"Mah, udah dua hari Eta di sini. Eta mau pulang aja." ijin Eta pada Ria ketika mereka sedang berada di dapur.
"Kenapa sayang? Mamah senang kamu di sini." balas Ria.
"Aku juga rindu rumah. Lagi pula besok kan sekolah." ucap Eta.
"Ya sudah, kamu pulangnya setelah selesai bantuin mama bikin kue ya."
"Siap mah."
Eta membantu Ria membuat kue kering untuk stok makanan di rumah. Ia melakukanya dengan teliti dan hati-hati agar kue yang ia buat tidak mengecewakan.
Di pintu dapur, Axsa tengah menyandarkan punggungnya dengan tangan terlipat di depan dada. Melihat Eta dan mamanya membuat kue sekarang, mengingatkanya pada seseorang yang dulu pernah ada di sampingnya.
"Axsa jelek.... Axsa jelek.... Axsa jelek... Bikin kue aja gak bisa... Wlee.." ledek seorang gadis yang seumuran dengannya.
"Lexa gue itu cowok, jadi gak bisa bikin kue juga gak bakalan bikin gue sengsara." balas Axsa dengan mengambil cream putih yang ada di tangan gadis itu.
Alexa, kembarannya yang amat sangat cerewet, tomboy, dan trouble maker. Axsa menyayanginya begitupun semuanya yang ada di rumah ini.
"Tapi tetep aja Axsa jelek wleee.." ledek gadis itu lagi.
"Mau gue oles pake cream hah?" geram Axsa, ia mengacungkan cream ke atas sambil memelototkan matanya.
"Kejar aja kalo bisa." Alexa menantangnya. Ia berlari ke luar dapur sambil membawa kue ulang tahun yang sedang mereka buat. Axsa mengejarnya dengan cream yang terus saja berada di udara.
"Awas lo ya! Kalo kena gue ancurin tuh muka." ucap Axsa sambil berlari mengejar Alexa.
"Gak takut... Gak takut... Wlee.."
Axsa semakin geram. Ia terus mengejar Alexa kemana pun. Naik turun sofa, naik turun tangga, sampai keluar masuk ruangan.
"Ahahahah...kena lo." Axsa dapat meraih Alexa ketika ia masuk ke kamar Axsa.
Axsa memeluknya, mengoleskan cream yang sedari tadi ada di tangannya. Alexa tak mau kalah, ia menempelkan kue ulang tahun ke wajah Axsa yang langsung membuat wajahnya kotor. Axsa melepaskan pelukanya, lantas menyingkirkan potongan kue yang ada di wajahnya. Bukan hanya wajah dan tubuhnya saja yang kotor tetapi kamarnya juga berantakan.
"Buahahhhahahaa.... Rasain! Makan tuh kue!" Alexa kembali berlari menjauhi Axsa yang juga ikutan tertawa melihat wajah Alexa yang tak kalah cemong darinya.
"Awas lo Kembaran laknatulloh!" teriaknya, dibalas goyangan pantat Alexa di depanya.
Axsa kembali mengejarnya. Alexa menabrak Ria yang baru saja masuk dari arah pintu, yang membuat Alexa terjatuh karena ngerem mendadak.
"Wahahhahaha..." tawa Axsa menggelegar.
"Ih.." Alexa kembali bangun tanpa merasakan rasa sakit di lututnya.
"Lexa kenapa muka kamu sayang? Kamu juga sa?" tanya Ria yang langsung membulak-balik wajah Alexa. Axsa tak henti-hentinya tertawa, tadi dia menertawakan Alexa karena jatuh tersungkur, sekarang ia menertawakanya karena wajah Alexa yang konyol ketika mamahnya membulak-balikknya.
"Ish mamah. Ini itu ulahnya Axsa." jawab Alexa sambil menyingkirkan tangan mamahnya dengan kesal. Ria menengok Axsa dengan tatapan marah.
"Wih kalem mah. Wajah Axsa kayak gini juga karena Alexa mah." jawab Axsa tak mau di salahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Alone (Sudah Terbit)
Genç Kurgu"Kalo seandainya gue pergi ninggalin lo dan dunia ini, apa yang akan lo lakuin?" "Gue gak bakalan lakuin apapun. Jika itu takdir Tuhan gue gak bakalan bisa mencegahnya. Sekalipun gue janji buat bahagiain lo." "Hmmm..." "Hahaha.... Ternyata hidup ses...