Akhirnya kami berdua memutuskan untuk makan warung nasi khas sunda di daerah alun alun Bandung, kalau lihat alun alun rasanya jadi teringat dulu waktu aku terlalu berharap bersama Ganendra dan dia belum ingin, tapi sudahlah.
"Kamu mau apa?" Tanya Ganendra,
"Hmm apa ya?" Aku membolak balikan menu
"Ini aja, karedok" kataku
"Gamau nasi?"
Aku menggeleng,
"Takut gendut ya?" Ledek ganendra
"apasi engga juga!" aku gemas
"Hahahaha, yaudah minumnya apa?"
"Es teh manis,"
Lalu ganendra memanggil salah satu pegawai disini untuk memesan,
"Teh, karedok hiji , nasi timbel hiji, sami es teh manis 2 nya" kata Ganendra pada pegawai
"Heueuh, di antos sakedap nya" kata si pegawai lalu pergi
Ganendra membolak balikan lagi menu, sepertinya dia tidak ada kerjaan, setelah itu dia langsung menatapku.
"Kamu gendut juga aku tetep suka," katanya tiba tiba
"Hah?" Aku memasang wajah heran
"Lanjutin omongan yang tadi," kata ganendra senyum
"Oooh! Engga ko, emang pingin aja makan karedok" kataku
Ganendra mengangguk,
Lumayan lama menunggu makanan untuk datang tapi terasa tidak bosan karena Ganendra selalu pandai mencari dan membuat topik pembicaraan, sampai akhirnya pesanan kami datang, kami segera melahapnya.
Saat sedang asik makan sambil berbincang, seseorang menghampiri meja kami, dan kalian tau itu siapa? Dara. Seketika moodku turun sangat jauh dari sebelumnya.
"Hai Dra," sapanya
"Hai, kok disini?" Tanya ganendra
Aku diam saja fokus sama makananku,
"Iyaa, kan rumah gue dekat sini, gue duduk disini ya?"
Aku langsung melirik ke ganendra yang ternyata juga sedang melihat ke arahku, aku tau ganendra pasti bingung harus jawab apa, apalagi dia tau aku cemburu sama Dara, karena tidak ingin banyak masalah akhirnya aku mengangguk pelan memberi isyarat 'udah gapapa, suruh duduk aja'. Lalu kembali pada makananku
"Hm emang gaada bangku lain?" Tanya ganendra
Aku kaget, tapi berusaha untuk tenang
"Hm ada, cuma kan mau deket sama lo Dra,"
"Hmm"
"Kenapa? Gaboleh ya? Kenapa sih? Kok sekarang malah lo yang jauhin gue?" Sepertinya Dara kesal dengan sikap Ganendra.
"Ooh, gara gara dia?!!" Dara menunjukku dengan telunjuknya, aku menoleh tatapannya penuh kebencian.
"ga sopan tunjuk tunjuk," kata Ganendra santai
Aku heran, kok bisa ya di situasi seperti ini ganendra tetap tenang seakan tidak ada apa apa?
"Ih Ganendra!!" Pekik Dara,
"pokonya gue bakal terus berusaha buat bikin lo balik kayak dulu!" Kata dara
Setelah itu dara pergi dengan emosinya yang sangat meluap luap barusan dan keluar tempat makan ini, entahlah mungkin dia lupa kalau mau makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ganendra
Roman pour Adolescentsawalnya kupikir pertemuan itu hanyalah sebuah kebetulan, ketidaksengajaan yang tidak akan berlanjut, namun ternyata kisah yang diberikan Tuhan tidak dapat di tebak. bermula pada pertemuan di halte dekat sekolah dan terus berlanjut menjadi sebuah kis...