Yokei! Sesuai rencana kan ya kan? Kemarin senin aku unpublish, tepatnya tanggal 17 Agustus dong. Dan ini aku publish kembali mulai dari sekarang. Sebenarnya tidak jauh beda dengan yang awal, aku cuma benerin kata typo, penempatan titik-komanya, sama kalimat yang menurut aku enggak enak dibacanya, menurut aku loh ya wkwk.
Walau telat, aku pengen ngucapin "Dirgahayu Indonesia yang ke-75. Doa yang terbaik selalu buat tanah airku tercinta. Tanah airku, tanah airmu, tanah air kita tercinta. We love you! "
Sekian cuitan yang enggak bermakna ini. Enggak ada info bagus juga sih wkwk. Aku emang masih amatir, udah lama sering nulis juga tapi sampe saat ini, cerita yang mungkin banyak pembacanya cuma yang ini doang dong. Sebagai bukti kalo skill nulis ku emang jelek 🙃 sedih sih pastinya, pengen banyak belajar lagi.
Yaudahlah ya malah manjang nantinya. Maklum gabut sendiri mulu wkwk jadi pen curhat dong 🤭
Happy reading guys. Semoga cerita ini bikin mood kalian balik lagi, terus bikin kalian suka juga. Aamiinnin dong 😁
See you❤❤❤
"ELAAAAAAAA!!!! BANGUN!!!" teriak Eta didepan kamar Ela, kembaranya.
Teriakan Eta kali ini benar-benar mengusik tidur nyenyak Ela.
"APA SIH TA? ENTAR DULU GUE MASIH NGANTUK." balas Ela berteriak dari dalam kamar.
Kali ini Eta benar-benar geram pada Ela karena tak bangun-bangun padahal hari ini adalah hari pertama masuk sekolah pada semester kedua mereka dikelas sebelas.
"ETAA! Kamu ini tidak sopan yah. Ganggu orang lain tidur aja. Apa kamu tidak diajarkan sopan santun sama oma kamu huh?!" kesal mamanya yang keluar dari kamar..
Plototan mata mamanya tidak membuat ia gentar dan takut tapi malah membuatnya senang. Pasalnya mamanya selalu mengabaikannya bahkan untuk menyapa setiap pagi pun enggan. Yah jadi inilah usaha yang Eta lakukan agar mamanya mau berbicara padanya walaupun yang mamanya tunjukan bukanlah raut bahagia ketika menyapanya melainkan raut marah dan kesal ketika memarahinya karena setiap pagi ia selalu berteriak membangunkan Ela.
"Hehe... Maaf mah" kata Eta sambil menunjukan cengirannya.
Mamanya berlalu pergi menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Ela tanpa senyum sedikit pun.
Setelah memastikan mamanya masuk ke kamar. Eta kembali menghadap pintu kamar Ela.
Eta tersenyum kemenangan.
"ELA BANGUUN!!!" teriak Eta kembali.
"BERISIK!!" teriak mamanya dari dalam kamar.
Eta terkekeh mendengarnya lalu segera masuk kedalam kamar Ela.
"Demen banget ya lo ngerjain mama pagi-pagi gini." kata Ela yang tengah duduk di ranjangnya sembari menuap lebar kemudian mengucek matanya dengan sebelah tangan.
"Hehe... Cuman itu yang bisa gue lakuin biar mama bisa ngomong sama gue." jawab Eta dengan cengiran khasnya.
"Heuh.. Jam berapa sekarang?" tanya Ela.
Kebetulan Eta sedang membawa jam dinding miliknya. Eh, bukan kebetulan sih tapi memang Eta sudah berniat mengerjai Ela setelah ia tahu kalau jam milik Ela mati.
Sebelumnya Eta sudah mengatur jam miliknya ke angka 06.30
"Nih"
Eta memperlihatkan jamnya. Seketika Ela terbelalak dan segera kocar-kacir menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Alone (Sudah Terbit)
Teen Fiction"Kalo seandainya gue pergi ninggalin lo dan dunia ini, apa yang akan lo lakuin?" "Gue gak bakalan lakuin apapun. Jika itu takdir Tuhan gue gak bakalan bisa mencegahnya. Sekalipun gue janji buat bahagiain lo." "Hmmm..." "Hahaha.... Ternyata hidup ses...