chapter 8

3.5K 257 23
                                    

Kangen saya ? Kangen saya ? Iya aku tau kok, aku ngangenin gak usah gitu aahh 😌😳 nih aku apdet deh demi kaliyan 😁 tapi kalau boleh nanya, aku udah gak update berapa jam yah ? Baru satu hari kali yah *mikir keras.
Kalau begitu happy reading babe-babe akoeh 😪 update cepet kan ? :v 😋😝😁😀😅

*****

Hari sudah memasukki sang senja bahkan kini sudah maghrib, tetapi dua insan yang masih berada di zona nyaman mereka yaitu BERPELUKAN itu masih mendengkur halus di atas kasur salah satu pria yang masih memejamkan mata tersebut. Mereka berdua ialah Ali dan Prilly. Dua insan yang memiliki rasa takut yang sama, rasa takut akan kehilangan. Prilly yang mendengar suara Adzan , mengerjabkan matanya dan mengumpulkan nyawa agar dia bisa sadar seutuhnya. Sadar akan Maghrib, Prilly langsung bangun dari pelukan Ali dan membangunkan pria kesayangannya tersebut.

"Ali,Li hey. Bangun yuk, solat maghrib dulu," Prilly membangunkan Ali sembari mengelus pipi pria tersebut. Bukan nya bangun, Ali malah menaruh kepalanya di pangkuan Prilly dan memeluk perut sahabat wanitanya itu. Bahkan ia sampai menggesek-gesekkan kepalanya pada perut Prilly layaknya kucing yang manja pada majikannya.

"Eh eh, kok malah tidur lagi. Bangun sayang, maghrib pamali loh," ungkap Prilly sembari mengelus rambut Ali.

"Masih ngantuuukk," rengek Ali dengan masih tetap memejamkan matanya.

"Iya nanti lanjut tidur, tapi sekarang solat maghrib dulu yah," titah Prilly lembut.

"Hem," gumam Ali dengan dan bahkan masih memejamkan matanya.

"Haaahh, Ali nya gak mau denger nih. Pulang aahh, males disini. Ali nya gak mau nurut sih." Prilly berucap pura-pura ngambek dengan mengancam akan pulang.

Ali yang mendengar ucapan Prilly sontak langsung bangun dan duduk bahkan ia langsung memeluk Prilly erat berharap ucapan Prilly tidak dilakukan oleh wanita tersebut.

"Aaaaaa Prilly mah gitu ngancemnya," rengek Ali dengan posisi masih memeluk Prilly.

"Siapa yang ngancem ? Gue serius kok, udah ah lepas mau pulang nih." Prilly berpura-pura mencoba melepaskan pelukan Ali yang sangat erat itu.

"Iiihhh tega ninggalin Ali." Ali langsung memandang sendu pada Prilly berharap wanita tersebut luluh akan tatapan memelas Ali.

dan BERHASIL !!!

Prilly luluh akan tatapan memohon Ali hingga membuat hati Prilly melunak dan mengalah.

"Huuufftt, iya iya gue gak bakalan pulang. Yaudah cepet, sekarang lo wudhu udah itu kita solat bareng," dan pada akhirnya Prilly mengalah juga akan tatapan pria kesayangannya tersebut.

Ali pun dengan malas beranjak dari tempat tidur kuda poninya yang berwarna merah muda dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk berwudhu. Melihat gerak-gerik Ali yang malas, Prilly memutar matanya dan langsung saja ia mengancam ancaman nya yang kedua.

"Ali mau masuk neraka gara-gara gak mau solat?" bukan tanpa sebab Prilly bertanya begitu, sepertinya ancaman nya kali ini harus sedikit agak keras.

Ali langsung menggeleng menerima pertanyaan yang dilontarkan dari mulut sahabatnya itu.

"Ali mau nanti pas di akhirat Ali dimasukkin api panas ?" tanya Prilly lagi.

Lagi. Ali menggeleng dengan takut mendengar ancaman Prilly. Karena tidak ingin mendengar ucapan mengerikan sahabatnya itu, langsung saja Ali lari terbirit-birit memasukki kamar mandinya untuk berwudhu.

Kita BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang