Namaku Wulan Salsabilla, biasa dipanggil Wulan. Aku tinggal di Bandung, sempat tinggal di Jakarta waktu kelas 5 sd lalu pindah lagi ke Bandung kelas 2 SMP. Sebenarnya memang asli Bandung cuma karena harus ikut ayah dinas jadi aku, abang dan ibu harus pindah pindah sesuai dimana ayah ditugaskan, waktu kecil sampai pernah tinggal di Maluku.
Ayahku ini seorang TNI AD yang kalau pulang saja bisa 3 bulan sekali tapi aku bangga padanya, ibu ku seorang ibu rumah tangga, ibuku juga buka usaha kecil seperti cathering kue untuk acara acara arisan, kondangan dsb. Kalau abangku baru masuk kuliah dia ambil jurusan Hukum, dia juga kerja sambilan seperti buat kaos tumblr lalu dijual lewat online.
Aku kelas 10 SMA , baru masuk 2 bulan lalu. Aku mempunyai 2 orang teman yang benar akrab denganku. Namanya Reva, si bule asli London - Sunda katanya dan ada juga Raisha atau Icha, si bawel yang super perhatian. Hanya 2 tapi itu sudah cukup lagi pula aku ini tidak pandai bergaul dari dulu padahal Abangku sering banget kasih solusi bahkan sampai memberiku buku tentang "bagaimana cara bersosialisasi" gila kan? Memangnya aku sebodoh itu.
Pagi ini, saat selesai KBM jam pertama dan kedua aku keluar untuk pergi ke kantin sendiri karena Reva dan Icha ternyata bawa bekal, nggak enak kalau minta anterin. Kantinnya tidak terlalu ramai jadi aku langsung pesan roti bakar blueberry dan segera kembali ke kelas, takut Reva dan Icha sudah selesai makan, bodohnya karena terburu buru aku nggak liat ada seseorang yang juga sedang mengantri di belakang dan malah aku tubruk tapi untungnya nggak sampai jatuh walaupun tadi itu cukup keras.
"Eh maaf kak," kataku
ku lihat wajahnya asing terus juga seragamnya sudah sedikit pudar seperti sudah lama dipakai, makanya aku yakin kalau dia pasti kakak kelas, tapi aku langsung pergi tanpa menunggu responnya. Takut ketinggalan sama Reva Icha.
Sampai di kelas aku langsung duduk bergabung dengan mereka yang sedang asik membicarakan seseorang yang aku gatau itu siapa, jadi aku hanya diam memperhatikan sambil menyantap roti bakarku.
"Ganendra? Serius dia kakak kelasmu pas SMP?" Tanya Reva
"Iya! Dari dulu sampai sekarang masih aja ganteng euy, kasep" kata Icha begitu antusias
"Cuma dulu dia masih lucu imut imut gimana gituu" kata Icha lagi,
Aku tetap diam mendengarkan mereka bicara tanpa memperdulikan isi obrolannya, yang penting dengar orang lagi ngomong berarti telingaku belum budek.
"Lan, kenapa kamu teh diem aja?" Tanya Icha
"Ah gapapa kok, cuma bingung kalian ini ngomongin apa?" Kataku
"Ih, serius ini kamu nggak tau ka Ganendra?" Reva seperti terkejut
Aku menggelengkan kepalaku,lalu aku melahap lagi roti bakarku.
"Parah ini sih, sok lah kasih tau,Cha" kata Reva wajahnya antara kecewa dan kaget. Tapi aku nggak begitu menghiraukannya mereka hanya lebay kataku,
"Nah, Lan. Ganendra itu kakak kelas kita. Dia anak kelas 12 MIA 1 pokoknya dari dulu yang aku dengar dia tuh pintar, dia juga pandai tentang hal hal berbau musik dan pastinya dia itu Kasep pisan" kata Icha yang ikut Antusias seperti Reva.
"Oh. Tetep aja,gatau tuh" kataku benar benar nggak tertarik dengan obrolan ini.
"Ah kamu, gaseru kamu Lan" kata Reva kecewa
Pulang sekolah aku berjalan menuju halte yang jaraknya kira kira 50 meter dari sekolah,tidak biasanya hari ini Bandung lumayan panas mungkin mau hujan nanti sore kali ya?. Sampai di halte tidak ada siapa siapa disana, jadi aku langsung saja duduk sambil menunggu angkot jurusan Buah Batu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ganendra
Fiksi Remajaawalnya kupikir pertemuan itu hanyalah sebuah kebetulan, ketidaksengajaan yang tidak akan berlanjut, namun ternyata kisah yang diberikan Tuhan tidak dapat di tebak. bermula pada pertemuan di halte dekat sekolah dan terus berlanjut menjadi sebuah kis...