Onze

1.5K 241 71
                                    

Chanyeol dan Mi Ra memperhatikan wajah sembap Mia di meja café. Bertiga, mereka hanya diam. Pasangan di depan Mia sibuk mengerutkan keningnya kompak.

Kalau Mi Ra memikirkan nasihat apa yang pantas untuk Mia saat ini, Chanyeol malah berpikir betapa hebatnya dia bisa melihat temannya itu menangis. Sangat pas untuk sejarah dalam hidupnya.

Kalian tahu sendiri kan Mia seperti apa? Sangat apik menyimpan masalah.

Err … minum dulu.” Chanyeol mendorong gelas di atas meja mereka dan Mia menurut agar meminumnya.

“Mia, kau ada kelas hari ini?” tanya Mi Ra basa-basi dan gadis itu hanya mengangguk. “Mau kuliah dulu baru bicara denganku?”

“Kuliahku … emm, tadi pagi …” ujarnya pelan sambil menunduk, meremas celananya.

“Hei, Mia. Kau sudah cocok dengan karakter sekarang, jangan jadi-- aduh kenapa dia jadi Mia yang dulu?” tanya Chanyeol pada kekasihnya. “Sebaiknya kalian jangan putus. Masa setelah hubunganmu berakhir, sikapmu juga kembali lagi seperti- Huwa!!! Baiklah baiklah, maaf, jangan menangis lagi!”

Mi Ra mencubit lengan Chanyeol karena Mia nyaris menangis lagi di depan mereka. Untung saja Mia menahan laju air matanya.

KLINING!

Hening menyapa.

“Mau apa kau ke sini?” tanya Mi Ra aneh karena Taehyung malah diam di ambang pintu, memperhatikan Mia. “Hoi!”

“Beli makan, kau pikir aku konser?” tanya Taehyung ketus sambil membeli beberapa makanan. Mi Ra menggerutu melihat sikap Taehyung yang sama seperti Mia. Sering uring-uringan akhir-akhir ini.

Tak lama, Taehyung membawa makanannya dan duduk sebentar di sisi kiri Mia.

“Yang kemarin … tak usah dipikirkan.” Mia meringis mendengarnya. Apa semudah itu Taehyung mengatakan “Tak usah dipikirkan”?. Seharusnya dia sadar diri, bahwa lelaki itu juga masuk ke dalam alasan, mengapa Mia dan Kyungsoo putus kemarin.

Ugh …”

“Waa!!! Bodoh! Jangan buat dia menangis lagi!” teriak Mi Ra sambil berdiri dan memukuli temannya itu.

Akh! Akh! Memangnya apa yang aku lakukan?!” tanya Taehyung mundur dan menghindari serangan beringas dari Mi Ra.

“Dia baru saja putus tahu!” Taehyung membulatkan matanya, seraya mengalihkan pandangannya pada Mia yang sibuk menahan diri untuk tidak menangis.

Ya tuhan, aku tahu ucapan adalah do’a. Tapi kupikir tidak akan langsung dikabul …’ batin Taehyung terkejut.

“Heh!” bentak Mi Ra membuat netra Taehyung kembali padanya. “Apa yang kau katakan tadi padanya?”

“Tidak ada! Aku mau latihan dulu!” ucap Taehyung sambil pergi dengan tergesa-gesa meninggalkan café. Hatinya bingung harus bagaimana. Entah senang, entah sedih.

Mi Ra mendengus sambil kembali duduk. Sedangkan Chanyeol sedari tadi sibuk meneliti raut wajah Mia saat Taehyung berbisik tadi.

Sepertinya ada sesuatu …’ batinnya aneh.

“Mia, sudahlah. Jadi sekarang kau mau bagaimana?” tanya Mi Ra merengkuh sahabatnya itu. “Kalau menurutku, sepertinya kalian sama-sama diselimuti amarah. Makanya saat kau mengatakan putus, Do juga tak menghubungimu sampai sekarang.”

Chanyeol mengangguk menanggapinya.

“Aku tak berharap kami kembali berhubungan,” ucap Mia menenangkan dirinya. Ia menarik napas dan menghembuskannya pelan. “Aku rasa kami seharusnya intropeksi diri dulu.”

Cette Sourire ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang