Dix

1.3K 231 136
                                    

Les Saintes yang terkenal di Guadeloupe, dengan kue “tourment d’amour” dan teluk yang berbentuk hati. Kyungsoo hanya tahu sedikit tentang tempat itu karena Rin pernah memberitahunya saat ia bertanya tempat yang romantis untuk pasangan.
Alih-alih Kyungsoo yang mengajak, ini malah Mia yang membawanya ke sana. Masih mending kalau niat Mia ingin berlaku romantis, kalau bukan?

 Masih mending kalau niat Mia ingin berlaku romantis, kalau bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

	Keduanya sedang makan kue tournment d’amour yang memang sudah menjari ciri khas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keduanya sedang makan kue tournment d’amour yang memang sudah menjari ciri khas. Sesekali Kyungsoo membuka obrolan, karena Mia banyak diamnya. Entah kenapa ada kejanggalan dari dirinya.

“Tadinya aku ingin mengajakmu ke Iles Sanguinares di lepas pantai Corsica, tapi tidak jadi,” ujar Mia setelah membereskan makannya. Kyungsoo hanya mengangguk karena tak tahu tempat apa itu. “Di sana terkenal dengan warna menyala dari matahari terbenam di laut.”

“Tak apa, kita bisa ke sana kalau liburan nanti,” sahut Kyungsoo membuat pergerakkan Mia yang sedang mengelap mulutnya terhenti.

“Kita?” tanya Mia memastikan dan Kyungsoo hanya terkekeh pelan. Mia melirik jam di pergelangan tangannya, sudah menunjukkan pukul satu siang. Waktu memang cepat berlalu jika kau benar-benar menikmatinya.

Setelah Kyungsoo membayar makanannya dan mereka berkeliling sedikit, akhirnya Mia berniat untuk mengajak lelaki itu ke tempat terakhir. Tempat yang membuatnya jatuh cinta saat pertama kali menginjakkan kakinya di sana.














***

Paul de vencce di bukit Provence adalah tempat favorit bagi seniman dan penyair. Pasangan yang mampir juga bisa berjalan menelusuri jalan di kota di atas bukit ini dan mampir ke café pinggir jalan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayangnya Mia tidak membawa pasangan resmi, dan malah mengajak mantan kekasihnya ke tempat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sayangnya Mia tidak membawa pasangan resmi, dan malah mengajak mantan kekasihnya ke tempat itu. Tak terasa sore sudah menyapa, Mia tak menyesal karena tidak mengunjungi Iles Sanguinares untuk melihat mahatari terbenam. Karena ia rasa, ia bisa menikmatinya juga di bukit Provence.

Sesuai harapan, keindahannya masih senantiasa menyenangkan hati gadis itu. Kyungsoo yang melihat perubahan mood Mia sebenarnya tak ingin merusak itu. Tapi, hati dan mulutnya benar-benar memberontak. Ia ingin menceritakan sesuatu.

“Kyungsoo …” panggil Mia menyadarkan lamunan Kyungsoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kyungsoo …” panggil Mia menyadarkan lamunan Kyungsoo. Ia menoleh dan mendapati Mia yang tengah memejamkan matanya menikmati semilir angin. “Boleh aku bertanya?”

Kyungsoo mengangguk sambil berkata, “Tentu.”

Mia membuka matanya dan menatap Kyungsoo dengan raut yang menenangkan hati lelaki itu. Rasanya sulit, tapi Mia benar-benar ingin.

“Apa benar kau ke sini untuk liburan saja?” tanya Mia, sedangkan respons Kyungsoo hanya tersenyum tipis.

“Bohong kalau aku jawab iya,” jawab Kyungsoo dengan suara yang berat. Dada lelaki itu berdebar, seakan melemparnya ke masa lalu, di mana ia kurang percaya diri untuk meminta Mia kembali padanya. “Aku ingin tahu perasaanmu yang sebenarnya. Aku ingin memastikan itu karena …”

Kyungsoo menatap lurus pada mata Mia yang tampak pasrah pada debaran jantungnya. Cepat atau lambat memang keadaan itu akan terjadi pada mereka.

I Love You …” bisik Kyungsoo
melanjutkan kalimatnya. Mia memainkan bola matanya ke sekitar, ia menghela napasnya sebentar lalu kembali menatap Kyungsoo dengan tatapan nanar.

“Kenapa?” tanya Mia dengan suara yang parau, terlihat ia menahan air matanya mati-matian. “Atas dasar apa kau menyukaiku di sela-sela banyaknya kekurangan yang ada? Beritahu aku alasannya, kenapa kau mencintaiku?”

Akhirnya, pertanyaan yang selalu menghantuinya terucap juga. Mungkin rasa sesak akibat tak tahu jawabannya akan meledak hari ini juga. Mia sangat ingin mendengarnya.

Kenapa lelaki yang hampir sempurna itu begitu mencintainya, menyayanginya, dan menginginkannya? Gadis itu hanya tak habis pikir walau kenyataannya semua itulah yang membuatnya tahu apa arti bahagia.

Kyungsoo tersenyum. Kejadian itu kembali mampir di pikirannya. Kejadian yang menjadi alasan kenapa ia sangat suka pada gadis di depannya.

 Kejadian yang menjadi alasan kenapa ia sangat suka pada gadis di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cette Sourire, Mia …”

Mia mematung lalu bertanya dengan penuh kebingungan, “Cette … sourire?”


















🌻🌻🌻

Cette Sourire ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang