Hari ini aku berangkat ke sekolah dengan Ganendra, berhubung hari ini juga hanya classmeet saja karena Ujian baru selesai 3 hari lalu, aku berjalan menuju kelas berdua dengan Ganendra dan semua tatapan mata menuju ke arah ku dan Ganendra, bagai kelinci yang masuk ke dalam sekerumunan harimau, aku sampai menunduk karena malu tapi Ganendra tetap santai seakan hanya ada aku dan dia, aku juga yakin pasti di kepala mereka semua muncul pertanyaan "Gavin bisa ngobrol sama cewek?" "Kok bisa ya tuh cewek dapetin Gavin?" Dan hal semacamnya.
"Ga--" aku memanggilnya pelan, hampir seperti berbisik.
"Iyaa?," dia menjawab dengan santai, seakan tidak tau apa yang terjadi
"Kamu ngapain ke arah kelasku?" Ku tanya sambil berhenti jalan dan menatapnya,
Dia ikut berhenti, menatapku, dan senyum.
Sial, senyum itu selalu sukses membuat jantungku seperti sedang berada di dalam sebuah konser rock.
"Mau antar Nona Cantik," katanya senyum
Jujur saja, kalau kalian mau tau, kelas Ganendra kira kira sudah lewat 3 kelas dari selama aku jalan, sementara kelasku ada di lantai 2.
"Ish" aku malah mendengus kesal
"Boleh yaa," katanya
"Engga,"
"Oke, ayo ke kelasmu"
"Ga-- aku bilang 'engga' " kataku sedikit sebal
"Tadi itu bukan pertanyaan, tapi pernyataan. ayo, nanti telat lho nonton volly, abis ini kan ada lomba volly" katanya tak menghiraukan ku sama sekali
Aku menarik nafas, membuangnya perlahan
"ter se rah ! " lalu aku pergi, Ganendra langsung memamerkan senyum jahilnya
Ganendra mengikutiku dari belakang, hingga akhirnya sudah ada di depan kelasku, ku lihat Reva sedang sibuk dengan ponselnya, sementara Icha belum kelihatan, tapi di kelas sudah banyak yang datang.
"Udah sampai, sana balik" kataku
"Di usir?" Tanya Ganendra dengan wajah jahilnya yang menurut itu sangat menggemaskan.
"Engga, maksudku emang mau apa lagi? Kan udah sampai," aku berusaha untuk terlihat biasa padahal aku takut sekali Ganendra mendengar detak jantungku,
"Yaudah, aku ke kelas ya?" Katanya sambil senyum
"Iyaa,"
"Jangan ya,"
"Hah? Maksudnya?" Aku bingung maksud perkataannya
"Jangan kangen," katanya sambil tersenyum jahil
"Ih, engga!" Tiba tiba saja aku menjadi gugup dan buru buru masuk ke kelas, ku lihat Ganendra hanya menggeleng sambil senyum lalu melambaikan tangan dan pergi.
***
Reva dan Icha mengajakku untuk menonton lomba volly, aku sebenarnya malas sekali rasanya ingin pulang saja tapi tidak boleh, di kelas juga bingung harus apa jadi mau tidak mau aku ikut ke lapangan untuk menyaksikan lomba volly.
Aku duduk di tribun lapangan bersama Reva dan Icha sambil berbincang sana sini, tiba tiba dari kejauhan aku melihat Ganendra dengan gadis yang kemarin, siapa namanya? Ohiya, Dara. Tubuhku seketika terasa lemas, harusnya aku tidak perlu ikut ke lapangan karena yang aku lihat bukan pertandingan volly tapi pemandangan yang sangat buruk menurutku.
"Lan, gapapa kamu teh?" Tanya Icha
"Gapapa, ngantuk" aku berbohong
"Serius?" Icha memastikan seperti tidak yakin
KAMU SEDANG MEMBACA
Ganendra
Teen Fictionawalnya kupikir pertemuan itu hanyalah sebuah kebetulan, ketidaksengajaan yang tidak akan berlanjut, namun ternyata kisah yang diberikan Tuhan tidak dapat di tebak. bermula pada pertemuan di halte dekat sekolah dan terus berlanjut menjadi sebuah kis...