Masih 2 tahun yang lalu...
Sohye segera pergi ke kamar Woojin untuk memberitahu cowok itu kalau papanya datang.
Sungguh, timingnya ga pas banget. Kenapa Sohye justru ketemu papanya Woojin pas mereka sudah putus?
"Woojin--"
"Papa?"
Ternyata papanya Woojin mengikuti Sohye dari belakang dan langsung masuk ke kamar Woojin tanpa bilang apa-apa. Seketika suasana tegang menyelimuti kamar itu.
"Err-- aku bikinin minum dulu ya--"
"--ga usah, Hye, kamu disini aja."
Woojin langsung memotong omongan Sohye tanpa menoleh sedikit pun. Kedua matanya menatap gerak-gerik papanya dengan sangat hati-hati.
"Woojin ih, ga boleh gitu," Sohye menegur Woojin sambil berbisik, lalu sambil tersenyum canggung gadis itu berusaha bertanya pada papanya Woojin, "Om mau minum apa? Teh? Kopi?"
"Sohye--" protes Woojin, tapi Sohye menyuruhnya untuk bungkam dengan menepisnya pelan.
Papanya Woojin hanya mendelik sekilas pada Sohye, raut wajahnya sama sekali tidak terbaca.
"Ga usah, Nak. Om juga ga akan lama kok disini."
Eh tapi dijawab loh.
Sohye jadi makin bingung harus bagaimana. Dia buru-buru menarik kursi yang tadi didudukinya ke hadapan papanya Woojin.
"Um... kalo gitu duduk dulu aja, Om..."
"Hm. Makasih ya, siapa nama kamu tadi?"
"Eh? Sohye, Om. Nama saya Kim Sohye. Maaf saya tadi lupa memperkenalkan diri."
"Hm..." papanya Woojin terdiam sejenak, ia memperhatikan Sohye sekilas yang masih mengenakan seragamnya dengan ekspresi datar, lalu mengalihkan pandangannya ke Woojin, "Mama kamu kemana?"
"Di kampus," jawab Woojin seadanya.
"Ck. Anaknya lagi sakit, malah ditinggal kerja."
Sohye terkesiap mendengar komentar yang keluar dari mulut papanya Woojin. Raut wajah Woojin juga tampak jengah mendengar hal itu.
"Papa kalau cuman mau ngomel-ngomel mending ga usah kesini aja, deh. Woojin capek," katanya ketus seraya membenamkan kepalanya di balik selimut.
"Dasar anak ini--"
Sohye hanya bisa meringis melihat interaksi keduanya yang ternyata seburuk itu. Pantas saja Woojin hampir ga pernah menceritakan apa-apa tentang papanya ini. Tapi tetap saja, menurut Sohye, biar bagaimanapun juga, namanya anak harus tetap menghormati orang tua...
"Woojin... jangan gitu..." tegur Sohye pelan. Dia mencoba menggoyangkan lengan Woojin, tapi cowok itu malah membalikkan tubuhnya sehingga kini ia membelakangi keduanya.
Papanya Woojin menghela napas, "Sudah, biarkan saja, Nak Sohye. Anak ini memang keras kepala dari kecil. Lagian Om juga kesini cuma mau memastikan Woojin ga kenapa-kenapa. Sudah ya, Om harus segera kembali ke Busan malam ini."
"Eh? Om masa gitu aja, sih? Woojin ih, papa kamu udah jauh-jauh datang dari Busan--"
Woojin malah semakin mengeratkan selimutnya, sama sekali tidak peduli dengan apa yang mereka katakan. Papanya Woojin pun hanya tersenyum kecut, lalu segera beranjak pergi keluar kamar Woojin.
Sohye hanya bisa menatap Woojin kecewa. Gadis itu pun segera melangkahkan kakinya cepat untuk mengantarkan papanya Woojin ke bawah.
"Om beneran ga mau minum dulu?" tanya Sohye lagi, "Om pasti capek habis perjalanan jauh. Mending istirahat aja dulu, Om. Mungkin sambil nunggu mamanya Woojin pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Smultronstalle | Woojin x Sohye (COMPLETED)
FanfictionSmultronstalle (n.) a special place discovered, treasured, returned to for solace and relaxation; a personal idyll free from stress and sadness. (Original story written in Bahasa)