"Sudah cukup, berhentilah menangis," perintah Alex, ia menarik tubuh istrinya ke dalam pelukannya, "berhenti atau tetap seperti ini," bisik Alex pelan.
Aisyah hanya diam mematung, ia sangat shok, lidahnya bahkan terasa keluh untuk berbicara, menyampaikan prores.
"Alex..,"suara Aisyah tenggelam dalam pelukan Alex, Aisyah merasakan aura berbeda seorang Alex. Begitu hangat, baik dan penuh kasih sayang.
Alex mempererat pelukannya, ia sama sekali tidak peduli mendengar suara pelan istrinya ataupun tatapan terkejut Bi Ina saat melewati ruang tamu, untuk sesaat Alex merasa seperti telah berdamai dengan dirinya sendiri.
Namun hal itu tidak mungkin terjadi, rasa sakit yang sudah terlanjur menjalar di hatinya, terus saja meneriaki Alex untuk segera sadar dan melupakan kata damai itu.
Belum ada kata damai dalam kamus Alex.
****
INFO, cerita ini dipindahkan ke aplikasi "DREAME"
Nah bagi kalian yang gak sempet beli bukunya atau baki kalian yang ingin bernostalgia membaca cerita ini, bisa banget mampir ke aplikasi dreame. Kalian bisa cari aku di akun Hannahqibtiya23 dengan judul Tabir di Balik Cadar
Aku bakal up seluruh part di sini..
Jangan lupa vote dan commen nya ya...
See you
Salam hangat
Hannahqibtiya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabir di Balik Cadar
Spiritual"Jangan salahkan cadar dan jilbab ku! aku tak akan terima dan diam saja jika kalian mentertawakan atau meremehkan cadar ku. Kalian boleh hina aku sesuka hati kalian, aku tak akan marah... karena aku hanya manusia biasa yang berlumuran dosa." Aisyah...