6

1.8K 160 9
                                    

Eunbi's POV

Heol, siapa yang menduga dia bisa bernyanyi sebagus itu?

Awalnya, kupikir ia tidak memiliki sisi seperti ini. Namun setelah melihatnya bernyanyi, hal itu mengubah pikiranku. Ditambah permainan gitarnya membuatku semakin tidak percaya bahwa yang kulihat secara diam-diam adalah Minji.

Jika masih ada band di sekolah ini, aku yakin dia pasti menjadi lead vocal. Sayang, sunbae yang menjadi anggota band telah lulus dan tidak memiliki penerus yang bisa diandalkan. Padahal akan sangat menyenangkan jika bisa menonton mereka bernyanyi dan bermain alat musik.

🎵 Neoneun nae salme dashi tteun haetbit

Oh, sial. Handphoneku berbunyi.

Dengan segera kuambil benda pipih itu dari kantungku dan mematikan telepon yang masuk.

"Nuguya?"

Duk!

"Ah! Aish, sakit sekali..."

Kuusap pucuk kepalaku yang tersantuk meja kemudian mulai berdiri.

"Sejak kapan kau..."

Raut wajah Minji menunjukkan ia tidak suka aku berada disini, apalagi setelah mendengar dia bernyanyi.

"A-aku hanya penasaran apa yang akan kau lakukan disini, mian," tanpa berani menatapnya aku berbicara sambil menundukkan kepalaku dan memainkan rok yang kukenakan.

Kuberanikan melihat wajahnya dan yang kulihat hanya raut kekesalan.

"Jinjja mianhae, mian, aku tidak akan melakukannya lagi, mianhae."

Minji tidak mengeluarkan suara apapun dan hal itu semakin membuatku merasa takut.

"A-apa aku p-perlu... berlutut?"

Entah apa yang kupikirkan, hanya itu yang terlintas dipikiranku saat ini.

"Michin yeoja."

"Eoh?"

Apa aku salah dengar?

"Sepertinya harga dirimu sudah hilang sejak dulu."

Aku benar-benar terkejut hingga tak bisa kukeluarkan suaraku. Beberapa menit lalu ia terlihat tidak suka denganku, dan sekarang ia membicarakan tentang harga diriku. Dia benar-benar tidak bisa dimengerti.

"Kenapa setiap saat kau selalu..."

Ia menghentikan kata-katanya, kemudian menghela napasnya kasar.

"Apa kau tahu? Kau membuatku merasa semakin buruk."

Ia pun meninggalkanku seperti yang ia lakukan sebelumnya di kantin.

Minji's POV

Kulangkahkan kakiku menuju pintu, berencana keluar dan meninggalkannya. Tepat sebelum kubuka pintu itu, Eunbi mengeluarkan suaranya.

"Memangnya kenapa jika aku tidak memiliki harga diri? Apa aku tidak boleh membuang harga diriku hanya untuk berteman?"

Cih, babo.

"Aku hanya ingin berteman denganmu dan kau selalu saja meninggalkanku dengan perasaan yang buruk. Mungkin bagimu aku tidak apa-apa, tapi kau juga membuatku merasa buruk! Kau selalu berkata kasar padaku dan menilai diriku, bahkan harga diriku juga, apa kau pikir aku baik-baik saja dengan itu?!"

Tanpa ingin mendengar kata-kata Eunbi lagi, kuputuskan untuk keluar dari ruang musik. Dari luar ruang musik dapat kudengar suara tangisan Eunbi. Siapapun pasti bisa mendengarnya karena tempat ini sepi.

That Bad Boy | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang