Eunbi's POV
//Flashback//
Neomu yeppo, apa dia benar-benar manusia?
Seketika aku merasa iri dengannya. Dia seperti seorang yeoja dewasa. Berbeda denganku yang seringkali disebut gangaji putih. Setiap teman-teman memanggilku dengan panggilan itu rasanya seperti aku telah diremehkan. Yeoja yang sangat polos dan naif, juga lemah layaknya gangaji. Mungkin bagi mereka itu tak apa, tapi bagiku itu bagaikan panah yang menusuk dadaku hingga menembus tubuh ini. Sebutan itu seperti selalu mengingatkanku bahwa aku hanyalah seorang yeoja yang tidak ada apa-apanya. (Anak anjing)
Tapi hanya dengan begitu aku dapat diakui di kelas ini. Tidak sedikit teman SMPku yang sering diabaikan teman SMAnya, dan tentu saja aku tidak ingin mengalami hal itu. Jika aku meminta mereka untuk berhenti memanggilku seperti itu, yang ada hanya suasana canggung, dan pada akhirnya akulah yang akan ditinggalkan. Satu-satunya hal yang membuatku bertahan di sekolah ini hanyalah chingu. (Teman)
Setelah melihatnya, aku penasaran apakah kami bisa berteman atau tidak. Ani, aku penasaran apa kami bisa menjadi sahabat? Apa dia akan mau menerima orang sepertiku? Apa dia mau menerima gangaji putih ini?
Cklek.
Suara pintu terbuka sontak menarik perhatian seisi kelas, kecuali Minji yang sepertinya sedang berusaha tidur kembali setelah kubangunkan tadi. Dia datang saat jarum jam menunjukan pukul 09.10, rambut dark brown yang berantakannya tidak karuan, piercing perak yang seharusnya tidak digunakan di lingkungan sekolah, baju yang dikeluarkan dari celana juga tidak dikancing menampakan kaos hitam polosnya. Ciri-ciri seperti itu sudah banyak ditemukan disetiap kelas. Berandalan.
"Eoh, kau baru datang?"
Tanpa menjawab pertanyaan ssaem, ia berjalan menuju kursinya yang berada disebelahku. Aku pun menoleh kembali kepada ssaem karena ia lebih menarik untuk dipandang daripada perusuh itu.
Tunggu, disebelahku kan...
Duk!
Saat kutolehkan wajahku, kutemukan Minji yang terlihat kesal tatkala namja itu menendang kursinya.
"Ya, kau tidak akan pergi dari kursiku?"
//Flashback end//
Sepertinya Minji terkejut saat ia tahu bahwa bukan aku yang membangunkannya lagi. Hal itu terlihat dari raut wajahnya yang bingung setelah mendengar suara rendahnya.
Seketika kelas kembali tenang, terlalu takut untuk mengeluarkan suara disaat seperti ini, termasuk aku. Terbesit sebuah pertanyaan dipikiranku, apakah hanya jantungku yang berdegup dengan cepat atau teman-teman juga mengalaminya. Pasalnya tidak ada yang berani mengganggu berandalan itu sejak dulu, kecuali ssaem. Entah kenapa dia hanya menurut pada ssaem, bahkan berandalan itu tidak pernah membantah ucapannya. Seharusnya jenis orang seperti dia tidak akan menuruti siapapun, ia hanya akan takut pada orangtuanya. Well, itu yang kudapatkan setelah menonton drama School 2013 yang diperankan Kim Woo Bin oppa. Ia benar-benar terlihat seperti seorang badboy saat itu, neomu jal saenggyeotda. (Sangat tampan)
Tunggu, kenapa malah membicarakannya?
Hah, otakku yang sangat polos.
"Wae naneun?" (Kenapa harus aku?)
Aku sedikit terkejut ketika mendengar jawaban Minji yang terdengar meremehkannya. Sepertinya akan ada 'enemy couple' selain Taewoon dan Hana. Kupikir raut bingungnya mengartikan keterkejutannya, nyatanya ia hanya bingung kenapa ia yang harus pindah padahal dia yang duduk lebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Bad Boy | JJK
FanfictionKim Minji, siswi pindahan yang tidak ingin bersosialisasi dengan siapapun harus selalu dipertemukan dengan berandalan terkenal SMA Jaeguk, Jeon Jungkook. "Can you just fuck off, please?" - Kim Minji "I won't, never." - JJK Rank : #24 in tae [05/10/2...