Usahakan vote sebelum baca dan koment setelah baca.
Happy reading ...
***
Ali baru saja keluar dari kantin dengan menenteng susu kotak yang berwarna pink dan bergambar salah satu tokoh kartun marvel. Ia sendirian karena Prilly sedang membantu Bu Citra untuk menilai hasil ulangan harian diruang guru. Saat Ali berjalan, ia dikejutkan dengan tangan yang merangkulnya dari belakang. Dengan perlahan ia menoleh kearah sang empu tangan, betapa terkejutnya ia mendapati wajah seorang pria yang terkenal akan kenakalannya disekolah tersebut.
"Bayu," pikir Ali takut.
"Kenapa bayi? Lo takut?" Remeh Bayu dan langsung mendapat tawa ejekan dari teman geng Bayu.
"A--da--ada apa ya Bayu? Tanya Ali dengan takutnya. " Ba--bayu mau uang? Nih Ali kasih." lanjutnya sembari tangan dimasukkan kedalam saku celana untuk mengambil uang. Karena pikiran Ali, mungkin Bayu dan teman-temannya ingin memalaknya.
"Eeiittss. Santai bro. Kita disini bukan mau uang lo kok." Jawab Bayu dengan menahan tangan Ali.
"Te--terus?" Tanya Ali gugup.
Gawat! Jangan-jangan Ali akan dibully mereka? Karena memang, Bayu dan gengnya itu terkenal dengan keberandalan mereka disekolah ini. Tawuran, berkelahi, membully atau menodong adik kelas adalah kebiasaan mereka. Bahkan ruang BK sudah mereka anggap sebagai rumah kedua mereka saking seringnya mereka keluar-masuk ruangan tersebut. Dikeluarkan? Oh ayolah, mereka sudah memasukki kelas 3 SMA dan sudah memasukki semester 2, nama merekapun sudah tercantum dalam ujian negara. Jadi, mau-tidak mau sekolah tidak bisa mengeluarkan mereka.
"Tenang-tenang. Kita gak akan bully lo kok," ujar Bayu seakan mengerti apa yang Ali fikirkan. "Gue disini cuma mau nawarin niat baik gue." Lanjutnya menyeringai.
"Niat baik apa?" Oh tidak ! Jangan sampai Ali percaya pada mereka.
Bayu dan gengnya pun menyeringai jahat.
"Ikut gue ke rooftop," Ajak Bayu. Awalnya Ali ragu, namun dengan diyakini oleh gengnya Bayu. Akhirnya Ali ikut.
Dan kini mereka sudah berada di rooftop.
"Kok ke rooftop sih? Bentar lagi masuk lho." Heran Ali.
Bayu dan yang lainnya pun tertawa.
"Justru itu. Gue sengaja ngajak lo kesini. Kita bolos." Ujar Bayu santai.
Ali melototkan matanya kaget.
"A--apa? Bolos? Enggak ah, Ali gak mau." Ujar Ali hendak membalikkan badannya.
"Lo laki bukan?" Tanya Bayu menantang.
"Laki lah." Jawab Ali cepat. Ia paling tidak suka jika mereka menganggap Ali lemah.
"Kalau lo laki. Lo ikutin arahan-arahan kita buat ngerubah lo jadi laki yang 'sesungguhnya' ," Ucap Bayu dengan niat yang terselubung.
Awalnya Ali ragu, namun akhirnya ia mengangguk tanpa menyadari seringaian jahat Bayu yang tercetak dan niat tersembunyi yang Bayu telah rencakanakan. Dan dari situlah, sikap Ali mulai berubah. Ia diajarkan menjadi lelaki bad. Baju dikeluarkan,bolos pelajaran bahkan parahnya Ali merokok, yaitu barang yang tidak pernah ia sentuh semasa hidupnya. Dan tanpa ia sadari, sikapnya itu justru membuat Prilly tidak mengenalinya dan perlahan-lahan membuat Prilly menjauh darinya.
*****
Prilly mengepalkan tangannya marah. Sorot matanya memancarkan dendam dan amarah. Kini Ali dan Prilly sedang berada dikamar Ali dengan kepala pria tersebut berpangku pada paha Prilly. Setelah kejadian Ali dan dirinya baikan tadi. Prilly langsung menuntut Ali untuk bercerita mengenai mengapa lelaki tersebut berubah. Dan mengalirlah semua asal-muasal sikap buruk Ali tersebut. Dengan geramnya, Prilly mencubit pipi Ali hingga terlihat pipi lelaki tersebut berubah warna menjadi kemerah-merahan.
"Lagian lo kenapa mau aja sih disuruh berkelakuan kayak gitu?" Kesal Prilly.
Dengan cemberut sembari mengusap pipinya yang bekas cubitan Prilly tadi Ali menjawab, "Abisan Bayu bilang katanya Prilly itu suka lelaki yang laki banget, yah udah Ali ikutin aja."
Prilly menepuk jidatnya keras. Frustasi dengan sifat polos Ali. Ia pun membangunkan Ali agar duduk berhadapan dengannya. Setelah Ali duduk berhadapan dengan dirinya, ia pun menangkup wajah Ali dan menatapnya lembut.
"Emang kapan gue bilang, gue suka lelaki yang laki banget? Pernah?" tanya Prilly pelan.
Ali menggeleng.
"Apa lo pernah liat gue ngobrol sama Bayu?" Tanya Prilly lagi.
Ali pun menggeleng lagi.
"Nah sekarang lo bisa nyimpulinkan. Gak mungkin Bayu tahu tentang type cowok gue sedangkan ngobrol sama dia aja gue gak pernah." Terang Prilly lembut.
Ali mengangguk dengan mata yang berkaca-kaca. Mengapa ia sangat bodoh? Karena kebodohannya tersebut, ia telah membuat kecewa wanita kesayangannya. Segera saja ditubruknya badan mungil yang berada dihadapannya.
"Maafin Ali," ucap Ali dengan suara yang tenggelam dalam bahu Prilly sembari dengan nada bergetar.
Prillypun tersenyum. Ia mengelus lembut punggung Ali.
"Kalaupun gue suka sama laki-laki yang emang kayak ada di fikiran lo. Tetep aja type gue bukan lelaki yang bad kayak yang lo lakuin kemaren," bisik Prilly. Ali semakin mempererat tangannya dipinggang Prilly. Oh, sungguh ia sangat menyesal.
Prilly terdiam
"Li, kayaknya gue tahu alasan Bayu ngajarin lo hal yang gak bener kayak kemaren-kemaren," Prilly menerawang.
"Apa?" Jawab Ali tanpa mengangkat kepalanya dari bahu Prilly.
"Karena dia suka sama gue,"
"Dia mau gue jauhin lo,"
Bersambung
Bosen gak sih sama cerita ini? Kalau bosen aku berhenti aja yah 😂 tapi kalau gak bosen, aku pasti lanjut lagi. Please guys, support kalian itu adalah penyemangat aku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Beda
FanfictionGanti judul dari "my beautiful boy and strong girl" menjadi "Kita Beda" Kisah dua orang sahabat yang mempunyai sifat terbalik. Prilly yang tomboy dengan sabar dan lembut menghadapi sifat Ali yang manja dan kekanakan. "Prillyyyy baju Ali basah" "Aaa...