Kita Beda

chapter 7

Instagram : @desicahyatii

********

Prilly menghela nafasnya berkali-kali
di depan pintu Ali sebelum mengetuk pintu tersebut. Sore ini ia sudah berada di depan rumah Ali. Seperti janji nya pada Ali tadi saat di sekolah,dia akan selalu menemani Ali mengantarkan jalan-jalan si brown yang notabennya adalah kucing kesayangan Ali.

Tok tok tok

Prilly mulai mengetuk pintu yang berada di hadapan nya.

'Semangat Prill, demi Ali,' ucap Prilly membatin menyemangati dirinya sendiri.

Cklek

Pintu terbuka menampakkan tubuh tegap seorang lelaki tampan dengan bulu mata lentik,bibir merah yang begitu sexy dan mengenakkan baju tidur hello kitty nya yang berwarna merah muda tidak lupa juga sendal tidur berbulu yang berbentuk minions. Aroma bayi langsung menyeruak pada indra penciuman Prilly kala Ali membuka pintu. Ali tersenyum lebar kala melihat yang di hadapan nya adalah wanita yang sudah ia tunggu-tunggu dari tadi.

"PRILYYYY," pekik Ali girang yang langsung berhampur ke pelukan Prilly.

"Gue bakar juga tuh baju yang loe pake," gerutu Prilly kala menyadari Ali memakai baju hello kitty berwarna pink (?).

"Iisshh Prilly mah," Ali langsung melepaskan pelukan nya dengan mengerucutkan bibirnya mendengar gerutuan Prilly.

Prilly yang menyadari mereka masih diluar atau lebih tepatnya di depan pintu pun mengajak Ali segera masuk ke dalam rumah pria tersebut.

"Gak akan masuk nih?" tanya Prilly

"Eh iya, yuk masuk," Ali menarik tangan Prilly dan mengajak gadis tersebut untuk memasuki rumahnya. Ali mengajak Prilly menuju ruang tamunya. Setelah Prilly duduk , Ali pun duduk disebelah Prilly dan menjatuhkan kepalanya pada pundak gadis tersebut. Prilly yang tahu Ali sedang keluar sifat manjanya pun mengerti dan langsung mengelus lembut rambut sahabat pria-nya tersebut sesekali ia juga mencium rambut Ali yang harum akan shampo bayi.

"Mom  sama dad  kemana ?" tanya Prilly menyadari bahwa rumah Ali tampak sepi. Ali yang sedang menyelusupkan wajahnya pada leher Prilly pun mendongakan wajahnya.

"Lagi ke undangan rekan bisnisnya," jawab Ali. Setelah itu, ia pun langsung kembali lagi menyelusupkan wajahnya pada leher Prilly. Prilly pun menganggukkan kepalanya pertanda mengerti.

"Jadi gak nih ?" tanya Prilly menyadari tujuan awalnya kesini bukan hanya untuk mengunjungi Ali semata, namun karena janjinya pada Ali yang menyuruhnya menemani kucing kesayangannya jalan-jalan.

"Apanya?" tanya Ali balik. Sepertinya Ali memang lupa akan janjinya.

"Nemenin si brown," jawab Prilly malas. Ali menepuk dahinya pelan karena ia melupakan janjinya.

"Enggak deh kayaknya," jawab Ali santai sembari memainkan rambut Prilly.

"Loh ? Kenapa ?" Prilly mengernyitkan dahinya. Karena ia tahu, Ali adalah type orang yang selalu menepati perkataan dan janjinya. Namun baru kali ini, Ali tidak menuruti janji yang ia buat sendiri.

"Si brown nya juga tidur,"

Memang. Tadi saat Ali baru saja ingin membawa kucing kesayangannya tersebut jalan-jalan mengurungkan niatnya kala melihat kucing tersebut tertidur dengan pulasnya. Ali yang memang orangnya 'tidak tegaan' akhirnya membiarkan kucingnya itu tertudur. Mungkin dia kecapean itu yang ada di fikiran Ali saat tadi.