20

528 36 2
                                    

Biasan cahaya terang itu membuat seseorang terbangun dari tidur lelapnya, jam sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi. Sekali lagi ia mengedipkan mata indah itu menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina gelapnya

"Eummh" Untuk pertama kali, kalimat lenguhan itulah yang keluar dari bibir ranumnya. "Astaga sudah siang"

Ia menyingkap selimut tebal yang telah melindunginya dari hawa dingin yang menggerogoti di malam panjangnya. Berusaha bangkit namun tertahan saat merasakan berat di perutnya
Apa ini? Kenapa hangat?

Senyum itu terkembang saat mendapati sebuah tangan kekar lah yang bertengger diatas perut ratanya. Tentu saja itu milik prianya

"Kau pasti sangat lelah, beristirahatlah aku tak kan mengganggu" Dikecupnya dahi itu sekilas, begitu lembut dan penuh kasih sayang. Perlahan ia bangkit dan menyingkirkan tangan yang sebelumnya melingkar diperutnya ke tempat yang lebih nyaman untuk si pemilik.

Pergerakannya sangat lambat dan hati-hati sekali, tentu saja, ia tak ingin membangunkan kesayangannya dari tidur lelapnya

Kini kaki mungil itu melangkah keluar ruangan bernuansa abu-abu itu, mencari kesibukan di pagi hari.

"Eoh kau sudah bangun sayang?" suara ny. Kim menginterupsi saat ia menginjakkan kakinya di ruangan yang disebut dapur ini

Senyum itu tersingkap, "Eommonie memasak apa? Aku bantu ne?" ucapnya sambil mengambil alih landasan yang diatasnya telah teronggok beberapa siung bawang

"Tidak usah Ava-ya, kau duduk saja ne. Biar eomma yang masak"

Benar, orang itu adalah Avalanna. Ingat bukan kalau kemarin Chen mengajaknya kerumahnya? Tentu saja gadis itu berakhir disini

"Aiis eommonim, mana mungkin aku membiarkanmu bekerja sendirian sementara aku hanya duduk?!" Ny. Kim tersenyum mendengarkan jawaban tulus gadis itu

"Eumm baiklah jika kau memaksa, bisa tolong potong dan tumiskan bawang-bawang itu?" ucap ny. Kim lembut, ia masih sibuk dengan dagingnya

"Ne"
Ava mulai mengiris bawang tersebut dan memasukkannya kedalam wajan yang telah berisi minyak.

"Dimana Hera eonnie, eommonim? Aku tak melihatnya dari tadi" Ava mengalihkan pandangannya pada wanita paruh baya di sebelahnya

"Ah iya, tadi pagi-pagi sekali mereka pergi ke rumah orangtua Hera, ada pertemuan keluarga"

"Aaa, apa Hyunjoo juga ikut?"

"Ne" . Ava menekuk wajahnya, "Wae? kenapa wajahmu ditekuk begitu?" ny. Kim tampak sedikit khawatir

"Hanya sedikit sedih saat tau aku tak akan bertemu dengan si mungil itu" Ava memasang puppy eyes nya

"Yaa, tak apa sayang. Besok juga masih bisa bertemu bukan?" Ava mengangguk mengiyakan,

"Nah makanannya sudah siap, jja bangunkan Dae-ya ne?! Ia takkan bangun jika tak dibangunkan"

"Ne aku keatas dulu"

Ny. Kim menatap punggung mungil yang semakin menjauh itu, "Kau sangat beruntung Dae-ya"

.

Ava tersenyum geli saat mendapati lelaki itu masih bergelung nyenyak dalam selimutnya, "Aiiis dasar tukang tidur"

Ia melangkahkan kakinya mendekat. Pantatnya menyentuh bibir ranjang empuk itu

"Heii Chenzie-ya bangun, sudah siang. Ayo bangun" Ava mengguncangkan tubuh itu

"Eommonim dan abeoji sudah menunggumu dibawah, ayo bangun"

"Yaa, Kim Jongdae bangunlah"

BEST LUCK [EXO Chen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang