BAB II - PROBLÈME - Un

1.8K 279 23
                                    

Semester 3

Satu setengah tahun sudah Mia dan Kyungsoo lewati sebagai sepasang kekasih. Suka duka, canda tawa, pertengkaran dan sebuah tangisan, semuanya mereka berdua hadapi tanpa ada kata putus.

Terkadang Mia ingin mengakhiri hubungan karena masih merasa kurang pantas dengan Kyungsoo, tapi lelaki itu terus mempertahankannya.

Soal kuliah, Mia mengambil jurusan Bahasa Perancis. Sedangkan Kyungsoo mengambil jurusan IT di kampus yang sama.

Waktu untuk berdua cukup susah walau masih bisa diusahakan. Selain karena beda jurusan, tugas juga kian menumpuk. Apalagi Kyungsoo juga fokus pada masa trainee di agensinya.

"Mau makan dulu?" tawar Kyungsoo memelankan laju motornya. Mia menggeleng sambil memperhatikan jalanan yang cukup macet malam ini. Mia baru saja selesai kelas, dan Kyungsoo dengan senang hati mengantarnya pulang. Kalau dulu ia hanya memakai sepeda, sekarang lelaki itu menaiki motor besar hadiah dari orang tuanya.

Setelah sampai di depan rumah Mia, gadis itu turun sambil memperhatikan Kyungsoo yang melepas helm di kepalanya. Mia tersenyum tipis, sementara Kyungsoo merapikan rambut panjangnya.

Mia banyak berubah. Mulai dari sikap sampai penampilan. Menurut Mi Ra, itulah Mia yang sebenarnya. Hanya saja, gadis itu hidupnya terlalu lurus. Dia tidak mau membuang waktu untuk hal yang tak penting, sampai waktu terus bergulir, kepribadiannya yang sangat simple itu menjelma jadi sebuah sikap yang disebut dengan 'pemalu'.

Begitupun dengan Kyungsoo yang menjadi lebih manly dan dewasa.

"Good night." Ucapan selamat malam yang manis, yang selalu Mia dengar setiap Kyungsoo mengantarnya pulang. Gadis itu tersenyum tipis sambil mengangguk. Yang tak lama, lelaki itu memberikan sebuah kecupan di pipi kirinya.

Wajah Mia bersemu merah.

"Hati-hati Kyungsoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati-hati Kyungsoo ..." ucap Mia tak lagi memanggil dengan marganya, karena Kyungsoo yang melarang. Sambil melambaikan tangan, lelaki itu pun mengangguk lalu bersiap dan pergi meninggalkan kediaman rumah gadisnya.

Kyungsoo, bisakah berhenti membuat jantung Mia yang terus memaksa ingin meledak?














***

Mia menompang dagu memperhatikan dosennya di kelas siang kali ini. Ia memikirkan perkataan Mi Ra, sahabatnya yang mengambil mata kuliah Bahasa Inggris di kampus yang sama. Sebelum Mia masuk ke dalam kelas tadi, sahabatnya mengajak dengan senang hati untuk melakukan double date.

Jujur saja, jalan berdua atau yang biasa orang sebut kencan sangat jarang sekali Mia lakukan. Entah kadang karena kesibukkan keduanya, atau malah Kyungsoo yang terlalu malas.

Kalian pikir Mia tak ingin melakukan itu? Ayolah, dia juga perempuan normal!

'Aku chat saja Kyungsoo, mungkin dia mau?' batin Mia sambil diam-diam membuka ponselnya.

Cette Sourire ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang