Tiga Belas

764 114 7
                                    


Hanbin: Kirim alamat rumah lo. Gue ke rumah lo.

Sohyun terdiam, memandang pop-up massage yang baru saja masuk ke ponselnya. Entah mengapa, membaca pesan itu membuat pikirannya kosong. Ia tak tahu harus melakukan apa saat ini.

Tadi, ia sibuk membaca pesan-pesan yang masuk pada group kelasnya, yang membicarakan hal tak penting. Dan saat ini, ia tak tahu harus melakukan apa.

Junhoe yang duduk di sebelahnya di gazebo yang ada di taman belakang rumahnya tiba-tiba menyenggolnya, membuat ia mengerjap lalu menatap datar lelaki itu.

"Lo gak kerkel?" tanya Junhoe sambil mencomot kue yang ada di toples yang ia bawa dari rumahnya sendiri. "Gak hubungin Hanbin gitu?"

Sohyun diam dan entah mengapa ia lagi-lagi tak tahu menjawab pertanyaan itu

"Lo nunggu dia peka? Gak akan peka Hanbin mah," celetuk Junhoe, yang kali ini sukses membuat gadis berponi disisinya itu menatapnya dengan alis yang bertautan.

"Maksud lo?"

Junhoe kembali menatap Sohyun. Untuk alasan yang ia sembunyikan sendiri, lelaki itu tersenyum begitu saja pada sahabatnya itu.

"Hanbin tuh gak tahu gerakan bawah tanah, Hyun. Mending lo duluan aja yang maju," ucapnya lagi yang bukannya membuat Sohyun mengerti, tapi gadis itu semakin tak paham.

"Lo ngomongin apa, sih?"

Kali ini, Junhoe mengubah tatapannya menjadi tatapan heran dengan kedua alisnya yang terangkat begitu saja. "Lo suka sama Hanbin kan?" tembaknya langsung yang membuat Sohyun mengangah tak percaya.

"Ha?"

"Kata Yoojung, lo suka sama Hanbin. Lo gak mau tukeran kelompok kemarin biarpun Hanbin rada bego," jawab Junhoe tanpa dosa, membuat Sohyun ingin menaboknya saat itu juga.

Oh Tuhan, kenapa tidak ada sahabatnya yang beres? Sohyun menyukai Hanbin? Bagaimana bisa Yoojung mengambil kesimpulan seperti itu hanya karena ucapan asalnya dua hari yang lalu?

Ck, coba pikirkan lagi? Sohyun menyukai Hanbin? Yang benar saja? Hanbin terlalu menyebalkan bagi Sohyun. Sikap santai dan tak ada bebannya sama sekali tak Sohyun suka. Bicara seenaknya, menghadiri rapat sesuka hatinya dan melakukan apapun semaunya tanpa memikirkan orang lain, Sohyun tak suka itu. Menurut Sohyun Hanbin terlalu cuek.

"Gak ada, bego! Ngapain gue suka sama dia?" tolak Sohyun langsung. "Masa cuma alasan itu lo berdua kira gue beneran suka sama dia."

"Ya, bisa aja kan?" jawab Junhoe tak kalah cepat. "Belakangan ini lo sering sama dia kan? Siapa tahu aja ada bunga-bunga cinta gitu?!"

Ucapan Junhoe sukses membuat Sohyun menabok lengan itu. "Idih ogah! Nyebelin gitu!"

"Nyebelin gimana?"

Sohyun mengatupkan bibirnya lalu menatap Junhoe dengan tatapan bertanya. Ya, ia tengah mempertanyakan satu hal pada dirinya sendiri. Pertanyaannya adalah apa ia harus mengatakannya pada Junhoe? Oke, Junhoe memang sahabatnya, tapi Junhoe juga sahabat Hanbin. Bagaimana jika Junhoe tidak loyal padanya dan lebih memilih Hanbin? Bagaimana jika Junhoe mengatakan pada Hanbin tentang kejelekan lelaki itu di matanya? Oh, tidak-tidak! Sohyun tidak mau seperti itu.

"Gak mau ngasih tahu lo! Ntar lo ngomong sama dia lagi," jawab Sohyun acuh.

"Elaah, gue bukan cewek yang tukang ngaduh," balas Junhoe sedikit tak terima. "Lagian, kapan sih gue gak jaga rahasia lo?"

"Siapa tahu aja! Hanbin kan temen lo juga!"

Jawaban Sohyun membuat Junhoe berdecak. Detik berikunya, lelaki itu mengubah posisi duduknya lalu menatap sahabatnya itu dengan tatapan serius.

"Hyun, kok gue ngerasa kalo lo emang beneran suka sama Hanbin, ya?"

"SOHYUN!"

Sohyun melotot, tapi belum juga ia menjawab pertanyaan Junhoe, suara melengking Yoojung tiba-tiba terdengar dari pintu belakang rumahnya yang menghadap langsung pada taman tempat di mana ia dan Junhoe berada saat ini. Gadis itu mengerjap dan ia dapat melihat Junhoe berdecak kesal karena gangguan Yoojung itu.

Sementara itu, Junhoe sendiri menatap kesal Yoojung yang saat ini berlari riang ke arah gazebo tempat ia dan Sohyun berada.

"Gak usah teriak, anjir! Ini bukan hutan!"

Mendengar suara Junhoe, Yoojung yang awalnya ingin mengatakan sesuatu pada Sohyun sontak menatap galak lelaki itu.

"Eh monyet, lo ngapain di sini?"

"Gue emang di sini dari balik sekolah, bego!" jawab Junhoe santai.

"Terus, ngapain lo nyuruh gue siap-siap, kalo lo aja belom siap?!"

"Yaelah, rumah Hanbin doang, ngapain siap-siap."

Yoojung berdecak, merasa percuma menghadapi Junhoe. Maka, ia kembali menatap Sohyun yang baru saja meletakan kembali ponselnya.

"Hyun, ikut yuk?" ajak Yoojung membuat Sohyun mendongak dan menatap heran ke arahnya.

"Ke mana?"

"Rumah Hanbin lah. Lo kan sekelompok sama dia," jawab Yoojung santai. "Dari pada lo nungguin dia."

"Nah, bener tuh. Biar rame-rame aja." tambah Junhoe.

Sohyun diam, menatap kedua sahabatnya lalu menggeleng malas.

"Kenapa?"

"Dia mau ke sini."

"What?"





^*leader couple*^





Sohyun: Tahu rumahnya June, kan? Lewat dua rumah.

Hanbin mengerjap, matanya membulat begitu saja saat balasan pesan dari Sohyun datang tak terlalu lama seperti yang ia bayangkan. Dan entah mengapa, ia tersenyum begitu saja dan mulai menggerakan tangannya untuk membalas pesan itu.

Hanbin: Oke, gue ke sana sekarang.

Sohyun: Sip.

Senyum yang menghiasi wajahnya semakin melebar dan dengan gerakan cepat, ia membuang asal ponselnya ke atas tempat tidur. Ia segera melangkah ke kamar mandi lalu mandi dengan cepat. Setelah itu, ia keluar dan mulai mencari baju apa yang bagus ia pakai sore ini sampai ia menemukan sebuah kemeja kotak-kotak berwarna merah maroon. Ia lalu mengambil kemeja itu lalu memakainya tanpa mengancing karena sudah memakai sebuah kaos putih, lalu ia padukan dengan celana jeans hitam selutut.

Setelah selesai, lelaki itu lalu mengambil kembali ponselnya, meraih kunci motornya dan bersiap turun untuk pergi.

Sampai di ruang tamu, lelaki itu tak terlalu terkejut karena melihat kehadiran Jungkook yang tampak rusuh dengan Chanwoo, sementara Rosie terlihat duduk dengan ekspresi datarnya.

"Bang?"

Hanbin tiba-tiba saja tersentak saat Hana tiba-tiba muncul dan berjalan mengitari tubuhnya sambil menatapnya dari ujung kaki sampai ujung rambut.

"Apa, lo?" tanya Hanbin yang mulai risih dengan tatapan menjengkelkan Hanbin.

"Ganteng bener. Mau ke mana?"

"Gue emang ganteng," jawab Hanbin acuh, membuat Hana berdecak malas.

Selanjutnya, lelaki itu melanjutkan langkahnya tanpa mempedulikan pertanyaan Hana yang belum ia jawab.

"Bin, mau ke mana? Gue kan bertamu ke rumah lo, masa lo pergi?!"

"Mati aja, lo, Kook!"






^*leader couple*^






YoaMaria

Leader Couple (Hanbin-Sohyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang