Part 6

480 52 2
                                    


2014

Jimin menyangga dagu dengan kedua tangannya sambil melihat bagaimana Taehyung sibuk melahap kimchi di depannya. Tadi pagi Bibi Park – Ibu Jimin- membuat kimchi banyak dan sebagian menitipkannya kepada Jimin untuk di berikan kepada dua temannya. Dan Jungkook menjadi ribut karena ia juga tidak tidak mau ketinggalan dengan kimchi buatan ibunya Jimin, tapi ia harus tidak bisa meninggalkan latihannya. Jadilah ia baru bisa menyantapnya saat pulang nanti dengan menitip pesan pada Taehyung untuk menyisakan sedikit untuknya nanti. Tapi Taehyung tetaplah Taehyung yang sekarang seperti lupa bahwa ia berjanji akan menyisakan sedikit untuk Jungkook. Jimin sebenarnya sadar akan hal itu, tapi Jimin memutuskan diam saja. Selama lima tahun mengenal Taehyung, Jimin tentu saja sudah mengetahui banyak tentang Taehyung, seperti makanan kesukaan, makanan yang selalu di hindari, hal-hal sepele yang selalu membuatnya sebal, sampai benda-benda yang selalu dia jaga dengan baik. Ngomong ngomong soal benda kesayangan Taehyung, ingatan Jimin refleks terlempar pada kejadian 4 Tahun lalu.

2010

Mata Jimin mengerjap bosan saat menatap bocah di depannya. Tangannya kirinya menyangga dagu sedangkan tangan kananya memegang robot iron man yang kebetulan sedang populer. Ayahnya baru saja membelikannya dua hari yang lalu.

"Itu sudah rusak Tae." Ucap Jimin ketika melihat Taehyung berusaha keras menyambung tangan dan kepala robot kayunya yang sudah usang. Ini sudah yang ke -seratus kalinya mungkin- kaki robot kayunya lepas dan untuk yang keseratus kalinya juga Taehyung masih mencoba menyambungkannya kembali.

"Masih bisa diperbaiki kok." Taehyung bersikeras. Keningnya mengerut serius ketika lagi-lagi mencoba menyambukan tangan pada robot kayunya.

"Tapi pasti nanti lepas lagi"

"Kalau lepas lagi. ya di sambung lagi"

Jimin menghela nafas, Taehyung memang keras kepala. Tapi dia juga tidak tega melihat Taehyung terus menerus menyambung kaki robot kayunya setiap kali mereka akan bermain.

"Kenapa kau tidak membeli saja robot yang baru?"

"Aku lebih suka robot kayu ini."

"Tapi kan itu sudah rusak. Lagipula itu sudah sangat lama. Sudah saatnya kau mengganti yang baru. Minta saja pada nenek untuk membelikannya"

Taehyung melirik Jimin kemudian menggeleng. Tangannya masih sibuk, keningnya mengerut dan mata kembali fokus pada kaki robotnya. Sesaat kemudian senyum kotak menghiasi wajahnya "Coba lihat! Sudah bisa " Taehyung membawa robotnya di depan mata Jimin dan tersenyum senang sebelum melanjutkan "Sudah kubilang ini masih bisa di perbaiki". Kalau sudah begini tingkah sok Taehyung keluar dan membuat Jimin mendengus seketika.

Kepala Taehyung bergerak memandang sekitar lalu kembali menoleh pada Jimin untuk bertanya "Kenapa Kookie lama sekali? Kookie bilang hanya ganti baju dan mengambil robotnya kan?"

Jimin mengangguk. Kemudian baru juga tersadar ini sudah satu jam, tapi Jungkook belum juga datang. Padahal jarak rumahnya dengan tempat yang mereka janjikan tidak terlalu jauh. Iya juga ya, kenapa Kookie lama sekali.

Tepat setelah Jimin membatin, badan Jungkook sudah terliat dari kejauhan. Jungkook berlari sambil melambaikan satu tangannya. Sedangkan tangan yang lain membawa robot, -masih belum terlalu jelas bentuknya tapi yang pasti berwarna hitam. Batman mungkin. Jimin menebak. Ketika Jungkook perlahan mendekat dengan nafas yang terputus-putus karena kelelahan berlari, Jimin bisa melihat denga jelas robot apa yang Jungkook bawa. Ada apa dengan mereka berdua? Kenapa robotnya tidak ada yang normal sih?

"Maaf terlambat, robot batman Kookie tiba-tiba menghilang. Jadi Kookie bawa robot catwoman. Soalnya cuma ini yang ada. "

Jimin menatap Jungkook datar sedangkan Taehyung terkekeh kemudian berteriak sambil mengacungkan robot kayunya ke atas "Ayo kita mulai. Robot kayu sudah siap bertarung!"

SILENT IN WORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang