Part 2

870 73 7
                                    


Daegu, 2009


"Namaku Kookie." Mata bocah yang baru saja memperkenalkan dirinya sebagai Kookie mengerjap polos. Sedangkan Taehyung seperti sibuk menganalisa bocah didepannya Matanya terus melihat dari atas sampai kebawah.

"Kurasa Kookie bisa bergabung. Walaupun gigi Kookie seperti kelinci kurasa tidak masalah" Jungkook menatap Taehyung dan menelengkan kepalanya bingung

"Jangan didengarkan. Taetae memang aneh." Jimin tiba-tiba muncul dengan keringat yang luar biasa banyak lalu meneguk sebotol air minum yang berada di dekat tasnya.

"Ha? Aneh bagaimana? Memang benarkan giginya seperti kelinci? Kalau kau tidak percaya biar ku suruh Kookie untuk memperlihatkan"

Sedangkan sedetik kemudian Jungkook langsung memperlihatkan giginya yang tertata apik namun dua gigi depannya  terlihat besar dan menonjol sambil tersenyum bangga.

Hei kenapa Kookie jadi terlihat bangga. Taehyung membatin.

Jimin memandang dua bocah di depannya aneh. Taetae sudah aneh, kenapa kookie juga ikutan jadi aneh sih.

Lamunan Jimin kepada dua bocah ini terhenti ketika suara peluit tertangkap pendengarannya. Jimin segera bergegas kembali ke lapangan namun langkahnya terhenti dan dia kembali menghampiri Jungkook

"Ngomong-ngomong aku belum berkenalan denganmu. Namaku-"

"Chimchim si pipi mochi" Taehyung menyela asal yang langsung mendapat lemparan botol dari Jimin yang untungnya Taehyung dengan sigap menangkapnya.

Jungkook mengangguk mengerti "Oke. Namaku-"

"Kookie si gigi kelinci. Kau bisa memenggilnya seperti itu" Lagi lagi Taehyung kembali menyela dan Jungkook kembali mengangguk membenarkan.

"Kookie bisa mengikuti tes kualifikasi dari pelatih nanti, mungkin 5 menit lagi latihan selesai jadi jangan pulang dulu.oke?"

"JIMIN, KEMBALI KE LAPANGAN !" Jimin segera bergegas setelah mendengar pelatih berteriak di tengah lapangan.

Jungkook dan Taehyung kembali memandang kelapangan. Siang ini begitu cerah hingga matahari bersinar begitu terik. Keduanya melihat ketika Jimin menggiring bola secara zig-zag. Kaki Jimin kecil dan pendek tapi begitu lincah memainkan dan mengarahkan bola sesuai yang ia mau.

"Waah, chimchim si pipi mochi itu bermain bagus ya." Jungkook memberi komentar

Taehyung mengangguk membenarkan "Padahal kakinya pendek, tapi dia bisa memainkan dengan bagus. Tapi aku juga tidak kalah bagus sih. Aku juga hebat, aku selalu total dalam memainkan posisiku"

Taehyung melirik Jungkook melalui ujung matanya. Terlihat sekali kalau Jungkook sangat antusias pada apa yang dilihatnya.

"Kooki ingin sekali masuk club sepak bola ya?" tanya Taehyung penasaran.

Jungkook mengangguk" Iya, Kookie sangat suka pada hal-hal yang berbau olahraga. Itu membuat bersemangat"

Taehyung menganguk. Tidak kaget sih, kalau memang dilihat dari posturnya.

"Kalau Taetae? Posisi Taetae di sini sebagai apa?"

Taehyung menyeringai nakal. " Coba Kookie tebak posisiku di sini sebagai apa? Kalau Kookie bisa menebak, Kooki boleh meminta pada Taetae apapun. Tapi kalau Kookie salah menebak, Taetae bisa meminta apapun pada Kookie."

Jungkook mengernyitkan dahinya. Hei, itu tidak adil. Pikirnya. Terlalu banyak kemungkinan, hingga Jungkook bingung kira-kira posisi apa yang sedang Taehyung tempati. Tapi tunggu, Jika aku berhasil menebak, aku bisa meminta apapun pada Taetae.

SILENT IN WORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang