau dengan kekasihnya ini adalah mantan dari Raya, David Jeremy.

"apa maksudmu Mon.." bingung Raya.

"kamu kemana saja ha... aku sibuk mencarimu tapi ternyata kamu malah asik bergurau dengan mantanmu itu iya Ray..." bentak Mondy.

"kamu salah paham Mon.."

"sekarang ikut aku pulang" bentak Mondy sambil memegang tangan Raya, menyeretnya sedikit menuju ke mobilnya.

"au Mon.. sakit tanganku lepasin.. kamu salah paham Mon.. dengerin aku dulu" rintihan Raya sama seklai tidak di dengarkan oleh Mondy.

Setelah sampainya di dekat mobil Mondy membuka pintu dan menyuruh Raya untuk masuk ke dalam mobil. Mondy memutari mobil untuk masuk ke kursi pengemudi dan menyalakan mobil bergegas untuk kembali ke penginapan. Di dalam mobil Mondy hanya diam membisu sedangkan Raya takut untuk memulai pembicaraan. Setetlah beberapa saat Raya berusaha untuk menjelaskan, namun Mondy hanya menyuruhnya diam.

"Mon.. kamu marah sama aku.."

"diam Ray.." ujar Mondy sambil membentak Raya. Raya hanya pasrah dengan nasibnya apa yang akan Mondy lakukan nanti ketika tiba di penginapan.



Alhamdulillah selesai part 19..

Trimakasih buat semuanya.. di tunggu kelanjutannya ya..



Salam Ramonlovers

By. Matut.INH.

Nobody is perfectWhere stories live. Discover now