Chapter 19

2.5K 240 45
                                    

Hari ini adalah hari weekend, hari dimana jadwalnya Ali dan Prilly menghabiskan waktu bersama. Bagai rutinitas yang wajib, setiap minggu mereka harus pergi berdua untuk jalan-jalan. Yah, bisa dibilang quality time.

Pagi ini Prilly sudah berada di depan rumah Ali, ia menunggu lelaki itu keluar. Hari ini mereka akan pergi ke pusat toko baju. Sebenarnya, Prilly yang akan membeli bajunya. Namun, Ali ingin ikut. Alhasil, sekarang Prilly harus menunggu lelaki itu agar ia tak marah. Tak berselang lama, keluarlah Ali dengan style nya yang kece.

Prilly heran, mengapa penampilan Ali sangat berbanding terbalik dengan kelakuannya? Penampilan Ali yang maskulin seperti pria keren pada umumnya, sedangkan kelakuannya mirip persis seperti kucing pada majikannya? Ah, Prilly tak mengerti.

"Udah siap? Ada yang ketinggalan gak?" Tanya Prilly

"Enggak kok," Jawab Ali

"Yaudah yuk pergi"

"Yuk"

•••
Kini mereka telah sampai di pusat perbelanjaan. Sebenarnya sedari tadi Prilly sudah dibuat pusing oleh rengekan-rengekan yang Ali keluarkan saat mereka baru saja tiba.

Prilly pengen es krim

Ih anak kecil itu lucu, pengen baju kuda poninya

Mau boneka beruang pink

Toko barbie yuk

Prilly ih pengen tempat pensil gambar ruby

Aduh aduh Ali pengen pipis, bukain sletting celananya

Pengen pipis, tungguin di depan wc nyaaaa

Tunggu bentar ih, sepatu Ali kemasukan batu

Prilly, Ali pegel ih. Harus beli boneka kuda poni ini mah

Prilly tungguin Ali, celananya merosot tau

Prilly mengusap wajahnya kasar. Astaga! Kenapa ada sih mahluk seribet Ali ini.

"Ini sebenernya kita mau beli apa?" Tanya Ali polos yang tangannya sedang di gandeng oleh Prilly

"Gue mau beli daleman," Jawab Prilly santai

Saat sudah berada di depan toko daleman khusus perempuan, Prilly langsung masuk tanpa mengajak Ali. Toh, gak mungkin 'kan Ali mengikutinya mencari daleman perempuan, kecuali jika Ali tak punya malu. Ia juga yakin Ali tak akan pergi kemanapun, karena Ali itu tidak bisa jauh-jauh dari Prilly.

Kini Prilly sedang memilih daleman untuk dirinya. Ia mencari ukuran yang pas untuk dirinya juga yang bisa membuatnya nyaman. Namun, saat ia berbalik kebelakang. Prilly terperanjat kaget, matanya melotot kala ia melihat orang di hadapannya menyodorkan sebuah bra.

"ALI LO NGAPAIN DISINI?!" Prilly memekik kaget, untungnya tak ada yang mendengar pekikan Prilly karena semua orang sedang sibuk dengan urusan masing-masing

Ali yang mendapat respon seperti itu dari Prilly hanya menaikan alisnya sebelah dengan tatapan bingung.

"Ukuran daleman Prilly berapa? Mau nyari model kayak gimana? Pengen warna apa? Sini Ali bantuin pilihin sama nyariin." Tanya Ali santai

Prilly melotot tak percaya dengan pertanyaan yang Ali lontarkan. Ia menggeleng, mengapa ia bisa memiliki sahabat seajaib ini?

"Lo gila ya. Tungguin gue aja diluar Ali, gak usah ikut masuk." geram Prilly

"Loh, Prilly gak nyuruh Ali nunggu sih. Yaudah Ali ikut aja. Tapi, ngomong-ngomong tadi Ali liat celana dalem kuda poni. Pengen beli ya?" Ali memasang wajah memelasnya

"Gak," jawab Prilly tegas

"Yah, kok gak boleh." Ujar Ali lesu

"Pokoknya gak boleh. Sana, tunggu gue diluar." Prilly dengan mata melotot dan tangan yang berada di pinggang memerintahkan Ali.

Ali yang takut dengan tatapan Prilly pun akhirnya menurut. Dengan cemberut Ali keluar dan mengomel tak jelas saat sudah duduk di depan bangku yang disediakan di depan toko.

"Apa salahnya coba. Orang mau bantuin, eh malah dimarahin. Kan niat Ali baik tuh." Ali terus saja menggerutu

Setelah sekian lamanya menunggu, akhirnya gadis yang Ali tunggu pun keluar dari toko tersebut. Tanpa banyak bicara, Prilly langsung menarik tangan Ali.

"Eh, mau kemana?" Tanya Ali

"Kita beli peralatan buat lo." jawab Prilly

"Kan, Ali baru beli kemaren. Masih banyak Prill. Kecuali yang makanan bayi, nah itu mah udah dikit lagi. Beliin yah." Terang Ali

"Bukan beliin lo peralatan bayi."

Kini langkah mereka terhenti karena Prilly dengan serius menatap wajah Ali.

"Terus?" Ali bingung, lalu jika bukan beli peralatan bayi, lantas beli apa? Bukankah Prilly tau, selama ini Ali selalu memakai produk bayi?

"Kita beli peralatan buat cowok gimana semestinya," jawab Prilly

Ali makin bingung dengan jawaban Prilly.

"Maksudnya gimana?" Bingung Ali

Prilly pun memegang pundak Ali agar lelaki tersebut menghadapnya. Ia melihat lurus mata Ali serius.

"Gue pengen lo jadi cowok yang sebenernya Li," ucap Prilly

"Maksud Prilly, selama ini Ali bukan cowok bener. Gitu?" Tanya Ali tersinggung

"Bukan gitu maksud gue, Li. Gue pengen lo jadi cowok tulen, yang emang bener-bener mencerminkan bagaimana laki-laki pada umumnya." ujar Prilly bersungguh-sungguh

"Kenapa harus beli itu?" Tanya Ali

"Biar lo tau, Li. Laki-laki sejati itu kayak gimana. Laki-laki itu mainannya bukan boneka kuda poni, bukan juga yang berbau bayi. Cowok itu harus berbau maskulin, biar lo gak di omongin sama orang atau biar cewek-cewek pada deket sama lo." ucap Prilly panjang

"Tapi Ali gak mau Prill. Ali nyaman sama keadaan Ali yang ini." lirih Ali

"Lo gak bisa selalu kayak gini, Li. Lo gak mungkin selalu pergi sama gue dengan badan lo yang berwangi bayi." ucap Prilly

Ali menatap wajah Prilly dengan tatapan sulit diartikan. Lelaki itu pun langsung mengatakan suatu hal yang membuat Prilly diam terbisu ditempatnya. Prilly langsung memikirkan perkataan Ali, apa ia jahat pada Ali?  Bahkan, Prilly sampai tidak sadar bahwa Ali telah pergi meninggalkannya sembari menangis. Mengapa ucapan Ali begitu menyayat hatinya?

"Kalau malu temenan sama Ali, bilang. Jangan nyuruh Ali untuk meninggalkan apa yang membuat Ali nyaman, karena segala sesuatu yang berawal dari paksaan pasti akan berujung kekacauan."

Bersambung

Yeu udah masuk konflik pemirsah 🙈
Btw, buat bagian yang Ali ikut prilly masuk toko daleman itu emang nyata yah aku alamin 😂 Aku punya 2 temen cowok, dan pas aku beli daleman, mereka ikut bahkan ngintilin. Awalnya aku gak tau, tapi pas aku balik ke belakang aku baru nyadar mereka ada dibelakang aku dan yang satu megang bra, yang satu megang cd cewek 🙈 haduh, aku langsung aja suruh mereka tunggu diluar 😂

Jadi curhat kan:v

Vote komen nya ya jangan lupa, ditunggu loh ❤

Kita BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang