Chapter 17

3.3K 355 65
                                    

Ali baru saja menyelesaikan urusan panggilan alam. Sebelum benar-benar keluar dari toilet ia membasuh terlebih dahulu tangannya di wastafel sembari bercermin. Saat Ali baru saja keluar dari toilet, tiba-tiba tubuhnya terpental ke dinding toilet hingga punggungnya terasa sakit. Ali meringis.

"Lo yang bilang sama Prilly 'kan kalau gue yang bikin lo berubah?"

Suara itu?!

Ali dengan takut mendongak dan terlihat wajah amarah Bayu dengan teman-temannya yang selalu mengikuti lelaki itu yang berada dibelakang Bayu. Terlihat 5 orang teman Bayu sama marahnya menatap Ali.

"M-maksud Bayu apa?" Gugup Ali.

"BASI ANJING!. Lagian 'kan, lo yang waktu itu mau berubah. Kenapa malah nuduh gue?!" Pekik Bayu murka tepat dihadapan muka Ali. Keadaan toilet sepi karena jam pelajaran telah dimulai.

"T-tapi 'kan waktu itu B-Bayu yang ngajakin Ali," Elak Ali takut.

"Oh. Jadi lo mau nyalahin gue? Gitu? Hah??!!" Kepalan tangan Bayu terangkat hendak menuju muka Ali. Sedangkan Ali hanya bisa terpejam dengan mengalihkan pandangannya. Ia pasrah.

"PRIIILLLYYY"

Sepertinya pekikan Ali berhasil memanggil gadis itu. Yah, Ali tadi refleks berteriak memanggil Prilly karena dirinya terlalu takut. Dan,  gotcha! Kini Prilly ada dihadapannya dan membelakanginya sembari menahan tangan Bayu yang akan memukul Ali. Oh jangan lupakan tatapan tajam Prilly yang ditujukan pada Bayu.

Saat bel masuk berbunyi tadi, Ali yang sedang memeluk Reza melepaskan pelukannya dan tersenyum sembari mengatakan tak apa-apa. Dan Prilly menceritakan semuanya pada Reza. Reza pun meminta maaf pada Ali dan tentu dengan senang hati Ali memaafkannya. Setelah itu Ali izin pada Prilly akan ke toilet dan gadis itu mengiyakan. Namun, Ali terlalu lama ditoilet membuat perasaan Prilly tak enak, hingga ia menyusul Ali dan tebakannya benar bahwa Ali tidak sedang baik-baik saja.

"Gak usah sentuh wajah gak berdosa Ali dengan tangan kotor lo," Tekan Prilly dengan tetap menatap tajam Bayu.

"Kenapa lo selalu belain tuh big baby hah??!!" Geram Bayu.

"Karena dia istimewa"

Bayu terpaku.

"Mungkin dia emang gak seperti lelaki pada umumnya, tapi justru sikap dia yang beda itu yang membuat gue nyaman deket dia. Dan satu lagi, tan.pa pak.sa.an," ucap Prilly dengan tekanan pada kata-kata terakhirnya.

Bayu menatap Prilly dengan tatapan sulit diartikan.

"Gue yang berjuang, dia yang lo sayang." Miris Bayu.

"Sejak kapan lo berjuang? Lo bukan berjuang, tapi lo terobsesi. Sorry, berjuang cuma buat orang yang tulus." Remeh Prilly.

Setelah itu ia menghempaskan kasar tangan Bayu dan membiarkan Bayu beserta gengnya pergi. Ali yang sedari tadi menyimak percakapan antara Bayu dan Prilly hanya bisa terdiam bingung. Ada apa antara Bayu dan Prilly? Mungkin itu yang ada difikiran Ali sekarang. Karena yang ia tahu, Bayu menyukai Prilly. Itu saja.

Ali menatap punggung mungil itu. Tubuh yang selalu menenangkannya. Tubuh yang selalu memeluknya. Tubuh yang selalu ada untuknya. Mengingat itu membuat mata Ali memanas, dengan segera ia memeluk tubuh itu yang masih memunggunginya.

Prilly tersentak kala merasakan pelukan yang secara tiba-tiba dari belakang dan ia merasakan bahunya basah. Ternyata Ali menenggelamkan wajahnya dibahu Prilly dan dengan sayang Prilly mengelus lembut tangan Ali yang melingkar diperutnya.

"Ke kelas yuk?"

Ali mengangguk.

***

"Prilly temenin Ali ke minimarket yuk?" Ajak Ali.

"Mau ngapain? Beli es krim?" ujar Prilly.

Kini mereka sudah berada diluar gerbang. Waktu pulang telah tiba, Ali berinisiatif meminta Prilly untuk menemaninya berbelanja keperluan pria tersebut.

"Keperluan Ali abis." terang Ali.

"Oh yaudah, yuk." Prilly menggenggam tangan Ali dan menuju minimarket terdekat.

"Beli apa?" Tanya Prilly.

"Banyak," cengir Ali.

Prilly menghembuskan nafasnya. Pasti akan lama.

Alipun mulai mengambil keranjang setelah itu ia langsung menuju rak-rak barang yang akan ia beli. Dan memasukkannya kedalam keranjang.

Bedak bayi (masuk)

Minyak telon (masuk)

Baby cream (masuk)

Parfume bayi (masuk)

Shampo bayi (masuk)

Sabun bayi (masuk)

Baby lotion (masuk)

Dan satu lagi

Makanan bayi untuk usia 6 bulan hingga 12 bulan (masuk)

Dan selesai.

Setelah dibayar Alipu menyusul Prilly yang menunggunya di depan minimarket.

"Udah?" tanya Prilly kala Ali berada dihadapannya. Ali mengangguk.

"Beli yang bayi semua?" selidik Prilly. Ali mengangguk dengan senyuman lebarnya.

"Prill. Ali mau ngasih tau sesuatu," Ucap Ali dengan menunduk dan memilinkan baju seragamnya.

"Apaan?" Jawab Prilly lebih tepatnya pertanyaan.

"A-ali tadi malem pipis dicelana pas bobo. Kasur jadi basah,"

Gubrak

Prilly menepuk jidatnya keras

Sudah tak aneh.

Bersambung

Morning!!! Awali pagimu dengan baca wattpad yah:v soalnya kalau senyum entar disangka orang gila:v haha canda deng.

Oh iya, tanggal 02 masuk sekolah ya? 😌

Hanya sekedar mengingatkan 😪

Kritik, saran, pesan, pertanyaan, komen, unek-unek dan segalanya apapun itu silahkan kalian boleh keluarkan. Kali aja saya lagi baik, entar saya jawab dengan pidato kayak Pak Presiden *eh.

Vote comentnya qaqah 😎

Salam dari print-an nya selena gomez.

Kita BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang