#BAB X

878 47 0
                                    

paginya aku sedang ngobrol ngobrol sedikit dengan pamanku, pamanku ini dari dulu adalah oran yang paling pengertian dan paham denganku, pokonya beruntung deh punya paman seperti Mang Asep

Di teras, di temani dengan segarnya embun pagi dan secangkir teh hangat lengkap dengan kue pancong yang baru matang.

"Amang dengar katanya wulan udah punya pacar ya?"

Gak heran amang tau, toh aku punya kakak yang supeeeer nyebelin dan cepu.

"Nggak amang," ku jawab seadanya

"Wulan gamau cerita sama amang?"

"Wulan teh belum punya pacar amang,"

"Yaudah, gak apa apa kalo gamau cerita"

dan dari dulu, kalau amang sudah bilang begitu aku selalu saja terpancing untuk bercerita, entahlah dia pakai jimat apa.

"wulan ga ada pacar amang, tapi kalo suka sih ada," kataku hati hati

"hmm? terus gimana? cerita atuh ka amang,"

"namanya ' g a n e n d r a ' amang, tingginya kira kira se- a'ical lebih dikit, kulitnya putih tapi amang dia suka terlihat kumal karena matahari dan debu, mungkin karena kulitnya putih jadi kalau kena debu dikit langsung terlihat,"

"terus?" pinta amang asep

"dia orangnya rapih, rambutnya juga selalu rapih ke kanan katanya dari orok udah begitu, orangnya juga lucu dan selalu bisa membuat wulan tertawa karena omongannya," kataku antusias

"terus ya amang, dia selalu bersikap tenang jadi aku gatau kalau dia lagi senang atau sedih, dan dia selalu bisa menyihir kata kata sederhana menjadi luar biasa untukku," kataku lagi,

"oh iya? Terus apa?" Tanya amang

"Hmm apa ya?" Aku berpikir sejenak

"ohiya, dia juga selalu tau apa yang akan terjadi dengan omongan ngasalnya," kataku

Pamanku mengangguk paham,

"kenapa belum jadi pacar?" Tanya paman

Aku sontak kaget mendengar pertanyaan paman, lalu akhirnya aku menceritakan semuanya dari kejadian di kantin, kejadian di halte, kejadian di alun alun, bahkan sampai kejadian di pantai dan warung nasi kemarin.

Pamanku sesekali tertawa karena merasa lucu juga dengan ganendra,

"Wulan, amang cuma mau kasih tau, kalau rasa sayang tidak selalu di tunjukkan lewat status, bisa juga lewat tindakan, seperti si ganendra ini contohnya. Amang paham kepuasan akan muncul jika ada status, tapi terkadang status itu juga yang menyebabkan hancurnya sebuah hubungan dan rasa kepercayaan," kata pamanku,

Ya, inilah mengapa aku senang sekali cerita dengan paman, dia selalu bisa menenangkan dan memotivasi diriku.

Aku senyum, "iya amang asep,"

"Yaudah, amang ke depan sebentar ya, mau ke rumah pak RT" katanya,

"Iyaa,"

"Assalamua'laikum,"

"Wa'alaikumsalam,"

***

aku memandangi sebentar fotoku dengan ganendra saat di pantai kemarin, lalu tersenyum kecil. lalu pertanyaan pertanyaan muncul di otakku, sedang apa ya ganendra di bandung sana?

Ponselku berdering menunjukkan adanya panggilan masuk dari nomor tak di kenal, aku sedikit ragu untuk mengangkatnya tapi akhirnya ku angkat juga.

" halo? " terdengar suara lakilaki di sebrang sana

GanendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang