16

771 68 4
                                    

Author's POV

Matahari yang sedang terik-teriknya menunjukkan bahwa waktu sudah berada di tengah hari. Panasnya yang menyengat tidak membuat segala aktivitas masyarakat terhenti.

Termasuk kegiatan belajar mengajar di salah satu sekolah menengah atas di Seoul, SMA Jaeguk.

Suara kapur yang memenuhi ruangan kelas meninggalkan tulisan dan rumus-rumus di papan tulis.

"Baiklah, ada yang dapat mengerjakannya?"

Berharap ada yang mengangkat tangannya keatas, seorang guru yang mengajar matematika di kelas 2-2 memperhatikan murid-muridnya.

Mereka yang duduk di barisan depan berusaha menyelesaikan terlebih dahulu di sebuah kertas, baru setelahnya akan menjawab di papan tulis. Selebihnya sibuk dengan kegiatan masing-masing yang tidak penting.

Mungkin dikarenakan sudah memasuki waktu tengah hari membuat mereka mengantuk sehingga banyak yang meletakkan kepala mereka diatas meja, menunggu hingga alam mimpi memanggil.

Sang guru hanya bisa meredam amarahnya melihat semua itu. Ingin rasanya mengeluarkan kata makian, namun mengingat pekerjaannya sebagai guru membuatnya sabar dalam menghadapi semuanya. Berat memang.

"Murid baru, cobalah mengerjakannya," kata sang guru sambil memperhatikan Minji yang baru saja sadar setelah dibangunkan Eunbi.

Dengan langkah yang malas, ia memaksakan dirinya untuk maju ke depan kelas. Ia hanya berdiri, memperhatikan soal-soal mengenai trigonometri yang pertanyaannya selalu saja diulang-ulang sejak dulu.

Cukup lama waktu yang diambilnya, hanya untuk berdiri menatap papan tulis yang berisikan soal. Mungkin karena ia juga sembari mengumpulkan kesadarannya setelah tidur siang tadi.

"Kenapa? Tidak bisa? Itulah kenapa kau harus memperhatikan, bukannya tidur siang dan memimpikan hal-hal yang tidak bisa kau capai," ejek sang guru.

"Sana kembali ke kursimu!"

Bukannya pergi duduk, Minji melangkah mengambil kapur dan menjawab soal yang ada di papan tulis. Gerakan tangannya cukup cepat hingga ia selesai menjawabnya dalam waktu yang singkat.

"Aku ingin ke kamar mandi," setelah menyelesaikan pertanyaan tersebut, Minji pergi meninggalkan kelas.

"Eoh... Baiklah, kurasa jawabanmu benar," sang guru yang sedikit terkejut tidak bisa menutupi fakta bahwa jawaban muridnya itu benar.

Ia kesal dengan dirinya yang merasa malu setelah apa yang ia katakan sebelumnya. Meremehkan seorang murid, tidak seharusnya guru melakukan itu. Tidak berwibawa, asal kalian tahu.

Benar-benar membosankan, batin Minji.

Gadis itu mengeluarkan handphone setelah tiba di kamar mandi. Tentu saja ia harus diam-diam menggunakannya, jika tidak, pasti benda itu sudah berada di tangan guru.

Walaupun semua murid mengumpulkan handphone mereka masing-masing, namun Minji tidak. Ia tidak ingin mati dikarenakan bosan tanpa benda itu.

Cukup mudah trik yang ia gunakan. Kumpulkan saja handphone bekas yang masih bagus fisiknya dan simpan yang asli. Mudah bukan?

Namun, jika ada pemeriksaan secara tiba-tiba, terimalah nasib buruk kalian.

Minji
Aku bosan.

Beberapa detik setelah ia mengirimkan pesan tersebut, si penerima membalasnya.

Taehyung
Apa yang ingin kau lakukan?

That Bad Boy | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang