Enam Belas

741 125 18
                                    


Coment dong..
Coment ya...






^*leader couple*^





Suasana rumah kembali sepi setelah Hanbin mengusir Junhoe, Jungkook dan Chanwoo secara paksa. Di tambah kedua orang tuanya dan Hanbyul yang tiba-tiba harus keluar karena urusan mendadak di rumah kakak ibunya, dan menyisahkan ia dan Hana, suasana sepi itu makin terasa.

Hanbin baru naik ke kamarnya dan Hana kembali dengan kegiatan malas-malasannya di sofa ruang keluarga. Gadis itu sibuk mengumpat, mengatai para tukang modus di group kelasnya yang entah kapan akan berhenti.

Saat tengah asyik dengan kegiatan tak berfaedahnya itu, Hanbin tiba-tiba turun dari lantai dua. Kakaknya itu sudah mengganti kemejanya dengan hodie dan kini berjalan sambil menenteng sebuah kunci yang ia yakini adalah kunci motor. Menyadari itu, gadis berambut pendek itu segera melompat bangun dari posisinya dan duduk menatap Hanbin yang akan ke depan.

"Mau ke mana, bang?"

Hanbin menghentikan langkah, menoleh dan menatap adiknya yang kini juga menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Ke tempat Jinan, penting katanya," jawab lelaki itu kalem, membuat Hana segara beranjak dari duduknya.

"Ikut," cicitnya dan melangkah ke arah Hanbin begitu saja.

Hanbin berdecak, lalu menatap Hana dari ujung kaki sampai ujung rambut dan kembali lagi ke kaki. "Gak! Lo tinggal aja," jawabnya saat Hana sudah ada di sampingnya.

"Gak mau sendirian di rumah," rengek gadis itu, membuat Hanbin kembali berdecak. "Ke rumah Chanu aja," suruhnya.

Hana menggeleng cepat sambil menekuk wajahnya. "Gak mau ah, ikut lo aja. Sekalian, mau makan mie ayam deket rumahnya Jinan."

"Lah, lo belom makan?"

"Udah sih," jawab Hana sambil nyegir. "Tapi mau mie ayam."

Hanbin berdecak lagi. Tapi, sedetik kemudian, ia kembali melanjutkan langkahnya, membuat Hana bersorak pelan dan mulai mengekori kakaknya itu.





^*leader couple*^





Jinhwan berdecak, menatap malas Hana yang berlari kecil ke arahnya. Saat ini, ia sedang duduk di gazebo di depan rumahnya. Lelaki itu memegang ponselnya dan terlihat menekuk wajahnya saat Hana yang lebih dulu muncul, padahal yang ia hubungi tadi Hanbin.

"Lo ngapain ke sini?" tanya lelaki mungil itu.

"Kepo lu," jawab Hana masa bodoh dan mengambil tempat di samping Jinhwan.

Hanbin datang dan langsung duduk di samping Jinhwan. Keningnya lalu berkerut karena ekspresi kesal yang Jinhwan tunjukan itu terasa mengganggunya.

"Kenapa lo?" tanyanya malas.

"Lo ngapain sih, bawa-bawa dia?" tanya balik lelaki mungil itu dengan kesal sambil menunjuk Hana yang terlihat tak peduli dengan pembicaraan mereka. "Gue tuh mau serah terima tugas. Lo yang beli mie ayam buat Sohyun, sekalian anter ke rumahnya. Kalo lo bawa dia, gimana gue bisa bebas tugas?!" Jinhwan mulai berceloteh, mengeluarkan alasan mengapa ia memasang wajah kesal begitu Hanbin dan Hana datang.



"Ha?"



Dan jelas Hanbin tak mengerti maksudnya. Jinhwan sedang bicara apa sih?

Jinhwan berdecak, lalu melirik Hana dengan tajam. "Napa lo bawa dia?"

Hanbin membulatkan mulutnya, lalu mengangguk kecil sebelum melipat kakinya dan mulai mengambil kripik yang ada di depan Jinhwan.

"Di rumah gak ada orang," Hanbin diam sebentar, mengunyah kripiknya dengan tenang sebelum melanjutkan jawabannya. Tapi, belum juga ia melanjutkan, Jinhwan sudah mendahuluinya dengan nada kesal yang sama. "Ck, biasanya juga dia ke Chanu."

"Gak mau, katanya mau mie ayam di depan," balas Hanbin cuek.

Jinhwan berdecak lagi, lelaki itu rasanya masih kesal. Rencananya untuk mengerjai sepupunya bisa gagal jika Hana ada di sini. Sial! Kenapa Hana terus ada di sekitar Hanbin sih? Jika seperti, jelas saja jika...



"Eh, Nan?"



Jinhwan mengerjap, lalu menoleh dan menatap Hanbin yang terlihat menatapnya dengan tatapan bingung.

"Tadi lo bilang apa?" tanya Hanbin. "Gue beli mie ayam buat Sohyun, sekalian antar ke rumahnya?"

Jinhwan kembali mengerjab. Seperti ditendang kembali ke dunia nyata, lelaki mungil itu langsung tahu maksud Hanbin. Maka, dengan cepat ia mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Hanbin.

"Lo kira gue gojek?" tanya Hanbin lagi, kini dengan nada kesal tanda menolak yang jelas. "Ogah!"

"Yah, tolonglah, Bin," tapi Jinhwan merengek, ingin apa yang ia katakan dituruti sahabatnya itu. "Gue abis dari rumah Sohyun, masa gue balik lagi?"

"Gue juga abis dari rumahnya," balas Hanbin tak mau kalah.

"Itu kan dari tadi," bujuk Jinhwan. "Lagian, lo gak kasian apa sama gue? Gue udah bolak-balik rumahnya tiga kali, masa gue harus ke sana lagi?"

"Ya, itu urusan lo!"

"Kasihan Sohyun, Bin. Dia di rumah sendiri," entah bagaimana Jinhwan bisa mengatakan kalimat yang tidak ada hubungannya dengan pembicaraan mereka, yang jelas setelah kalimat itu terucap, gerakan tangan Hanbin yang akan mengambil kripik terhenti begitu saja.



"Ha?"



"Apa hubungannya sama gue?" namun, ia tetap tak mengerti maksud Jinhwan.

Jinhwan berdecak lagi, namun kemudian mendorong Hanbin agar bangun dari duduknya. "Udah, sana lo pergi aja ke rumahnya. Jangan lupa mie ayamnya juga."

Hanbin mendengus lalu memasukan kripik yang ada di tangannya dan memakannya. Setelah itu, ia menjulurkan tangannya ke hadapan Jinhwan.

"Paan?"

"Duitnya, bego!" jawab Hanbin kesal. "Lo nyuruh gue beli mie ayam, duitnya mana?"

"Pake punya lo lah, Bin," jawab Jinhwan tanpa dosa. "Nolongin orang, jangan setengah-setengahlah," lanjutnya lalu mengedipkan sebelah mata pada Hanbin, membuat Hanbin berdecak lagi dengan sebal.

"Na, ayo," mengabaikan Jinhwan, Hanbin segera memanggil Hana, agar mereka segera pergi.

Hana sendiri segera beranjak, namun belum juga ia berjalan Jinhwan menahan tangannya.

"Eh, apaan?" tanya Hana bingung.

"Apa lagi, njir?" sambung Hanbin yang sudah kesal sejak tadi.

"Hana tinggal di sini aja. Lo anter mie ayamnya baru lo datang lagi," jawab Jinhwan masih dengan tanpa dosanya, membuat Hanbin mengumpat kasar begitu saja dan Hana menabok kepalanya dengan tangan gadis itu yang lain.

"Ini bukan nolongin, tapi penyiksaan, bego!"

Jinhwan tak menanggapi. Lelaki itu justru kembali menarik tangan Hana, membuat gadis itu kembali duduk di tempat semula. Selanjutnya, ia menatap Hanbin yang terlihat heran dengan tingkahnya.

"Udah, lo pergi aja dulu. Kasian, dia udah nunggu setengah jam," ucap Jinhwan sambil menggerakan tangannya, menyuruh Hanbin pergi.

"Terus gue?" tanya Hana yang juga tak mengerti.

"Nanti Chanwoo yang jemput."






^*leader couple*^






Bintangnya jangan lupa... Hehehe...



YoaMaria

Leader Couple (Hanbin-Sohyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang