1.1

315 73 1
                                    


" Kita seperti Dua kutub magnet yang sejenis, Ingin bersatu, tetapi nyatanya tidak bisa. Seperti aku dan kamu, Aku menginginkan untuk satu, Tapi kau masih tidak."

----

Dunia beneran berubah gitu aja semenjak kejadian dimana semuanya udah memperjelas mulai saat itu, baik Vernon maupun umji udah ga peduli satu sama lain. ah, enggak. Cuman umji, nyatanya Vernon masih peduli sama umji. Bahkan, dia nanya ke abangnya umji, seokjin, buat sekedar nanyain umji. seokjin bingung awalnya, tapi ngeliat gimana umji skrng, dia jadi ngerti. Meski tanpa ada kata cerita yang didengarnya.

Sekarang temen sekelasnya bahkan gada yang sangkut pautin antara umji Ama Vernon, karena umji yang bilang ; 'jangan sangkut pautin gua Ama dia, gua ga suka.' mungkin cuma guru guru yang suka sangkut pautin mereka berdua. Itupun, selalu berhasil dialihin Ama seungkwan.


Vernon baru keluar dari ruangan siaran radio, iya tempat eskulnya disana karena emang Vernon anak radio meskipun jarang ikut siaran, dia bagian oa line yang ngeladenin orang orang ngerequest lagu. Tapi, tadi dia siaran untuk yang pertama kalinya.








bruk!


"Tsk" suara decakan terdengar setelah satu sama lain melihat siapa. Umji tentu saja, langsung ngedecak gitu aja saat ngeliat yang nabrak dia itu Vernon. Disini, Vernon ngeliat jelas kalo umji beneran benci Ama dia. alesannya? Tentu saja, dia gatau. Sampai sekarang dia gatau ada apa malam itu karena Vernon ga minat untuk nanya.

"jalan make mata." kata umji sambil jongkok ngambilin buku yang jatoh. Vernon merunduk kemudian jongkok, tapi baru aja dia bantuin,

"gausah, gua bisa sendiri." Ucap umji menepis tangan Vernon, membuat Vernon jengah. Umji berdiri segera beranjak dari tempatnya, sementara Vernon masih jongkok dengan kepala ditundukin karena dia beneran jengah sama sikap umji. Ia melirik mendapati, umji belum jauh dari jangkauannya. Ia mengejar perempuan itu.



"Woi." Panggilnya, yang tak langsung disahuti oleh umji. Hal ini, ngebuat Vernon nahan tangannya, dan itu ngebuat langkah umji berhenti.

Netranya menatap gadis didepan seolah olah  mengisyaratkan bahwa ia mencintai gadis didepannya. Tapi, yang terbaca sebagai balasannya malah isyarat bahwa gadis itu benar benar membencinya.


Ia merogoh saku almamater mengeluarkan sebungkus roti sandwich dan satu Yakult kecil yang ia beli sebelum siaran radio tadi, dan ia meletakkan roti dan Yakult di tangan gadis itu.

"jangan sampai sakit." katanya, yang langsung dibalas tawa kebencian dari sang gadis. Ia melepaskan tangan umji, dan tersenyum hangat.

"makasih, tapi ga butuh." Balas umji kemudian melempar roti dan Yakult kelantai, membuat Yakult itu pecah. Lalu, meninggalkan lelaki itu dengan rasa bencinya yang sudah menjelajahi seluruh egonya.









Seneng gak

143 ;+ vernon×umjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang