Hanbin menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursinya. Ia memejamkan matanya untuk mengabaikan suara ribut Taehyung yang sedang berkejaran dengan Jaehyun karena merebutkan sebungkus roti.Hanbin mengumpat dalam diam. Lelaki itu masih kesal perihal meminjam buku di perpustakaan tadi. Hanbin itu tipe siswa yang masuk ke perpus jika disuruh. Dan ia tidak tahu aturan meminjam buku. Tapi saat ke Perpustakaan tadi, Sohyun benar-benar mengabaikannya.
Setelah masuk ke Perpustakaan, Sohyun dengan tenang melangkah ke arah deretan rak yang menyimpan buku pelajaran yang biasa dipinjamkan ke kelas. Dan Hanbin yang tak tahu apa-apa, hanya mengekorinya saja, mengambil 28 eksemplar buku dan hendak keluar ruangan besar itu begitu saja. Tapi, saat akan keluar, ia justru dihalangi oleh petugas Perpustakaan yang galaknya melebihi Miss Irene. Petugas perpustakaan itu, menceramahinya panjang lebar dulu sebelum menyuruhnya melakukan prosedur peminjamanan buku dengan benar, yakni ia harus menulis namanya, jumlah buku, jam meminjam dan lain sebagainya pada sebuah buku yang lain sebelum membawa buku itu ke kelas.
Semua hal itu membuatnya dan Sohyun terlambat masuk ke kelas. Dan saat ditanya Miss Irene, Sohyun dengan tenang menjawab tentang apa yang terjadi dengan jujur, tanpa membuat satu kebohonganpun, yang membuat ia kembali diomeli guru cantik itu.
Sial! Hanbin benar-benar kesal saat itu. Apalagi, saat ia melihat Sohyun yang hanya memasang wajah datarnya dan tak berniat membantunya agar Miss Irene segera menyelesaikan omelan tak jelasnya.
Mengingat hal itu membuat mood Hanbin turun begitu saja. Lelaki itu jadi malas melakukan apapun. Ia bahkan tak ke kantin seperti biasanya.
Dan kini. Di sinilah dia. Duduk diam di tempatnya sambil memejamkan mata dan berusaha menulikan telinga untuk mengabaikan segala keributan yang ada.
"Bin?" sial! Siapa sih yang berani mengganggunya di saat seperti ini?
Hanbin tadinya tak ingin membuka matanya untuk melihat mahluk sialan yang telah mengganggunya itu. Tapi, saat ia mendengar suara kursi digeser, ia pun membuka matanya dengan malas.
Yunhyeong saat ini sudah ada di depannya, duduk di kursi milik Saeron yang ia balikan ke belakang. Lelaki itu lalu meletakan sekaleng soda di meja Hanbin dengan sebungkus roti. Titipan dari Hana yang tahu jika kakak sepupunya itu tak ke kantin.
"Ntar abis istirahat, ikut rapat, ya?!" ucap Yunhyeong menatap sahabatnya itu serius.
"Rapat apaan?" tanya lelaki itu malas. Ia kini menegakan tubuhnya dan meraih kaleng sodanya.
"Rapat kesiswaan buat bahas kegiatan kesiswaan setahun ke depan," jawab Yunhyeong tenang. "Nanti lo sama Sohyun, ya, sebagai perwakilan XI IPA 5."
Hanbin menghentikan gerakan tangannya yang akan membuka bungkusan rotinya. Lelaki itu lalu menatap Yunhyeong yang kini diam sambil menunggu jawabannya.
"Gak mau gue, kalo sama dia," jawabnya masa bodoh lalu kembali membuka bungkusan rotinya.
"Lo berdua 'kan pengurus kelas," ucap Yunhyeong masih dengan tenangnya.
"Emang yang lain gak ada?"
Yunhyeong merapatkan bibirnya sesaat. Lelaki itu lalu merunduk kecil dan menatap serius Hanbin.
"Gue gak berani ngomong sama Rosie. Galak banget, njir!" ucapnya pelan. "Junhoe aja diamuk sama dia."
"Yang lain lagi?"
"Sejeong kan OSIS, gak bisa," kini Yunhyeong menjawab lebih tenang dan ia telah kembali duduk tegak.
"Ya udah, gue diganti," Hanbin masih terlihat malas untuk ikut rapat itu. "Suruh yang lain gantiin gue. Donghyuk kek, Taeyong kek, atau siapa kek. Males gue."
Yunhyeong mengulum bibirnya ke dalam begitu mendengar ucapan Hanbin.
"Sorry, Bin. Tapi, Jinhwan udah terlanjur nulis nama lo sebagai ketua kelas XI IPA 5."
Sial! Hanbin hampir saja memuntahkan roti yang baru saja ia masukan ke dalam mulutnya.
^*leader couple*^
Sohyun duduk tenang di salah satu meja yang ada di kantin. Di hadapannya Mark dan Lisa duduk sambil memakan makanan mereka dengan tenang. Jisoo sedang ada urusan dengan pengurus OSIS yang lain. Tak lama saat mereka masih makan dengan hikmat, Yoojung menghampiri meja mereka dengan Saeron yang mengekor di belakangnya. Kedua gadis itu lalu duduk di meja yang sama dengan Sohyun.
"Hyun, ntar jangan lupa ingetin Hanbin buat ikut rapat, ya?" ucap Yoojung sambil duduk di kursi sebelah Sohyun dan bersiap mengambil alat makannya.
Mark yang sedang meminum jus jeruknya, menghentikan aktivitasnya sejenak lalu menatap Yoojung yang kini sedang memindahkan gelas miliknya sendiri.
"Rapat apaan? Kok gue gak diajak?" tanyanya penasaran.
Yoojung sontak menatap Mark. Sebelah alisnya terangkat dan itu membuat Mark mengerutkan kening tak paham.
"Elo siapa, njir?"
Mark mengumpat dalam diam. Lelaki itu berusaha agar tak berkata kasar pada Yoojung yang seakan mengejeknya karena sering absen ikut rapat OSIS.
"Gak mau," jawab Sohyun tenang, sebelum meraih botol air meniralnya dan membuka tutup botol itu.
Mendengar itu, Yoojung kembali meletakan alat makannya dan menoleh menatap sahabatnya dengan tatapan serius.
"Gak bisa, Hyun! Lo sama dia pengurus kelas!" ucap Yoojung tegas.
Sohyun meneguk airnya dulu sebelum ia melempar tatapan datarnya pada Yoojung.
"Yang lain ada."
Lisa tiba-tiba menghentikan aktivitas makannya. Gadis itu lalu menatap Sohyun dengan tatapan polosnya.
"Sejeong OSIS," gumamnya yang juga bisa didengar oleh Sohyun dan yang lainnya.
"Rayu June gih!" suruh Mark tiba-tiba. "Biar dia bisa ngomong sama Rosie. Lo tahu kan? Yang bisa nyolotin Rosie cuma June."
Ucapan Mark itu membuat Sohyun menatapnya. Gadis itu ingat jika Rosie adalah bendahara kelas yang galaknya bisa melebihi Miss Irene. Rosie tak suka diganggu dan satu-satunya orang yang tak peduli itu adalah Junhoe. Tapi, apakah Junhoe bisa melakukan apa yang Mark katakan, mengingat setiap bertemu kedua orang itu selalu bertengkar.
"Kenapa gak lo aja yang ngomong sama Rosie, Jung?" tanya Lisa tiba-tiba. "Lo kan temennya pas kelas sepuluh?!"
Pertanyaan dari Lisa membuat Sohyun seakan mempunyai harapan. Jika boleh jujur, ia malas jika harus ikut rapat bersama Hanbin. Lelaki itu sama sekali tak mengerti apapun tentang kepengurusan kelas dan hal-hal seputar sekolah seperti itu. Dan itu jelas akan membuat Sohyun repot selama rapat nanti. Sohyun yakin jika Hanbin nanti tak akan serius ikut rapat dan hasilnya ialah yang menanggung itu. Dan yang paling mengesalkan dari semua hal itu adalah Sohyun harus menyampaikan hasil rapat nanti di depan kelas. Sohyun benci banyak bicara di depan banyak orang.
"Gue gak yakin. Lo semua tahu kan? Rosie disuruh jadi bendahara aja udah terpaksa banget."
Sial! Sohyun tidak suka mendengar itu!
^*leader couple*^
YoaMaria
![](https://img.wattpad.com/cover/129445974-288-k534516.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Couple (Hanbin-Sohyun)
FanfictioniKON School Live (New Version) "Lo kenapa sih, ngotot banget gue ke sana? Kalo lo pengen sama gue, ya udah, di sini aja!" Harap meninggalkan jejak untuk menghargai setiap karya yang ditulis. story by. YoaMaria