Taehyung mencuci wajahnya yang terasa lengket. Setelah kejadian gempa yang sebenarnya baru Taehyung ketahui dari mulut Jimin dengan wajah super kesal, Taehyung membersihkan benda-benda yang berjatuhan akibat gempa. Beruntung barang pecah belah hanya beberapa yang pecah itupun barang yang tidak terlalu penting. Foto bersama neneknya juga masih aman, jadi sejauh ini tidak ada yang Taehyung khawatirkan. Taehyung bercermin memperhatikan matanya yang masih terlihat bengkak meskipun sedikit. Untung saja dia sempat mengompresnya sebelum jatuh tertidur. Taehyung mendengus, kenapa juga air mata sialan ini masih keluar hanya karena wanita itu. Bukankah harusnya air mata ini sudah terlalu lelah, muak, bosan mengalir lagi-lagi dengan alasan yang sama? Taehyung menggertakan giginya, ketika kembali mengingat apa yang dikatakan wanita itu padanya. Setiap kata-kata yang keluar dari mulut wanita itu sukses membuatnya seperti tidak diinginkan dan tidak berguna, membuatnya ingin mati saja. Tangan Taehyung mengepal ingin sekali memukul cermin yang memantulkan wajah menyedihkannya.
"Lihat saja, aku akan membuatnya menyesal telah membuangku dan membuatku seperti ini" Sumpah Taehyung pada dirinya sendiri.
"TAEHYUNGGGG!!!" Dan suara itu sukses membuat Taehyung berjengit dan hampir mengumpat. Taehyung mengelus dadanya, dan menatap sengit pintu yang menjadi korban gedoran orang di luar sana.
Taehyung mendengus . Mereka sama saja, sama-sama menyebalkan
"Astaga Taehyung!! apa yang kau lakukan di dalam sana? Kenapa lama sekali?! Serius aku sudah di ujung tanduk. Kalau kau masih lama, jangan salahkan aku kalau lantaimu basah dan bau pesing." Jungkook berteriak didepan pintu kamar mandi yang otomatis membuat Taehyung memutar bola matanya kemudian memutuskan membuka pintu sebelum Jungkook benar-benar membuat seisi rumah menjadi bau pesing.
Dasar tidak tau malu. Batin Taehyung
Saat Taehyung membuka pintu, matanya menangkap alis Jungkook yang menyatu, kakinya tidak bisa diam, kedua tangannya sibuk meremas celananya. Dengan tidak sabar Jungkook menarik Taehyung untuk segera menyingkir dari depan pintu kamar mandi. Jungkook membanting pintu kamar mandi di depan wajah Taehyung yang sukses membuat Teahyung menggigit bibirnya untuk tidak mengumpat.
"Kalau kau ingin merusak pintu kamar mandi ku pulang saja sana. Aku heran, kenapa kalian hobi sekali membuat rumahku rusuh" Omel Taehyung.
"I'm a good boy, lalalaalaaa ~ " Jungkook justru bernyanyi di dalam sana seperti sengaja agar tidak mendengar omelan Taehyung. Membuat Taehyung benar-benar ingin menendang Jungkook keluar dari rumahnya.
Memutuskan untuk mengabaikan Jungkook yang bisa membuat tekanan darahnya naik, Taehyung berbalik berniat mengambil air mineral untuk meredam rasa kesal dan emosinya. Namun ketika melihat satu kotak makan yang masih tergeletak diatas kulkas membuat melupakan sejenak niat awalnya. Taehyung menimang sejenak sebelum memutuskan untuk membuka tutup kotak makan tersebut. Mulutnya tersenyum tipis, sangat tipis bahkan hampir tidak terlihat karena Taehyung menggigit bibirnya ketika melihat Daehjjim dihadapannya. Tanpa berpikir panjang Taehyung mengambil sumpit lalu memakannya dengan lahap menelannya dengan tergesa gesa, hingga beberapa kali tersedak.
Kau benar-benar berniat menyingkirkanku? Kau benar-benar seperti membunuhku secara perlahan. Jika memang begitu kenapa tidak awal saja kau membunuhku.
Taehyung masih terus memakannya, air matanya mulai mengalir dari sudut matanya. Beberapa kali dia terbatuk tapi dia seperti tidak peduli.
"Tae, apa yang kau makan? kenapa tidak bilang jika ada makanan? Aku kan juga ingin makan, perutku lapar sek-" Jimin yang tiba-tiba datang menghentikan kalimatnya ketika melihat Taehyung mengusap air matanya dengan muka merah padam.
"Woah ini pedas sekali" Taehyung mengusap bibirnya yang penuh dengan saos dan mengedipkan matanya beberapa kali, mulutnya juga menganga "Sungguh ini sangat pedas. Woaahhh, liat air mataku keluar. Selalu seperti ini jika aku memakan makanan pedas." Taehyung berkata heboh. Menuang air kemudian meneguknya hingga tandas. Mulut Taehyung masih menganga merah, seolah air tersebut sama sekali tidak membantu mengurangi rasa terbakar dimulutnya.
Jimin menyipitkan matanya mengejek "Kau payah sekali sih. Selalu lemah saat menghadapi makanan pedas." Taehyung yang mendengar itu mendelik tajam pada Jimin "Wah, sok sokan sekali kau. Coba saja, kalau tidak percaya " Taehyung mendongakkan kepalanya menantang. Tapi kemudian Taehyung membasahi bibirnya " Tapi saranku sih, jangan pernah mencobanya. Jika kau tidak mau air matamu mengalir sepertiku karena ini benar-benar pedas."
Tidak lama ketika Jungkook baru saja keluar dari kamar mandi Taehyung memegang perutnya, dahinya berkerut "Tuhkan, perutku bahkan sudah bereaksi. Jimin, serius jangan pernah mencoba-" Sebelum Taehyung melanjutkan kalimatnya, dia lari terbirit-birit sambil terus meremas perutnya. Ia bahkan sempat menabrak bahu Jungkook yang membuat si empunya menaikkan sebelah alisnya.
"Si Alien kenapa?" Tanyanya ketika pintu kamar mandi tertutup dengan bantingan keras.
Jimin tidak menjawab, matanya masih fous pada Daehjjim dihadapannya. Jungkook segera mendekat unuk menjawab pertanyaan atas ekspresi Jimin. Ekspresinya tiba tiba berubah cerah ketika matanya menangkap Daehjjim yang tinggal setengah. "Waah, ada Daehjjim. Kenapa kalian tidak memberitahuku? pelit sekali, tidak mau berbagi." Jungkook sedikit menggerutu sembari tangannya mengambil sumpit pada kotak makan. Belum sempat Jungkook memakan, Jimin merebut kotak makannya " Sini aku saja yang coba. Kata Taehyung ini sangat pedas. Kau kan juga tidak terlalu suka akan pedas. Jadi biar aku saja yang coba. " Jimin memakannya dengan sangat lahap bahkan hampir menghabiskannya. "Ini agak sedikit aneh, tapi sungguh ini benar-benar pedas. Tidak heran jika Taehyung sampai menangis." Jimin mengambil air lalu meminumnya dengan tidak sabar.
Jungkook mengernyit "sepedas itukah?" Jimin cepat cepat mengangguk lalu menambahkan "Ini makanan terpedas yang pernah kumakan"
Jimin masih terus meminum air mineralnya namun matanya terarah pada pintu kamar mandi.
' Kau berbohong lagi, Kim Taehyung. Tolong beritahu aku, apa yang harus aku lakukan.
Mata Jungkook melotot ketika menoleh ke Jimin "Waahh, gilaa kau juga sampai menangis Jim. Aku jadi penasaran bagaimana rasanya."
"Kau beruntung tidak mencobanya. Jika tidak, kau pasti juga akan menangis sepertiku." Ucap Jimin setelah menandaskan minumannya.
Karena kau akan tahu, bahwa Taehyung selama ini berbohong. Jimin menambahkan dalam hati
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT IN WORD
FanfictionIni aneh, ketika seseorang sering mengekspresikan sesuatu dengan kata-kata seolah mampu menggambarkan dirinya dengan baik bahkan setelah bertahun-tahun. Namun ternyata kau bahkan tidak mengenal sebaik yang kau kira karena justru kata-kata yang kelua...