Begitu turun dari panggung, air mata Sohye makin mengalir deras. Dia berusaha menutupinya dengan rambut panjangnya, namun hal itu justru membuat pandangannya semakin kabur. Dia meraba-raba sekitarnya untuk mencari pegangan supaya tidak jatuh dari tangga, ketika tiba-tiba dia merasa seseorang mengulurkan tangannya dan menuntunnya hingga anak tangga terakhir.
Tidak perlu ditanya lagi siapa pemilik tangan tersebut.
"Hati-hati, Ay..."
Jujur, Sohye merasa bersalah. Sungguh saat ini dia sangat takut untuk menatap wajah Woojin. Selama di atas panggung tadi, Sohye melihat sendiri perubahan raut wajah sang kekasih yang tadinya rileks perlahan mengeras ketika Sohye mulai menangis.
Dia hanya bisa berharap Woojin tidak salah paham dan mengerti maksud sebenarnya kenapa dia menampilkan lagu itu.
"Sohyekuuuuhhh~~~~~"
Tiba-tiba Yoojung dkk datang sambil berlari dan langsung menghambur untuk memeluk Sohye, sama sekali tidak menghiraukan Woojin yang masih ada disitu.
"Sohye keren banget sih aktingnya, kita-kita jadi pada ikutan nangis tauu..."
Sohye tersenyum kecil mendengar itu. Bisa membuat orang lain larut ke dalam emosi bersamanya merupakan impiannya sejak bercita-cita menjadi aktris. Walaupun lebih sering mendapat peran kecil, Sohye selalu mendapat pujian karena ia bisa meninggalkan kesan yang dalam pada setiap penampilannya.
Yoojung melepaskan pelukannya lalu berusaha mengangkat wajah Sohye yang masih tertunduk dengan kedua tangan mungilnya, "Aduh... udah dong nangisnya Hye... ntar gue jadi pengen nangis lagi nih..."
Dan benar saja, tidak lama kemudian Yoojung malah ikut nangis beneran.
"Yah elah, malah pada nangis," protes Doyeon sambil memutar kedua bola matanya sok-sokan jengah, padahal air matanya juga ikutan menetes. Somi malah sudah pergi memeluk Sohye dan Yoojung, meninggalkan Mina dan Doyeon yang mati-matian mengipasi wajah mereka masing-masing seolah-olah itu dapat membuat air mata mereka cepat mengering.
"Et dah, kak Woojin cepet banget larinya--- loh loh loh ada apa ini? What happened?"
Samuel datang bersama para cowok yang datang belakangan dan langsung dibuat bingung ketika sampai di backstage mendapati para cewek sedang menangis berjamaah. Hyungseob yang dari awal menonton sudah menangis, jadi makin terisak bersama dengan para cewek. Haknyeon juga mulai berkaca-kaca, tapi dia masih bingung kenapa orang-orang pada menangis. Sedangkan Jihoon langsung menghampiri ceweknya sambil misuh-misuh ke Woojin.
"Ini pasti kerjaan Woojin nih. Lo ngapain lagi sih sampe cewek-cewek pada nangis gini?"
"Lah gue lagi?! Gue dari tadi diem loh ini! Pada seneng amat sih nyalah-nyalahin gue? Sabar aku tuh..."
Entah dia sengaja atau tidak, yang jelas mereka yang lagi nangis malah terkikik mendengar Woojin mengeluh seperti itu. Mau kasihan, tapi gimana ya? Woojin itu memang paling enak buat disalah-salahin.
"Pokoknya lo tuh emang selalu salah, Jin," seru Mina yang air matanya langsung mengering karena menahan tawa, "Udah terima aja."
"Iyain dah iyain," kata Woojin ga ikhlas, "Begini emang nasib jadi orang terlalu ganteng dan baik hati."
Sohye langsung tertawa sementara Yoojung menendang kakinya kesal. Somi pun ngomel-ngomel, "Iiiihhh kak Woojin apaan sih! Ngerusak momen aja, tau ga?!"
"Ya Tuhan, salah gue apa sihhh??? Gue berisik, salah. Gue diem, salah. Gue biarin nangis, salah. Gue bikin ketawa, salah juga. Mau lo pada apa sih??!!!"
"Lo idup aja udah salah tau, Jin," jelas Yoojung yang suaranya jadi serak gara-gara nangis. Hanya tinggal dia yang masih sesenggukan, sedangkan yang lain sudah menyeka air matanya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smultronstalle | Woojin x Sohye (COMPLETED)
FanfictionSmultronstalle (n.) a special place discovered, treasured, returned to for solace and relaxation; a personal idyll free from stress and sadness. (Original story written in Bahasa)