Lima

1K 117 5
                                    


Seisi kelas IPA 5 menjadi sunyi saat seorang guru muda berparas cantik berjalan dengan anggun memasuki kelas. Suara teriakan Jimin yang tadi rusuh karena sibuk beradu argumen dengan Jinhwan perlahan menghilang digantikan dengan kesunyian.

Jungkook yang duduk di sudut kelas dengan Taeyong disisinya tiba-tiba berdiri. Lelaki itu lalu bergaya bak diva lalu tersenyum manis pada guru cantik yang baru saja meletakan bukunya di atas meja guru.

"Selamat pagi, ibu cantik. Selamat datang di IPA 5, semoga ibu cantik bisa betah di sini dan gak pengen cepat-cepat keluar. Btw, nama ibu siapa?" ucapnya panjang lebar.

Junhoe yang duduk sendirian tepat di belakangnya, otomatis menendang kursi Jungkook, membuat kaki kursi beradu dengan betisnya dan hasilnya ia kembali duduk dengan gaya yang sama sekali tak elit.

Guru cantik itu di depan kelas sana tiba-tiba memukul pelan meja dan berdehem kecil. Membuat perhatian seluruh kelas kembali padanya.

"Miss Irene," ucapnya pelan dengan nada datar, membuat seluruh kelas melongo menatapnya.

"Ha?" Jimin yang duduk paling depan, melongo tak paham pada guru cantik itu, membuat Jinhwan yang duduk di sampingnya menendang kursinya dengan gemas.

"Apaan?" cerocos Nayeon tanpa dosa.

Miss Irene tak menanggapi pertanyaan itu. Wanita itu masih menatap fokus Jungkook yang sesekali masih meringis di belakang sana.

"Kamu," panggil wanita itu pelan sambil menunjuk Jungkook, membuat anak itu menatapnya bingung. "Kamu boleh di luar kalo gak sopan di pelajaran saya,"

"Mampus lo, badak!" ledek Hana dari tempat duduknya.

"Makanya, kalo menel jangan ke mana-mana," timpal Yuju dari depan Jungkook.

"Buku mana?" suara Miss Irene kembali terdengar, membuat semua mata mengarah ke arahnya.

"Buku?" Hayi membeo dengan wajah polos, sama seperti siswa lain yang juga masih bingung. Pasalnya, di atas meja mereka masing-masing sudah ada buku. Lalu, buku apa lagi yang dimaksud guru cantik itu.

"Ketua kelas mana?" pertanyaan lain lagi dan semua siswa semakin bingung. Kenapa sih nih guru ngomong setengah-setengah?

"Bin?" panggil Bobby pelan karena Hanbin yang duduk sendirian di meja sebelahnya terlihat sedang sibuk menulis sesuatu pada buku.

"Hm?" dehem Hanbin pelan tanpa menatap Bobby.

"Hanbin?" kini giliran Yunhyeong yang tempat duduknya lebih jauh darinya yang membuka suara, berusaha memanggil lelaki yang masih sibuk dengan bukunya itu.

Hana dan Saeron yang duduk di depan Hanbin sontak menoleh ke belakang. Kedua gadis itu kompak menepuk jidat saat melihat apa yang sedang lelaki itu lakukan.

"Abang," panggil Hana pelan sambil menggoyang meja Hanbin, membuat lelaki itu mendongak dan menatapnya jengkel.

"Hanbin, dipanggil Miss Irene," ucap Saeron begitu saja, membuat Hanbin menoleh padanya dengan wajah bodoh.

"Buat apaan, njir? Gue belom ganteng ini," lelaki itu lalu bersuara heboh sambil menegakan duduknya dan merapikan penampilannya entah untuk apa.

"Lo udah ambil buku, bang? Ditanyain sama Miss Irene tuh!" ucap Hana cepat sebelum tingkah aneh Hanbin muncul.

"Ha? Buku apaan?"

"Buku pelajaranlah. PKN!"

"Harus gue yang ambil ya?"

"Terus, gunanya lo sebagai ketua kelas apa?"

Hanbin membulatkan mulutnya dan menatap tak percaya Hana. Membuat adik sepupunya itu mendengus kesal dan berbalik dengan ekspresi wajah lelah yang dramatis.

Sementara itu, Saeron melempar tatapannya pada Yoojung yang kini menatap ke arah mereka. Gadis tinggi itu lalu memberi isyarat pada Yoojung agar menangatakan pada Sohyun, jika Sohyun dan Hanbin harus segera mengambil buku yang dimaksud Miss Irene.

"Hyun, buku Hyun!" ucap Yoojung heboh sendiri sambil meraih lengan Sohyun dan menganyunkannya.

"Hah?" Sohyun yang tak paham maksud Yoojung malah melongo tak percaya pada sahabatnya itu. "Buku apaan?"

"Buku!"

"Iya, buku apaan, nyet!"

Yoojung menepuk pelan keningnya dengan gaya yang sama dramatisnya dengan yang Hana lakukan tadi dan menatap Sohyun dengan tatapan gemas.

"Ya ampun, lo sama Hanbin tuh kenapa sama-sama gak peka, sih?" tanya Yoojung cepat, membuat Sohyun yang mendengar nama Hanbin disebut jadi mendengus malas. "Ambil buku sana ke Perpus!"

"Ogah!" jawab Sohyun langsung.

"Ketua kelas sama wakil mana?" suara Miss Irene kembali terdengar, membuat Hanbin dan Sohyun sontak menatapnya. "Kenapa bukunya belum diambil?" tanya wanita itu kemudian dengan nada yang mengintimidasi.

"Gak ngomong sih!" ceplos Hanbin tanpa sadar.

Bobby yang duduk di samping hampir mengumpat kasar. Lelaki itu buru-buru merunduk dan membekap mulutnya sendiri agar tak kelepasan.

Diujung deret mereka, Junhoe juga ikut merunduk, menyebut seluruh isi kebun binatang dengan pelan karena tak menyangkah Hanbin akan keceplosan seperti itu.

Hana yang ada di depan Hanbin kembali menoleh. Gadis itu terlihat gemas ingin menabok Hanbin saat ini juga.

Dan Sohyun, gadis itu perlahan menoleh menatap sang ketua kelas dengan tatapan datarnya. Ada sinar kekesalan dalam mata bulat yang mengarah pada Hanbin itu. Dan beberapa detik setelah itu, gadis berponi itu mendengus kesal dan bangun dari duduknya.

Hanbin sendiri yang melihat tingkah Sohyun itu, perlahan mengatupkan bibirnya dan mengulumnya ke dalam. Dengan gaya was-was sambil menatap Miss Irene yang tengah menatapnya tajam, ia lalu bergerak perlahan menuju ke depan, sebelum keluar kelas dan menyusul Sohyun yang telah lebih dulu keluar kelas.

^*leader couple*^

"Anjir, cantik-cantik galak!" Hanbin menoleh ke belakang ke dalam kelas saat ia baru keluar kelas dan langsung mengumpat tak jelas. Lelaki itu dapat melihat tatapan ngerih yang dilemparkan seluruh teman kelasnya padanya sebelum ia menjauh dari pintu.

Saat ia menoleh untuk kembali memandang ke depan karena ia akan ke Perpustakaan, lelaki itu tiba-tiba berhenti otomatis. Kakinya bahkan membuat gerakan mundur selangkah. Di depannya, Sohyun menatapnya dengan tatapan datar yang entah mengapa, membuatnya mengangkat alis karena penasaran.

"Kenapa?"

Sohyun tak menjawab. Gadis itu lalu berbalik dan kembali melanjutkan langkahnya, dengan tenang meninggalkan Hanbin yang masih diam di tempatnya.

Hanbin sendiri tak bergerak. Lelaki itu masih menatap punggung Sohyun yang mulai menjauh dengan bibir yang mencuat kecil.

"Diam mulu, njir. Kapan gitu omongan gue dijawab," gumamnya setengah kesal lalu mulai melangkah mengikuti gadis berponi yang telah mendahuluinya.

"Tadi pagi juga gue dilisten doang, gak dijawab. Dipikir gue berita di TV kali ya? Berita aja dikomentarin."

Oke fix, kalau seperti ini, kastanya Hanbin lebih rendah dari berita yang tayang hampir setiap saat di TV, bagi Sohyun.

^*leader couple*^

Semakin gak jelas kah?

YoaMaria

Leader Couple (Hanbin-Sohyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang