Ali diam terpaku akan pertanyaan Prilly. Ia menatap wajah Prilly yang tenang dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Prilly kenapa ngomong gitu?" Tanya Ali dengan perasaan tidak mengerti.
"Lo masih butuh gue? Gue kira enggak. Karena gue yakin, saat lo tadi berangkat bareng cewek itu pasti lo gak inget sama gue kan?" Tanya Prilly mutlak. Mengapa Prilly berkata demikian? Karena ia tahu, jika Ali ingat padanya saat tadi pagi pasti pria itu akan memberi kabar padanya. Namun apa yang Prilly dapat? Hanya angan yang tertanam kecewa dalam lubuk hati. Ali sama sekali tidak memberinya kabar, bahkan untuk meminta maaf karena tidak berangkat bersama pun pria itu tidak. Sungguh, Prilly sangat-sangat kecewa akan sikap Ali ini.
"Al...Ali--" Belum selesai Ali dengan perkataannya, Prilly langsung saja memotong ucapan pria tersebut.
"Gue kecewa sama lo Li,"
Dan akhirnya kata itu pun keluar dari bibir mungil milik Prilly. Percayalah, kini Ali melihat luka yang tersirat dalam tatapan Prilly yang ditujukan padanya. Oh Tuhan, apa yang sudah ia lakukan? Ia tidak kuasa melihat tatapan kecewa itu. Ia tidak tega melihat tatapan luka tersebut. Dan ini adalah untuk pertama kalinya ucapan dan juga tatapan tersebut yang Prilly lontarkan padanya.
Ali masih terpaku ditempatnya sembari memandangi punggung yang meninggalkannya dengan rasa sakit namun kecewa tersebut.
Tolong beritahu Ali apa yang harus ia lakukan agar keadaan kembali seperti dulu? Menjauhi perempuan yang bernama Clara itu? Namun bagaimana bisa? Ali baru saja berteman dengannya, tidak menutupi kemungkinan akan menimbulkan kecurigaan pada Clara jika tiba-tiba Ali menjauhinya. Namun, Ali pun tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Situasi dimana ia dan Prilly seperti dua orang asing yang tidak saling mengenal.
Ali langsung berlari menuju kelasnya untuk menyusul gadis mungil kesayangannya. Tidak ! Ia tidak ingin hanya karena seorang perempuan membuatnya berjauhan bersama Prilly. Percayalah, itu adalah mimpi terburuk Ali dalam hidupnya jika saja benar itu terjadi.
Ali baru saja sampai di kelasnya, bahkan baru saja Ali ingin menghampiri Prilly dibangku nya yang sedang menelungsupkan wajahnya pada lipatan tangan yang ia taruhkan pada meja harus ia urungkan kala Clara yang tiba-tiba saja datang dan langsung bergelanjut manja di lengan Ali. Oh Tuhan, rasanya saat ini Ali sangat ingin membunuh perempuan tersebut.
"Ali, temenin gue ke kantin yuk. Gue belum sarapan nih." Ajak Clara dengan suara yang dibuat semanja mungkin.
Ali memutar matanya malas melihat tingkah gadis tersebut. Sungguh, kini ia sangat risih dengan sikap gadis ini. Bagaimana tidak? Rasanya perempuan ini seperti tidak mempunyai urat malu, baru saja kemarin ia mengenal Ali namun sekarang ia sudah bertindak diluar batas.
Baru saja Ali ingin membalas ajakan Clara, tiba-tiba sebuah suara menyahut dan membuat satu kelas tergelak tertawa.
"Ngapain lo ngajak Ali ke kantin? Minta traktiran? Cantik-cantik kok boke. Muka aja cantik, tapi dompet pas-pasan. Kalau mau, tuh muka yang dipas-pasin dompet tebel-tebelin biar kelihatan gak murahan." Ejek Reza.
Clara langsung saja melepaskan tangannya dari Ali dan menggeram marah serta melemparkan tatapan marah serta malu kepada Reza. Sang empu yang dipandang pun melemparkan tatapan mengejek namun menantang pada Clara. Ali yang mendapat kesempatan bebas dari Clara pun langsung saja berlari pada bangku ia dan Prilly. Ia langsung mengelus lembut rambut Prilly. Prilly yang merasa usapan pada rambutnya pun mendongakan kepalanya pada sang pelaku. Namun apa yang ia dapat? Ia justru mendapat tatapan sendu dari Ali.
"Please, jangan kayak gini." bisik Ali lirih.
Dapat Prilly lihat mata Ali yang berkaca-kaca dan suara Ali yang bergetar menandakan bahwa pria tersebut akan menangis.
Prilly yang tidak tega melihat Ali seperti itu pun langsung saja membawa Ali kedalam pelukannya. Ali membalas pelukan Prilly sangat erat seakan ia tidak ingin kehilangan Prilly.
"Gue cuma kecewa sama lo, gue enggak marah kok enggak, percaya deh. Tapi maaf, untuk sementara ini, gue bakalan menjauh dulu dari hadapan atau mungkin dari hidup lo. Gue bakalan ngebebasin lo dulu untuk saat ini. Maaf sayang, gue cuma mau lo belajar arti menghargai. Itu aja," bisik Prilly sembari mengelus lembut punggung Ali.
Ali yang mendapat bisikan tersebut langsung terisak bahkan ia mempererat pelukannya pada Prilly sembari menggeleng keras.
"Enggak. Prilly gak boleh menjauh. Enggak pokoknya, kalau Prilly menjauh sama aja Prilly ngebuat Ali mati secara perlahan," jawab Ali lirih.
Bahkan jika siapa saja yang mendengar ucapan Ali akan merasa teriris hatinya karena ucapan serta suara Ali yang begitu lirihnya.
Prilly melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Ali dengan tangan mungil miliknya. Namun tangan Ali sendiri masih bertengger pada pinggang Prilly.
"Gue menjauh untuk sementara. Gue kasih lo waktu untuk bersama Clara. Tapi, kalau ternyata saat bersama dia lo gak inget sekalipun sama gue. Itulah saatnya gue bener-bener akan ngelepasin lo dari hidup gue." Ucap Prilly sembari menatap Ali sendu. Ali menggeleng pelan. Prilly menghapus airmata Ali lembut serta mencium dahi Ali perlahan ia mengambil tasnya dan beranjak keluar dari kelas. Saat melewati Putra yang berada di depan kelas, bagaikan slowmotion Putra berbicara.
"Ada saatnya lo lelah bertahan dalam kediaman menunggu," bisik Putra.
Prilly mengangguk dan berlalu setelah menepuk pundak Putra.
Saat Prilly sudah keluar dari kelas, saat itulah Ali menyadari bahwa Prilly akan menjauhinya. Tidak ingin kehilangan gadisnya, langsung saja Ali berlari menyusul Prilly. Ali dapat melihat Prilly yang berjalan di lorong kelas, langsung saja ia berlari dan memeluk Prilly dari belakang.
"Maaf sayang. Aku gak akan pernah ngelepasin kamu."
Dan itu adalah bisikan yang Ali lontarkan padanya kala Prilly merasa Ali memeluknya dari belakang.
Ada saatnya aku akan menyerah karena lelah dan pergi karena sudah terlalu tersakiti
Bersambung
Eh, ketemu lagi kita. Mau diapain nih si Clara? Mau bunuh gak? Kalau author sih mau:v wkwkwkwk.
Kali ini di target deh. Vote 60 for next yes;) Because i'm nyaho, itu pasti bakalan lila:v jadi masih adalah waktu buat istirahat wkwkwk.
Yaudah, cuma mau bilang. Sorry for typo ya sayong:* dan makasih udah mau baca:* apalagi buat yang meninggalkan jejak mah. Duh lope-lope berterbangan deh buat kalian 😘
Yaudah deh segitu aja dulu cuap-cuapnya. Eh iya, gimana-gimana? Ada yang baper gak? Kalau enggak, maaf ya soalnya aku masih amatir nih soal beginian 😅😌 masih kudu belajar, hehe.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Beda
Fiksi PenggemarGanti judul dari "my beautiful boy and strong girl" menjadi "Kita Beda" Kisah dua orang sahabat yang mempunyai sifat terbalik. Prilly yang tomboy dengan sabar dan lembut menghadapi sifat Ali yang manja dan kekanakan. "Prillyyyy baju Ali basah" "Aaa...