Suasana kantin siang ini memang tak seramai biasanya, karena bel pulang sudah berbunyi sekitar lima belas menit yang lalu, sehingga kebanyakan siswa sudah pulang ke rumah masing-masing. Yang saat ini ada di kantin hanyalah beberapa siswa kelas XII yang membeli makanan untuk mengisi perut mengingat mereka punya jam tambahan hingga sore nanti. Ada juga beberapa siswa kelas XI dan X seperti Hanbin yang kini sedang duduk di salah satu kursi sambil menunggu Sohyun yang sedang meminta es batu pada salah satu penjual es yang ada di kantin."Nih," Hanbin mendongak, menatap Sohyun yang memberinya seplastik es batu dengan ekspresi datar yang sama.
"Buat apaan?" tanya lelaki itu pelan.
"Kompres muka lo," jawab Sohyun acuh sambil meletakan plastik es tadi dan ia sendiri duduk di hadapan Hanbin.
Hanbin mengulum bibir dengan rasa berbunga yang tiba-tiba menghiasi hatinya. Ia tak meyangkah jika Sohyun akan sekhawatir ini. Gadis itu bahkan memberikan es batu untuk mengompres wajahnya yang habis dihajar Jungkook. Padahal, Jungkook hanya memukulnya sekali. Dan ia berani bertaruh jika bogeman Jungkook tadi sama sekali tak berbekas di wajah tampannya.
"Napa lo senyum?" tanya Sohyun tiba-tiba. "Gue suruh lo kompres, bukan senyum!"
Hanbin tersenyum kecil, lalu mendorong pelan plastik berisi es tadi untuk lebih dekat dengan Sohyun. "Kompresin dong," ucapnya setelah itu.
Sohyun mendengus lalu menatap lelaki itu dengan tatapan malasnya. "Lo punya tangan kan? Kompres aja sendiri!" jawab gadis itu masa bodoh. "Lagian, lo siapa juga sampe harus gue kompresin segala?"
"Gue kan ketua kelas lo, Hyun. Jadi lo harus baik dong sama pemimpin lo," balas Hanbin santai yang entah mengapa membuat Sohyun mendelik tajam padanya.
Delikan tajam Sohyun bukannya membuat Hanbin menciut. Lelaki itu justru melebarkan senyumnya dengan tatapan menggoda, membuat pipi Sohyun memerah begitu saja.
"Atau lo lagi ngode gue, Hyun?" tanya lelaki itu tanpa beban. "Emang lo pengen jadi siapanya gue?"
Jika ada Hana, gadis itu sudah pasti akan berteriak heboh dan memaki abangnya itu tanpa beban. Bagaimana bisa Hanbin bertanya sesantai itu?
Sementara itu, Sohyun merasa semakin panas di tempat duduknya saat ini. Kata-kata Hanbin membuatnya merasa jika semua darahnya mengalir dan berkumpul di pipinya, menciptakan rona merah yang membuatnya mengumpat dalam hati. Mengapa Hanbin sebodoh itu? Dan mengapa pipi sialannya harus merona di hadapan lelaki itu?
Untuk menutupi apa yang dirasakannya, Sohyun lantas meraih plastik es yang sejak tadi masih ada di hadapannya dan melempar Hanbin dengan benda itu begitu saja.
"Kompres sendiri!" ucapnya datar. "Lagian ngapain sih pake dikompres segala? Ditonjok sekali doang juga?!"
"Kan lo yang nyuruh."
"Diem lo!"
Hanbin mengatupkan bibirnya begitu saja saat perintah si gadis yang menyuruhnya diam terdengar bagai bom waktu yang bersiap meledak. Ia tahu bagaimana saat Sohyun mengamuk, ia pernah diamuk gadis itu saat tak ikut rapat dengan OSIS. Dan amukan gadis itu berefek jelek bagi hari-harinya. Jadi, ia berpikir jika diam dan mengikuti perintah gadis itu adalah hal terbaik yang seharusnya ia lakukan.
Dan untuk menghindari apa yang ia takutkan, lelaki itu lalu menegok ke seluruh penjuru kantin. Melihat siapa saja yang ada hingga matanya menangkap sosok cantik berambut panjang yang membuat seorang playboy cap badak Jeon Jungkook mengahajarnya setangah jam yang lalu. Senyum lelaki itu lalu merekah begitu saja dengan sebuah ide gila hasil ajaran sang adik dan gengnya yang tiba-tiba muncul di kepalanya. Ia lalu mengangkat tangannya melambai ringan sambil memanggil nama gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Couple (Hanbin-Sohyun)
FanfictioniKON School Live (New Version) "Lo kenapa sih, ngotot banget gue ke sana? Kalo lo pengen sama gue, ya udah, di sini aja!" Harap meninggalkan jejak untuk menghargai setiap karya yang ditulis. story by. YoaMaria