Chapter 18

1.5K 190 13
                                    

A-ali tadi malem pipis dicelana pas bobo. Kasur jadi basah,"

Prilly menepuk jidatnya keras.

•••
"Ih, kasurnya berarti bau pesing dong. Ih jijik, masa udah gede masih ngompol dikasur." Prilly dengan sengaja menggoda Ali.

Dan, gotcha!

Sepertinya Prilly berhasil menggoda Ali, lihat saja sekarang muka Ali yang telah berubah warna menjadi merah dengan menggigit bibir bawahnya yang bergetar. Yah, ekspresi Ali saat ini adalah ingin menangis. Ia terlalu malu pada Prilly, saking malunya ia ingin menangis.

Prilly yang lama-kelamaan melihat eskpresi Ali pun merasa kasihan, bahkan dia merasa sangat bersalah sekarang. Prilly pun berjinjit dan mendorong lembut kepala Ali agar bersandar dibahu nya. Dengan lembut pula, ia mengelus punggung Ali yang bergetar. Dapat Prilly rasakan suara lirih isakan dan bahunya yang basah.

"Maaf ya, cuma bercanda kok tadi." Bisik Prilly lembut.

Ali hanya mengangguk tanpa menjawab.

"Yaudah kita pulang yuk," Prilly pun menggenggam tangan Ali, membawa pria itu pulang bersamanya.

•••
Kini malam telah menunjukan pukul 7, namun Ali belum juga menghubunginya sejak kejadian siang tadi saat Prilly menggodanya. Bahkan saat di dalam taksipun, Ali lebih banyak diam sembari bersandar di bahu Prilly, tak lupa juga tangannya ia kaitkan dipinggang Prilly.

Apa Ali ngambek sama gue ya

Prilly yang merasa tak tenang pun akhirnya menyusul Ali ke rumah pria tersebut. Saat ia sudah berada di depan pintu ingin membukanya, suara sang bunda terdengar sehingga membuat Prilly menghentikan aksinya sejenak.

"Mau kemana, sayang?" Tanya bunda

"Mau ke Ali, bun"

"Oh"

Prilly memutar matanya malas setelah mendapat jawaban dari sang bunda yang terdengar singkat. Prilly pun akhirnya membuka pintu dan pergi ke rumah Ali.

Saat sudah sampai di depan rumah Ali, Prilly pun menekan bel hingga keluarlah wanita yang masih cantik hingga sekarang meski usia nya sudah menginjak kepala empat. Yah, dia adalah ibu dari pria yang membuat Prilly cemas, Ali.

"Eh Prilly. Mau ke Ali?" Tanya mom.

"Iya mom, masa mau ke daddy sih. Ntar mom ngamuk lagi." Canda Prilly.

"Kamu ini bisa aja,"  mom menggeleng dengan terkekeh, "Itu Ali ada di kamarnya, aduh dia belum keluar dari kamarnya dari siang tadi Prill," lanjut mom cemas.

"Hah?! Dari siang?!" Kaget Prilly, ia pun langsung menerobos masuk dan menaiki tangga untuk mencapai kamar Ali.

Ketika sudah di depan kamar Ali yang berwarna pink itu, tanpa pikir panjang Prilly langsung mengetuk pintu kamar Ali.

"Li, buka pintunya. Gue mau masuk."

Hening

"Ali, buka pintunya. Lo dari siang belum makan."

Masih hening, semua ucapan Prilly tidak dihiraukan oleh sang empu kamar. Prilly menarik nafasnya panjang, tiba-tiba suatu ide terlintas di otak Prilly. Dengan senyum jail nya Prilly mengetuk pintu itu dan mengeluarkan kata yang pasti akan membuat sang empu kamar membuka pintunya.

"Ah yaudah kalau lo gak mau gue masuk yah gak apa-apa. Padahal gue mau beliin tas karakter yang kuda poni. Yang tas nya lembut itu loh, eh tau nya lo nya ngambek yaudah gue --" Belum sempat ucapan Prilly selesai, terdengar suara kunci terbuka dan tak lama pintu pun terbuka.

Kan apa gue bilang

Prilly pun masuk kedalam kamar Ali, lalu menutupnya. Baru saja Prilly masuk, ia telah disuguhkan dengan pemandangan wajah Ali yang cemberut sembari duduk dipinggir ranjang. Prilly terkekeh melihat wajah Ali yang menurutnya lucu itu.

Dengan perlahan, Prilly duduk disamping Ali dan mengelus lembut rambut Ali.

"Kenapa hem? Kata mommy lo belum keluar kamar dari siang. Berarti lo juga belum makan dari siang. Kenapa? Sini-sini cerita," dengan perlahan Prilly menghadapkan posisi duduk Ali menjadi berhadapan dengannya dengan posisi duduk bersilang.

Ali paling suka dengan posisi ini, dimana ia dan gadis kesayangannya saling berhadapan. Sehingga tadi, tanpa pikir panjang Ali langsung menaruh tangannya di pinggang Prilly dengan tangan Prilly yang berada di lekuk lehernya.

"Ali malu sama Prilly," bisik Ali

"Malu kenapa hem?" Tanya Prilly lembut pelan

Ali menunduk

"Ali udah gede, tapi masih ngompol di celana." Ali berkata lirih.

Prilly menahan tawanya.

"Hey sini liat gue," Prilly mendongakan kepala Ali agar melihat kearahnya.

"Maaf ya, tadi gue cuma bercanda kok. Jangan dibawa serius ah." Ucap Prilly

"Tapi tetep aja Ali malu, Prill." Lirih Ali lagi

"Ngapain malu sih. Kan lo pake celana." Canda Prilly

"Eh iya ya, ngapain malu yah. Kan Ali pas ngompolnya pake celana. Terus dirumah ini ngompolnya juga jadi gak ada yang tau." Ucapan polos Ali sukses membuat Prilly tertawa.

"Yaudah karena lo udah gak ngambek lagi, sekarang lo makan ya?" Tanya Prilly

"Gak ah. Ali ngantuk, mau tidur. Tapi di empok-empok sama Prilly." Melas Ali

"Yaudah deh, ayo."

Mereka pun beranjak untuk mengubah posisi, dengan posisi Prilly dan Ali yang saling berhadapan dan wajah Ali yang berada di ceruk leher Prilly. Ali sangat suka dengan aroma tubuh Prilly, untuk itu dia sangat suka jika menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Prilly.

"Prill," panggil Ali berbisik

"Hem," Jawab Prilly

Sebenarnya Ali merasa ngantuk karena tepokan ringan di pantatnya yang di empok-empok oleh Prilly. Namun, ada hal yang harus dia sampaikan pada Prilly.

"Besok jadi kan beliin tas karakter kuda poni nya? Warna pink loh, awas lupa. Prilly udah janji yah sama Ali. Soalnya tas itu mau Ali pake buat sekolah," ucap Ali.

Prilly meneguk ludah nya susah. Sebenarnya ucapannya tadi hanya bujukan semata agar Ali membuka pintunya, Prilly lupa bahwa Ali adalah tipikal orang yang selalu menganggap serius omongan orang lain. Dan sekarang, Prilly harus bertanggung jawab akan ucapan nya tadi.

"Sekalian, Ali pengen beli boneka hello kitty lagi soalnya kasian si pinky pie (read : boneka kuda poni) pengen nambah temen lagi katanya," Ucap Ali polos.

Rugi gue

"Iya besok kita beli,"

Dan hanya itu jawaban yang dapat Prilly keluarkan.

"Tapi Ali juga lagi pengen jaket kuda poni, tadi Ali liat anak kecil pake jaket itu. Ih lucu jaketnya, Ali jadi pengen. Ah iya, sama bandana yang ada tanduk kuda poninya, ih greget pengen pake. Pokoknya Ali harus punya."

Ucapan Ali yang ini sukses membuat Prilly hampir pingsan.

Bersambung

Kangen saya?
Atau
Kangen Ali?

Cie aku up nih:v
Tapi, lama banget yah aku udah gak up 😂 sekarang gak akan lagi deh 🤗

Kita BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang