Ali membulatkan matanya ketika melihat gadis di hadapan nya yang masih saja meringkuk dalam selimut hangatnya. Hari ini adalah hari rabu, itu artinya mereka harus sekolah tetapi mengapa gadis itu masih saja bergelung dalam mimpinya ? Ali pun mengerucutkan bibirnya, dia ingin berangkat sekolah dan ia juga harus bahkan wajib berangkat bersama gadis dihadapannya ini, tapi bagaimana Ali bisa berangkat jika gadis yang di hadapan nya saja belum terbangun dari tempat ternyaman nya.
"PRILLY BANGUN,"
"PRILLYYYY IIHH"
"PRILLY KITA KAN MAU SEKOLAH"
"PRILLY BANGUN IIHH BANGUN AYOO"
Ali menghela nafasnya ketika sadar bahwa percuma saja dia berteriak. Ali pun langsung berlari ke arah tempat tidur Prilly dan masuk ke selimut yang Prilly pakai dan langsung memeluk Prilly .
"Prilly iihh ayo bangun, sekolah," bisik Ali tepat di telinga Prilly.
Prilly menggeliat dalam pelukan Ali dan langsung mendorong Ali agar menyikir dari sampingnya.
"Ah , apaan sih Li . udah sana sana awas gue mau tidur lagi," elak Prilly menjauhkan wajahnya dari Ali sambil menutup matanya.
"Bangun Prilly, kita kan sekolah ?" bujuk Ali yang tetap kekeh membangunkan Prilly.
"Emang hari ini hari ap-YA ALLAH GUE TELAT MASAAA," Prilly pun yang menyadari dirinya terlambat langsung memasuki kamar mandi. Ali yang melihat kelakuan sahabat nya itu hanya menggelengkan kepalanya .
Ali pun langsung merapihkan tempat tidur Prilly.
"PRILLY , ALI TUNGGU DI BAWAH YA?" teriak Ali .
"IYA" jawab Prilly membalas teriakan Ali.
***
Tuk
Tuk
Tuk
Langkah kaki yang terburu - buru terdengar jelas di pendengaran Ali yang membuat ia menolehkan kepalanya kepada si pelaku.
"Ayo deh Li, ke buru di tutup nanti gerbang nya," ajak Prilly
"Lagian Prilly susah banget sih di bangunin nya," gerutu Ali sambil mengikuti langkah Prilly dan menyamai langkah mereka.
Skip
Kini mereka sudah sampai di sekolah mereka. Yah, mereka bisa bernafas lega karena ternyata mereka tidak terlambat masuk sekolah dan sekarang mereka sedang berjalan menyusuri koridor untuk ke kelas mereka.
"Prilly," panggil Ali yang sedari tadi diam.
"Hm," jawab Prilly.
"Ada boneka hello kitty keluaran terbaru," ucap Ali yang menoleh ke arah Prilly. Prilly pun menaikkan alisnya sebelah .
"Terus?" tanya Prilly yang menolehkan kepalanya ke arah Ali.
"Nanti pulang sekolah temenin Ali beli ya?" rayu Ali yang kini sudah bergelayut manja di lengan Prilly.
"Hah ? Enggak ah," tolak Prilly.
"Ayolah Prilly, mana warnanya kesukaan Ali lagi . warna pink," rengek Ali dengan menarik narik ujung baju Prilly.
"Enggak. Mau." tekan Prilly dan berjalan meninggalkan Ali.
"Ali bilangin bunda hayo," ancam Ali yang seketika membuat langkah Prilly berhenti. Prilly pun membalikkan badan nya.
"Oke gue temenin," jawab Prilly mengalah.
"Yeaaayy, Ali sayang Prilly," Ali pun langsung meloncat dan memeluk Prilly. Harum bayi langsung menyeruak ke indra penciuman Prilly kala Ali memeluknya.
"Eh , Prilly anter Ali ke kantin yuk ? Ali mau beli roti," mereka pun melepaskan pelukan nya.
"Yaudah ayo," Prilly pun menggandeng tangan Ali lembut.
Kini mereka sudah duduk di bangku kantin. Prilly dan Ali pun duduk berhadapan.
"Eh Li, kalau misalkan kita berdua udah kawin gimana ya?" tanya Prilly sambil membayangkan apabila mereka menikah nanti. Ali pun yang sedang asyik memakan roti cokelat nya seketika berhenti dan melotot ke arah Prilly.
Plak
Ali langsung menggeplak tangan Prilly yang membuat Prilly sadar dari lamunan nya.
"Nikah Prilly, bukan kawin," ralat Ali.
"Ah, sama aja dah perasaan," jengah Prilly.
"Beda," Ali jawab dengan melotot.
"Iya iya, beda," kalah Prilly.
"Yah enggak gimana gimana, nikah ya nikah aja," jawab Ali yang menjawab pertanyaan Prilly tadi.
"Maksudnya, kan nanti kita nikah tuh . Gue ikut suami gue nah lo nanti pergi sama istri lo," ucap Prilly antusias. Ali pun langsung memasang raut wajah sedih .
"Prilly bakalan tinggalin Ali?" Tanya Ali dengan nada bergetar.
"Bukan git-"
"Prilly gak akan sama Ali lagi ?" ucap Ali yang langsung menyela ucapan Prilly.
"Li dengerin-"
Lagi lagi ucapan Prilly terpotong karena Ali menyela ucapan nya.
"ALI BENCI PRILLY, PRILLY GAK SAYANG ALI," Ali pun langsung beranjak dari duduk nya dan meninggalkan Prilly. Prilly pun mengusap wajah nya kasar dan pergi menyusul Ali yang ia tebak pasti ke kelas.
"Ali," panggil Prilly lembut yang kini sudah duduk di bangku nya bersama Ali. Yah, Ali dan Prilly duduk sebangku.
"Gue tadi gak ada maksud,"
Hening. Ali masih pada diam nya yang enggan berbicara pada Prilly. Prilly pun menghela nafas nya dan berfikir bagaimana caranya ia bisa membuat Ali tidak marah lagi padanya.
"Gue janji deh gak akan tinggalin lo," ucap Prilly . Ali yang mendengar ucapan Prilly pun seketika menolehkan kepalanya ke arah Prilly dan menemukan Prilly yang tersenyum ke arah nya.
"Bener yah?" yakin Ali.
Prilly pun menganggukan kepalanya dan mengelus rambut Ali lembut. Ali yang mendapat jawaban dari Prilly pun seketika tersenyum lebar dan langsung memeluk Prilly juga mencium pipi Prilly."Ali sayang Prilly"
"Gue juga sayang lo"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Beda
FanfictionGanti judul dari "my beautiful boy and strong girl" menjadi "Kita Beda" Kisah dua orang sahabat yang mempunyai sifat terbalik. Prilly yang tomboy dengan sabar dan lembut menghadapi sifat Ali yang manja dan kekanakan. "Prillyyyy baju Ali basah" "Aaa...