chapter 5

3.1K 284 13
                                    

"Baik lah anak - anak, waktu ibu mengajar sudah habis. Jangan lupa kerjakan tugas yang ibu berikan tadi, minggu depan ibu akan memeriksa nya. Mengerti ?"

"Ngerti bu"

"Baik, kalau begitu ibu permisi dulu"

Bel istirahat sudah berbunyi, anak - anak pun berhamburan keluar kelasnya untuk mengisi perut mereka yang berbunyi untuk di isi dengan makanan. Oh iya ? Bagaimana dengan Ali dan Prilly? Mereka ternyata masih diselimuti keheningan. Ali masih kesal terhadap Prilly atas kejadian tadi pagi. Sebenarnya yang membuat Ali kesal kepada Prilly itu adalah mengapa gadis itu diam saja saat Reza memeluknya ? Kenapa dia tidak memberontak ? Sedangkan Ali sendiri berusaha melepaskan pelukan tersebut. Mengingat kejadian tadi pagi membuat Ali semakin badmood saja di tambah lagi Ali sedari tadi menahan diri untuk tidak memeluk dan menyelusupkan wajah nya di ceruk leher Prilly , karena sebenarnya dia paling tidak bisa mendiamkan Prilly seperti ini terasa ada yang kurang rasanya bila ia berada di keadaan yang sekarang.

"Li masih marah ?" tanya Prilly yang terdengar memelas itu. Posisi Ali kini sedang memasukkan bukunya ke dalam tas tanpa melirik Ali sedikitpun.

"Ya allah, ngelirik gue ae kagak," batin Prilly kasihan.

"Li pan yang salah tadi si Reza bukan gue," Prilly masih saja berusaha membujuk Ali karena jujur dia paling tidak suka dalam situasi seperti ini.

"Gue minta maaf deh ya, please," ucap Prilly mengalah dan memohon.

Ali masih tetap pada posisinya -tidak melihat Prilly- entah apa mau nya dan cara apa yang mampu meluluhkan hatinya saat ini. Saat Prilly baru saja ingin membuka suara, ternyata ada seseorang ralat dua orang yang menghampiri mereka -aliprilly- berdua.

"Loh Li Prilly, gak ke kantin ?" tanya salah satu teman dekat Ali Prilly yang menghampiri mereka tadi.

"Ali masih marah ama gue put," ucap Prilly mendongak dengan tatapan memelas. Kening Putra mengernyit bertanda pria satu itu bingung.

"Soal tadi pagi ?" Putra memang mengetahui kejadian tadi pagi karena ia satu kelas dengan Prilly. Prilly mengangguk berniat menjawan pertanyaan Putra.

"Mit amit iihh," Putra menengok ke sebelah nya yang terdapat seseorang yang membuat Ali badmood tersebut.

"Napa liat gue?" tanya Reza.

"Gara gara lo, Ali jadi ngambek kan ama Prilly," jawab Putra.

"Apa salah dan dosaku sayang, cinta suci ku kau buang - buang lihat jurus yang kan ku berikan, jaran goyang jaran goyang," bukan nya menjawab pertanyaan Putra Reza justru malah menyanyikan lagu dangdut yang sedang nge- trend tersebut sembari menungging dengan di tambah menggoyangkan pantat nya dengan muka tetap memandang ke arah Putra.

"Jaran goyang ? Kagak sekalian bojomu galak ?" tanya Putra yang kesal akan tingkah laku sahabat nya tersebut. Reza pun menghentikan goyangan nya.

"Kagak aahh belum hafal, entar deh gue hafalin dulu. Sekarang gue lagi ngapalin lagu nya tuh," jawab Reza dengan raut muka berfikir. Putra pun menepuk jidat nya melihat tingkah sahabat nya tersebut.

"Serah anjir lah serah," pasrah Putra.

"Nasib gue kek gimana ?" tanya Prilly yang membuat Putra serta Reza menoleh kearahnya.

"Eh iya ya, masih ada lo," ucap Reza dengan watadosnya.

"Eh kutu kerbau tanggung jawab lo," ucap Prilly kepada Reza.

"Kagak aahh, gue pan kagak ngapain - ngapain lo," jawab Reza santai. Prilly yang geram akan jawaban Reza pun langsung mengambil sebelah tangan Reza dan menggigitnya kuat.

"YA ALLAH YA ROB, GUSTI NU AGUNG," teriak Reza karena sakit.

"Heh kutil kambing sembarangan banget lo maen gigit - gigit aja ???!!!," pekik Reza.

"Bodo. Sukurin," Prilly menjulurkan lidah nya ke arah Reza yang membuat lelaki tersebut kesal.

"Eh udah - udah. Ini Ali kayak gimana nih ?" lerai Putra.

"Li Ali. Masih ngambek bukan ? Ayolah Li," bujuk Prilly dengan menggoyang - goyangkan lengan Ali.

"Lo mau apa gue turutin deh asal lo mau maafin gue," tawar Prilly.

Mendengar tawaran Prilly tersebut. Ali langsung menolehkan wajah nya pada Prilly karena merasa tertarik akan tawaran Prilly tersebut. Prilly pun tersenyum saat melihat Ali menatap nya dengan binar bahagia.

"Bener ?" yakin Ali.

"Bener," jawab Prilly mantap.

"Yakin yah," tanya Ali meyakinkan.

"Ho'oh," jawab Prilly lagi dengan mengelus lembut rambut Ali.

"Kalau kayak gitu, Ali mau ..."

"HAH ???!!!" jawab Prilly, Putra dan Reza syok .

"LO SERIUS ??!!!" tanya mereka syok.

Ali hanya mengutas senyum manis nya sebagai tanda jawaban. Dan Prilly,Putra dan Reza sudah lemas akan permintaan Ali.

*****

Ali minta apa hayo ? Si Reza kelakuan ada ada aja:v tunggu chapter selanjutnya okeeee, eh iya vote ama komen nya lah pleaseeeeeeeee XD baek pan saya fast update 😏

Kita BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang