Tiga

1.2K 148 9
                                    


Hanbin memejamkan matanya dan berusaha menulikan telinganya saat Hana terus saja mendebat Junhoe tentang siapa ketua kelas yang pantas untuk kelas mereka. Entah apa yang tiba-tiba mampir ke kepala dua pengacau itu, mereka kini terlihat sangat serius dan seperti menjadikan kelas itu sebagai ajang kampanye pemilihan umum kepala daerah. Dan hal itu membuat beberapa siswa berpikir jika mereka berdua seperti tim yang sedang berusaha untuk menyukseskan calon pemimpin masa depan mereka.

Mr. Jiyong, wali kelas XI IPA 5, terlihat memijat pelan keningnya saat suara ribut yang diciptakan Hana dan Junhoe tak kunjung selesai. Pria berusia kepala tiga itu kemudian terpaksa memukul meja dengan keras, membuat dua biang ribut hari itu sontak menatapnya dengan tatapan bersalah.

"Kalian berdua dari tadi nyebut nama Hanbin sama Sohyun buat jadi ketua kelas, emang mereka mau?" tanya Mr. Jiyong.

"Ya harus mau dong, Pak, kalo udah kepilih!" jawab Hana cuek, membuatnya mendapat tendangan kecil pada kursinya dari Hanbin yang duduk di belakangnya.

"Gue gak mau." tolak Hanbin dengan wajah dibuat galak, walau jatuhnya Hana tak akan merasa takut dengan wajah galaknya yang justru terlihat menjengkelkan.

"Mau aja kali, bang," jawab Hana masih dengan cueknya. "Kan lumayan kalo Sohyun yang jadi wakilnya. Pasangan lo cewek cakep yang bener di kelas ini."

Lanjutan ucapan Hana membuat Hanbin mengumpat dalam diam. Bagaimana bisa Hana mengatakan hal itu? Apa dia tidak sadar jika dia juga menyebut dirinya sendiri tak benar?

"Pak?" Junhoe kembali mengangkat tangannya, membuat Sohyun yang duduk di sebelahnya mendengus kesal. "Sohyun aja deh, Pak. Terus saya yang jadi wakilnya," lanjut lelaki itu sekalian mempromosikan dirinya sebagai calon pemimpin.

"Ya Tuhan, mau jadi apa kelas ini kalo lo yang jadi wakilnya, Jun?" tanya Jungkook tiba-tiba dengan nada tak percaya, membuat Bobby mengumpat dan menyebutnya melakukan pencitraan karena spesies Jungkook tak jauh berbeda dengannya atau Junhoe.

"Udah, Pak. Cari orang lain aja," celetuk Yunhyeong yang sudah sama pusingnya dengan Mr. Jiyong.

"Gak ada yang mau, nyet," balas Bobby.

"Ya udah, Hanbin ama Sohyun aja!" cerocos Jaehyun yang lelah sendiri.

"Hoo, Hanbin ama Sohyun aja!"

"Siapa aja yang penting bukan gue!"

"Hanbin-Sohyun, fix!"

"Deal, Hanbin sama Sohyun,"

"Udah, Hanbin sama Sohyun! Sekalian bawa ke catatan sipil biar gak rebutan lagi!"

Ini apaan sih?

Demi apapun, Sohyun semakin malas mendengar celetukan teman sekelasnya yang semakin lama semakin aneh dan tak jelas. Bahkan ada yang mengatakan penghulu, pastor, masjid, gereja dan lain sebagainya, yang sebenarnya sama sekali tak penting.

"Sekalian aja bawa gue ke hotel, nyet!" celetuk Hanbin tiba-tiba dengan nada kesalnya. Lelaki itu sepertinya sudah sangat kesal dengan mulut teman sekelasnya itu.

"Aduh, bang! Tahan dulu dong, jangan sekarang," balasan Hana itu sukses membuat seisi kelas kembali heboh dengan percakapan tak jelas mereka.

Hal itu membuat Sohyun menoleh dan melempar tatapan kesalnya pada Hanbin. Hanbin ini otaknya abis disleding atau kenapa sih? Kenapa dia malah mengatakan sesuatu yang menimbulkan keributan yang lain? Dan itu menyebalkan bagi Sohyun.

Mr. Jiyong kembali menepuk keningnya. Merasa frustasi sendiri dengan keadaan muridnya. IPA 5 ini memang kelas buntut dari jajaran kelas IPA yang lain. Dan isinya kebanyakan anak-anak yang bermasalah. Dengan kata lain IPA 5 adalah kelas buangan. Karena isinya memang anak-anak yang bermasalah. Bukan hanya bermasalah dalam arti sebenarnya tapi juga dalam arti tak sebenarnya. Kebanyakan anak kelas itu kalau bukan yang sering keluar masuk BK karena sering membolos seperti Junhoe, Bobby dan Taeyong, maka mereka punya masalah dengan kepribadian yang aneh. Sebut saja Jungkook yang PDnya overdosis, Taehyung yang hipernya keterlaluan, bahkan cewekpun ada yang aneh seperti Nayeon dan Yuju yang mulutnya tak pernah berhenti bergerak. Dan Mr. Jiyong frustasi. Mengapa ia yang harus menjadi wali kelas dari kelas buangan semacam itu?

***

Sohyun meminum jus jeruknya dengan wajah kesal. Gadis berponi itu terlihat dalam mode 'tegur kaco' yang membuat siapa saja enggan menrecokinya. Bahkan Jisoo dan Lisa yang sedang makan di hadapannya hanya diam sambil menunggunya bicara lebih dulu.

"SOHYUN!"

Jisoo dan Lisa diam-diam merapalkan doa dalam hati saat suara teriakan Yoojung tiba-tiba terdengar, disusul kemunculan gadis itu dengan gadis tinggi yang tadi pagi memanggil Junhoe yang baru mereka ketahui bernama Saeron, dari belakang gadis itu.

"Apa lo?" tanya Sohyun galak, membuat Yoojung mencibir lalu duduk di sampingnya begitu saja.

"PMS ya, buk? Galak banget," celetuk Yoojung begitu saja sebelum ia menyuruh Saeron untuk ikut duduk di sampingnya.

"Lo kenapa sih, Hyun?" Lisa yang sejak tadi menahan diri untuk tidak mengajukan pertanyaan itu akhirnya bersuara juga. Gadis itu bahkan melepas alat makannya dan kini menatap Sohyun dengan tatapan penasaran.

Sohyun diam dan tak menjawab, membuat Lisa mendengus dan kembali makan dengan wajah kesal.

Yoojung sendiri terlihat tak terlalu peduli akan hal itu. Gadis itu malah melempar tatapan berbinarnya pada Sohyun, membuat gadis berponi itu menatap risih ke arahnya.

"Apa sih, Jung?"

"Hyun, lo tuh beruntung banget jadi wakil ketua kelas," jawab Yoojung dengan heboh membuat Sohyun jengkel padanya.

"Apanya yang beruntung, njir?" tanyanya kesal.

"Ya beruntung dong, Hyun!" jawab Yoojung masih dengan binar penuh kekagumannya. "Mana ketua kelasnya Hanbin lagi. Dia tuh cakep banget, most wanted di Baekho. Mana mukanya tuh galak-galak manis gitu lagi. Pokoknya Hanbin tuh something deh."

"Terus?" tapi Sohyun sama sekali tak tertarik dengan apa yang sahabatnya itu katakan.

"Lo beruntung jadi wakilnya dia. Lo bakal banyak berinteraksi sama dia karna gak semua cewek bisa berinteraksi sama dia," jawab Yoojung masih dengan nada yang sama. "Lo gak tahu apa? Walau terkenal, Hanbin tuh gak pernah deket sama cewek. Dan satu-satunya cewek yang bisa nempel sama dia cuma Hana."

"Dia maho kali," jawab Sohyun tanpa minat.

Yoojung mengubah tatapan berbinarnya menjadi tatapan malas begitu Sohyun selesai dengan pertanyaan tak jelasnya.

"Kata Hana, Hanbin masih normal. Sering nonton bokep sama Bobby,"

"Bodoh!"

"Tapi, Hyun," Lisa kembali berbicara. "Dibanding sama anak kelas yang lain, Hanbin normal kali."

"Apanya yang normal?" tanya Sohyun tak terima. "Cacat gitu?"

"Ganteng gitu lo bilang cacat, Hyun? Gimana yang cacat beneran?" tanya Yoojung tak percaya.

"Mulutnya cacat!"

"Mulutnya cacat? Emang lo udah pernah nyoba mulutnya Hanbin?"

Sohyun mengumpat saat pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Jisoo. Gadis cantik itu memang terkadang suka mengajukan pertanyaan tak jelas seperti itu.

"Yah, maksud lo?" tanya Yoojung akhirnya.

"Gue gak suka dia ngomong kayak tadi."

"Kayak apa?"

"Ya, ngasal gitu,"

"Tanya June gih, Hanbin kayak apa. Biar lo gak salah nilai dia."

"Males,"

***

Jadi, aku mau ngasih tau sama kalian kalo di sini Yoojung bukan saudara tirinya Sohyun. Mereka tetanggaan, sahabatan dari kecil sama Junhoe.

YoaMaria

Leader Couple (Hanbin-Sohyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang