Dua Puluh

798 109 12
                                    


Sohyun duduk tenang memandangi Yoojung yang sibuk memotong kuku kakinya. Sementara itu, Junhoe sibuk menyalin catatan Fisikanya yang belum lengkap. Saat ini, mereka ada di teras belakang rumah Junhoe sambil menikmati kue buatan Kak Yejin, kakak perempuan Junhoe yang memang punya sebuah caffe di dekat perumahan mereka itu.

"Gak dikutekin?" tanya Sohyun saat Yoojung telah selesai dengan kegiatannya, membuat sahabatnya itu mendongak lalu menggeleng sambil menyimpan pemotong kukunya sebelum beranjak ke dalam rumah Yoojung.

"Hyun?" Junhoe yang sudah selesai dengan catatannya tiba-tiba menyerukan nama gadis berponi yang baru saja meraih sepotong kuenya. "Si Hana nanyain gue mulu, lo apain abangnya sampe jadi aneh," Junhoe menceritakan seakan mengadu pada ibunya sambil membereskan buku catatannya, membuat gerakan Sohyun yang akan memakan kuenya terhenti begitu saja. "Gue jadi bingung. Emang lo sama Hanbin ada apaan? Di sekolah juga biasa aja."

Junhoe menjeda ucapannya sejenak lalu, menatap Sohyun sepenuhnya. "Dia bilang, semalam abis dari tempat lo, Hanbin suka senyum gaje. Nih, tadi dia chat gue, katanya abangnya dah kaya orang gila lagi."

Sohyun agak kaget dengan cerita panjang lebar Junhoe. Tapi, ia berusaha memasang wajah tenangnya. Melanjutkan kembali gerakan tangannya yang akan memakan kue dan memasang wajah datar seperti biasanya.

"Gak ada."

Barulah setelah Yoojung datang kembali, ia membuka suaranya untuk menjawab pertanyaan itu.

"Ha? Apanya yang gak ada?" tanya Yoojung bingung sambil mengambil sepotong kue dan mulai memakannya.

"Temen lo kayaknya abis baperin anak orang deh, Jung," jawab Junhoe pelan.

Yoojung yang sedang memakan kuenya terlihat tenang. Tapi, gadis itu sedikit mengerutkan keningnya sambil melempar tatapan bertanyanya pada Junhoe. "Lah, bukannya udah biasa ya?" tanyanya bingung. "Dia mah, ngeliatin aja anak orang dah baper."

Junhoe berdecak lalu melempar tatapan jengkelnya pada sahabatnya yang satu itu. "Masalahnya, yang dibaperin temen gue."

"Temen yang mana?"

"Lo punya temen?"

Junhoe yang baru saja akan menjawab pertanyaan Sohyun seketika mengatup bibirnya dan berusaha agar tidak mengumpat di hadapan kedua sahabatnya itu. Sungguh, pertanyaan Yoojung membuatnya ingin melempar gadis itu dengan kue di tangannya. Lelaki itu lalu berdecak, kemudian menunjuk Sohyun dengan kuenya.

"Gak usah sok gak tahu lo!" ucapnya tajam. "Temen gue yang deket sama lo cuma dia."

"Emang siapa sih?" Yoojung masih tak menangkap siapa orang yang dimaksud kedua sahabatnya dalam pembicaraan mereka kali ini. Sementara itu, Sohyun masih tenang, memakan kuenya tanpa beban.

Junhoe lalu menoleh, menatap Yoojung yang masih menatapnya penasaran.

"Ha? Maksud lo Hanbin?" tapi belum juga Junhoe membuka suaranya untuk menjawab pertanyaan Yoojung, gadis itu sudah lebih dulu mengerti maksud mereka.

Lima detik setelah itu, ia melempar tatapan tajamnya pada Sohyun yang masih terlihat tenang.

"Lo mau nikung gue?" tanyanya tak terima.

Junhoe yang mendengar itu sontak saja mendorong kening Yoojung dengan kencang. "Sok-sokan nikung, Bobby mau lo kemanain?"

"Apa sih?" balas Yoojung tak terima. "Gue gak pacaran sama Bobby ya."

"Belum!" ralat Junhoe. "Udah ah. Ngapain lo ganggu, gue masih ada pembicaraan penting sama Sohyun."

Yoojung menjentikan jarinya lalu mengangguk setuju. "Nah, gue juga," ucapnya lalu melempar tatapan mereka pada Sohyun.

Gadis berponi itu masih duduk dalam diam, mengabaikan pembicaraan mereka sambil melihat kue apa yang akan ia makan selanjutnya.

"Hyun?" panggil Yoojung dengan gaya sok seriusnya.

"Hm?"

"Lo gak ada niat tanggung jawab gitu?" tanya Junhoe cepat. Lelaki itu meletakan kuenya yang tadi belum ia makan habis dan menatap sahabatnya itu dengan tatapan serius. Sementara Yoojung terlihat mengangguk cepat, menyetujui pertanyaan yang baru saja Junhoe ajukan.

"Bener. Gue gak rela ya, kalo idola gue lo buat sakit hati."

Sohyun masih diam. Gadis itu sama sekali tak merespon ucapan kedua sahabatnya.

"Gue sebenarnya gak peduli siapa aja yang mau baper sama sikap cuek lo, tapi kali ini beda. Hanbin temen gue. Gue udah lama kenal dia dan gue tahu lo cewek pertama yang bisa deket sama dia. Jadi, kalo lo gak mau tanggung jawab, lo bilang yang jelas."

"Hem, gue setuju!" Yoojung kembali mengangguk membenarkan. "Selama ini, yang baper sama lo cowok gak bener semua. Jadi, gue gak peduli kalo lo terkesan phpin mereka. Tapi kali ini beda. Hanbin idola gue dan gue gak mau idola gue lo phpin!"

Sohyun berdecak, merasa jengkel sendiri karena dua sahabatnya itu seakan memojokannya. Tiga detik kemudian, ia mendongak dan menatap jengkel mereka.

"Kok, lo berdua belain dia sih?" tanyanya sebal. Ia bahkan meletakan kembali kuenya yang baru ia makan setengah. "Sahabat lo berdua, gue apa dia sih?"

"Ya, lo sahabat gue," jawab Junhoe cepat. "Tapi, Hanbin juga sahabat gue."

"Ck, gue gak baperin dia!" balas Sohyun tak terima.

"Ya terus, yang lo lakuin apa?" tanya Junhoe lagi.

"Sohyun ya?" panggil Yoojung tiba-tiba. "Lo liatin aja, anak orang udah bisa baper. Gimana sama dia? Gue gak tahu kemarin lo berdua ngapain pas kerkel, tapi gue yakin banget ada ucapan lo yang buat dia baper."

Sohyun kembali berdecak, namun ia tak menjawab ucapan-ucapan sahabatnya itu.

"Hanbin jarang loh bisa baper sama cewek. Lo seharusnya...."

"Gue gak baperin, njir!" potong Sohyun cepat saat Junhoe belum menyelesaikan ucapannya, membuat kedua sahabatnya itu terdiam begitu saja.






"Yang ada, gue yang dibaperin."







"Ha?"

"Eh, lo bilang apa?" tanya Junhoe yang merasa tak yakin dengan apa yang baru saja ia dengar. Lelaki itu bahkan menjulurkan wajahnya, memasang telinga di hadapan Sohyun seakan Sohyun akan menjawab pertanyaannya itu. Sementara itu, Yoojung terlihat kaget dan tidak memberikan reaksi apa-apa. Ia masih diam dengan mulut yang mengagah menatap sahabatnya itu.

"Kok?"

Sohyun menghela nafas kasar, lalu mendorong pelan wajah Junhoe agar menjauh darinya sebelum menatap kedua sahabatnya yang masih terlihat bingung itu.

"Kata lo berdua, dia cuek sama cewek. Jadi, siapa yang gak baper kalo dianterin mie ayam sampe ditemenin makan?!"

Gadis berponi itu akhirnya memilih untuk menceritakan apa yang ia rasakan pada kedua sahabatnya. Mereka bisa membantunya seperti sebelumnya. Lagian apa salahnya sih?

"Seriusan lo? Kapan?" tanya Yoojung yang masih dalam mode tak percayanya.

"Semalam."

"Kok bisa? Hanbin gak biasanya kayak gitu."

"Ck, makanya itu, Jun!" Yoojung tiba-tiba berdecak sambil manabok kepala Junhoe saat lelaki itu mangajukan pertanyaan tak bermanfaat itu.

"Disuruh Jinan," jawab Sohyun pelan. "Tapi tetap aja, gue baper."

Iyalah, Sohyun baper. Emang yang Hanbin bilangin pas mereka makan bareng itu disuruh Jinan juga?






^*leader couple*^






YoaMaria

Leader Couple (Hanbin-Sohyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang